Kesimpulan Pelimpahan Hak Asuh Anak Di Bawah Umur Kepada Bapak Akibat Perceraian (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Nomor:411/Pdt.G/2012/PN.Mdn)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dengan memperhatikan kembali uraian-uraian yang telah penulis paparkan terdahulu dalam Bab I sampai dengan Bab IV, sampailah penulis pada bagian kesimpulan yang merupakan rangkuman dari bab-bab terdahulu yang dianggap merupakan hal yang terpenting. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :. 1. Kuasa asuh adalah kekuasaan orang tua untuk mengasuh. Mendidik, memelihara, membina melindungi dan menumbuhkembangkan anak sesuai dengan agama yang dianutnya dan kemampuan, bakat serta minatnya. Pasal 1 angka 1 UU No. 23 Tahun 2002. Agar seorang anak dapat bertumbuh kembang dengan baik, selain harus mendapatkan pemeliharaan yang baik, juga perlu berada dalam lingkungan yang baik pula. 2. Dalam putusan Nomor 411Pdt.G2012PNMdn terdapat beberapa pertimbangan hakim dalam memutus gugatan cerai Si IstriPenggugatIbu yang didalamnya terdapat permintaan penetapan hak asuh atas anak mereka J. Akash Dil Radj yang selama ini berada di dalam pemeliharaan si SuamiTergugatBapak. Pertimbangan ini kemudian diteliti agar menghasilkan putusan yang sifatnya adil dan tidak memihak ke pihak tertentu. Pertimbangan-pertimbangan itu kemudian menjadi dasar bagi Universitas Sumatera Utara Majelis Hakim untuk menetapkan si SuamiTergugatBapak sebagai pemegang kuasa pemeliharaan J. Akash Dil Radj. Putusan ini semata-mata untuk kepentingan si anak, walaupun secara fitrah seorang Ibu lebih telaten mengasuh dan mengurus anak, namun dalam kasus ini dilihat beberapa faktor yaitu, alasan perceraian antara Penggugat dan Tergugat, bukti-bukti yang didapat di persidangan dan keterangan dari saksi-saksi bahwa si Ibu atau Penggugat tidak menunjukkan sikap yang baik untuk seorang ibu. Maka kemudian demi kepentingan si anak, Majelis Hakim memutuskan untuk memberikan hak asuh anak Penggugat dan Tergugat kepada Tergugat sebagai Bapak dari anak tersebut. 3. Dalam putusan yang ditetapkan oleh Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan mengenai hak asuh anak J. Akash Dilradj, Tergugat Konvensi atau Penggugat rekovensi dinyatakan sebagai pemegang hak asuh anak tersebut, sampai anak tersebut dewasa dan dapat menentukan sikapnya serta Tergugat KonvensiPenggugat Rekonpensi harus member kesempatan kepada Tergugat RekonpensiPenggugat Konvensi selaku ibu kandung dari anaknya untuk menjenguk dan bertemu anak tersebut dirumah Tergugat KonvensiPenggugat Rekonpensi dalam setiap kesempatan.

B. Saran