Penentuan Tanggung Jawab, Hak Asuh dan Pemeliharaan Terhadap

BAB IV HAK ASUH ANAK DI BAWAH UMUR KEPADA BAPAK

A. Penentuan Tanggung Jawab, Hak Asuh dan Pemeliharaan Terhadap

Anak Di Bawah Umur Pada Putusan Pengadilan Negeri Nomor 411.Pdt.G2012.Pn.Mdn Pertanyaan mengapa suami-istri bercerai mengandung makna pencariaan tentang alasan-alasan perceraian itu sendiri. Dalam pasal 209 KUH Perdata telah ditentukan secara limitatif alasan-alasan perceraian itu yaitu pertama, berzinah; kedua, meninggalkan tempat tinggal bersama dengan itikad jahat; ketiga, penghukuman dengan hukuman penjara 5lima tahun lamanya atau dengan hukuman yang lebih berat yang diucapkan setelah atau dengan hukuman yang lebih berat yang diucapkan setelah perkawinan; keempat, melukai berat atau menanganinya, dilakukan oleh si suami atau si istri terhadap istri atau suaminya, yang demikian, sehingga membahayakan jiwa pihakyang dilukaiatau dianiaya, atau sehingga mengakibatkan luka-luka yang membahayakan. Alasan perceraian yang dapat dibenarkan oleh hukum positif adalah : a. Salah satu pihak berbuat zinah atau pemabok, pemadat, penjudi, dan lain sebagainya yang sukar; b. Salah satu pihak meninggalkan yang lain selama 2 dua tahun berturut- turut tanpa izin pihak yang lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemauannya; Universitas Sumatera Utara c. Salah satu mendapat hukuman penjara 5 lima tahun atau hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung; d. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau pengaiayaan berat yang membahayakan tehadap pihak yang lain; e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit yang mengakibatkan tidak dapat mnjalankan kewajibannya sebagai suamiistri; f. Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. 45 Alasan-alasan sebagaimana tersebut diatas, bukan alasan secara keseluruhan harus ada atau harus terpenuhi semua alasan-alasan tersebut untuk mengajukan Perceraian, melainkan cukup salah satu atau beberapa saja diantaranya. Jadi misalnya terpenuhi unsur terjadi perselisihan atau pertengkaran yang berlangsung terus menerus dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, maka itu sudah cukup dapat menjadi alasan Perceraian diajukan ke Pengadilan yang berwenang. Perceraian boleh dilakukan dengan salah satu alasan hukum saja diantara beberapa alasan hukum yang dijabarkan dalam Pasal 39 ayat 2 UU No. 1 Tahun 1974 yang telah dijabarkan dalam Pasal 19 PP No. 9 Tahun 1975. Jadi secara yuridis, alasan-alasan hukum perceraian tersebut bersifat alternatif, dalam arti suami atau istri dapat mengajukan tuntutan perceraian cukup dengan satu alasan hukum saja. Selanjutnya, memperhatikan alasan-alasan hukum perceraian sebagaimana ditentukan dalam UU No. 1 Tahun 1974, maka dapat ditegaskan bahwa selain 45 Tan Kamello, Op.cit. Hal. 81-84 Universitas Sumatera Utara harus dilakukan di depan sidang pengadilan guna mewujudkan kepastian hukum yang adil dan melindungi istri bahkan suami selama dan setelah proses hukum perceraian, dengan alasan-alasan hukum yang sudah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 46 Dalam perkara Pengadilan Negeri Register No. 411Pdt.G2012PNMdn, Penggugat dan Tergugat telah memenuhi syarat untuk melakukan Perceraian dengan alasan bahwa memang rumah tangga mereka tidak dapat diselamatkan lagi karena perselisihan yang terus terjadi sehingga apabila dilanjutkan akan berdampak buruk kepada mereka serta anak hasil perkawinan mereka. Kemudian tidak kalah urgensinya adalah alasan-alasan yang mendasari putusnya perkawinan serta bagamana selanjutnya keberadaan anak mereka sebagai akibat dari perceraian tersebut. Kewajiban memelihara dan mendidik anak tidak sama dengan kewajiban menjadi seorang wali dari anak-anak. Baik bekas suami maupun bekas isteri berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya berdasarkan kepentingan anak. Suami dan isteri bersama bertanggung jawab atas segala biaya pemeliharaan dan pendidikan anak-anaknya. Apabila suami tidak mampu, maka pengadilan dapat menetapkan bahwa ibu yang memikul biaya anak-anak. Sedangkan terhadap perwalian anak-anak, apakah wali itu jatuh pada suami atau isteri tersebut di tetapkan oleh hakim. Perwalian tidak bersifat abadi. Jika pihak yang menerima perwalian dalam pengasuhan anaknya buruk,atau melalaikan kewajiban sebagai wali, maka perwalian dapat dicabut oleh hakim dan digantikan oleh pihak lainnya. 46 Muhammad Syaifudin, Op.cit, Hal. 211 Universitas Sumatera Utara Perwalian atau voodgy ialah pengawasan terhadap pribadi dan pengurusan harta benda anak yang belum dewasa, jika anak tersebut tidak berada dibawah kekuaaan orang tuanya. 47 Perwalian dapat diperolah karena beberapa sebab : karena ditunjuk orang tua sebelum ia meninggal dunia dengan surat wasiat atau dengan pesan dihadapan dua orang saksi. Juga berdasarkan keputusan pengadilan, karena salah satu atau kedua-duanya orang tua melalaikan kewajiban terhadap anak dan berkelakuan buruk. 48 Penulis menggaris bawahi “… juga berdasarkan keputusan pengadilan, karena salah satu atau kedua-duanya orang tua melalaikan kewajiban terhadap anak dan berkelakuan buruk”. Darimana dapat diketahui kelakuan buruk dari salah satu atau kedua orang tua tersebut adalah dengan memperhatikan alasan-alasan yang menyebabkan putusnya perceraian tersebut. Alasan-alasan tersebut diperkuat oleh saksi-saksi yang dihadapkan di Pnegadilan. Dengan demikian hakim dapat mempertimbangkan kepada siapa kemudian kuasa asuh anak tersebut. Penulis menganalisa putusan pengadilan untuk mendekati jawaban atas permasalahan Bagaimana Penentuan Tanggung Jawab, Hak Asuh dan Pemeliharaan Terhadap Anak Di Bawah Umur Pada Putusan Pengadilan Negeri Nomor 411.Pdt.G2012.Pn.Mdn, yang dimulai dengan surat gugatan atas nama Krisna Wenny, Umur 29 Tahun, Pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Jalan Abadi No. 33 C Kel. Tanjung Rejo, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan, 47 Prodjohamidjojo Martiman, Hukum Perkawinan Indonesia. Jakarta : Karya Gemilang, 2007, hal. 45 48 Prodjohamidjojo Martiman, ibid, hal. 46 Universitas Sumatera Utara dalam hal ini member kuasanya kepada 1. Erwin Gading P. Lingga, SH,. 2. Thomas Pakpahan, SH., masing-masing Advokat pada Kantor Huum “Erwin Gading P.Lingga, SH dan Rekan.”, yang dalam hal ini berkedudukan di Medan Gereja Koplek Ruko Karya Mas No. 58 f4D, Kel. Sei Agul Kec. Medan Barat, berdasarkan surat kuasa tanggal 12 Juni 2012 yang selanjutnya disebut penggugat. Krissna Wenny sebagai istri melayangkan surat gugatannya pada tanggal 13 Juni 2012 yang telah di daftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dalam Register No. 411Pdt.G2012PNMdn, Kepada suaminya atas nama Lonagaden Jibalen, Laki-laki, umur 22 tahun, Pekerjaan Swasta, Alamat di Jalan Sawi, No. 20 C, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, Kota Medan untuk selanjutnya disebut sebagai tergugat. Pada surat gugatannya, penggugat mengajukan beberapa hal yaitu : 1. Penggugat dengan tergugat adalah suami-isteri, yang telah diberkati berdasarkan agama Hindu sesuai dengan Surat Keterangan Wiwaha homa Perkawinan menurut agama Hindu sesuai dengan Nomor 188.IVPSMSU2004, tanggal 11 April 2004. 2. Perkawinan menurut agama Hindu antara Penggugat dengan Tergugat telah tercatat di Pencatatan Sipil sesuai dengan kutipan AKta Perkawnan No. 1448TMDN2010 tanggal 29 Juni 2010 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan Catatan Sipil Medan. 3. Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan telah terpenuhi sehingga sehingga Perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat adalah Sah secara hukum. Universitas Sumatera Utara 4. Dari Perkawinan penggugat dengan tergugat telah mempunyai satu orang anak laki-laki yang bernama J. Akas Dil Radj yang lahir pada tanggal 10 Maret 2005 yang dikeluarkan oleh Pencatatan Sipil pada tanggal 15 Desember 2010. 5. Tergugat sejak menikah dengan penggugat mempunyai usaha ekspedisiangkutan truk. 6. Perkawinan Penggugat dengan Tergugat berawal bahagia seperti rumah tangga yang lain. Penggugat dan tergugat setelah berumah tangga sempat tinggal dirumah mertua, dan selanjutnya mengontrak rumah sampai tahun 2009, dan tahun 2010 Penggugat dan Tergugat tinggal dijalan T.B SimatupangSunggal. Gg. Harmoni No. 16 Medan, yang mana tempat tinggal tersebut diperoleh Penggugat dan Tergugat dengan cara membeli rumah. 7. Perkawinan Penggugat dengan Tergugat yang semula bahagia, namun kebahagiaan tersebut hanya sementara karena sejak tahun 2005 antara Penggugat dengan Tergugat terus terjadi pertengkaran sampai dengan 10 Maret 2012. 8. Tergugat selalu melakukan tindakan kasar dan perkataan kasar kepada Penggugat sehingga rumah tangga Penggugat dengan Tergugat menjadi tidak harmonis di dalam berkomunikasi. 9. Ketidak harmonisan rumah tangga Penggugat dan Tergugat dilatarbelakangi oleh Tergugat sendiri. Hal tersebut telah dicoba oleh Universitas Sumatera Utara Penggugat untuk melakukan perdamaian dengan Tergugat melalui keluarga besar Penggugat maupun tergugat. 10. Perdamaian yang dilakukan keluarga besar Penggugat dan Tergugat sama sekali tidak menghasilkan perdamaian. 11. Tidak ada lagi persesuaian hidup dengan Tergugat lalu antara Penggugat dengan Tergugat sepakat untuk bercerai sesuai dengan surat kesepakatan bercerai tertanggal 10 Maret 2012 yang ditanda tangai oleh Penggugat dan Tergugat dan dketahun oleh saksi-saksi. 12. Setelah kesepakatan tersebut telah tercapai antara Penggugat dengan Tergugat namun pada poin kedua kesepakatan tersebut, Penggugat tidak menyetujuinya karena Penggugat ditekan oleh Tergugat sehingga Penggugat menyetujuinya. 13. Sejak ditanda tanganinya kesepakatan tersebut sampai saat ini Penggugat telah disir dari Tergugat dari rumah dan Penggugat sendiri sampai saat ini juga sama sekali tidak diijinkan untuk bertemu dengan anak Penggugat. 14. Gugatan ini dimajukan oleh Penggugat karena sebab-sebab kesalahan Tergugat, maka Penggugat dalam hal ini memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan cq. Majelis Hakim agar menyatakan secara Hukum kepada Tergugat untuk memberikan biaya-biaya seperti : a. Biaya pondokan atau tempat tinggal selama 1 satu tahun untuk Penggugat dengan anak J. Akash Dil Radj sebesar Rp.500.000,- lima ratus ribu rupiah untuk 12 bulan, atau sebesar Rp.6000.000,- enam juta rupiah; Universitas Sumatera Utara b. Biaya pendidikan anak J.Akash Dil Radj sebesar Rp.1000.000,- satu juta rupiah untuk satu tahun atau sebesar Rp.12.000.000,- dua belas juta rupiah. c. Biaya nafkah hidup anak J.Akash Dil Radj dan kesehatan perbulan sebesar Rp.4.000.000,- empat juta rupiah selama 1 satu tahun satau sebesar Rp.48.000.000 untuk 12 bulan. Sehingga jumlah keseluruhannya adalah sebesar Rp.66.000.000,- enam puluh enam juta rupiah. Adapun biaya-biaya tersebut diatas diberikan kepada Penggugat dengan Tunai. 15. Menurut hukum karena anak penggugat yang masih dibawah umur dan perlu kasih sayang seorang ibu yang melahirkan maka cukup beralasan menurut hukum, Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan cq. Majelis Hakim agar hak asuh diberikan kepada tergugat demi kelangsungan pertumbuhan dari si anak. 16. Penggugat berketepatan hati untuk bercerai dengan Tergugat maka cukup berlasan menurut hukum gugatan Penggugat dikabulkan dan segala akibat hukumnya putus karena perceraian. 17. Dikabulkannya gugatan Penggugat untuk bercerai maka Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan cq. Majelis Hakm, untuk memerintahkan krpada Kepaniteraan Pengdilan Negeri Medan guna mengirimkan putusan cerai setelah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap inkracht van gewijk kepada Kantor Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Kependudukan Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 18. Gugatan ini dimajukan oleh Penggugat oleh karena kesalahan dari Tergugat maka Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan cq. Majelis Hakim membebankan biaya perkara kepada Tergugat. Berdasarkan segala yang terurai diatas, Pengugat mohon dengan hormat kepada bapak Ktua Pengadilan Negeri Medan cq. Majelis Hakim untuk memanggil para pihak dan menentukan hari persidangan perkara ini dan berkenan memberikam putusan amar sebagai berikut : a. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya b. Menyatakan sah perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilakukan berdasarkan agama Hindu sesuai dengan Surat Keterangan Wiwaha Homa Perkawinan Menurut agama Hindu sesuai dengan No. 188.VPSM?SU2004 tertanggal 11 April 2004 dan berdasarkan kutipan akta perkawinan No. 1448TMDN2010 tanggal 29 juni 2010 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Medan. c. Menyatakan Perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilakukan berdasarkan agama Hindu sesuai dengan Surat Keterangan Wiwaha Homa Perkawinan Menurut agama Hindu sesuai dengan No. 188.VPSM?SU2004 tertanggal 11 April 2004 dan berdasarkan kutipan akta perkawinan No. 1448TMDN2010 tanggal 29 juni 2010 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Medan, putus karena akibat Hukum Perceraian. Universitas Sumatera Utara d. Menyatakan secara hukum hak pemeliharaanhak asuh anak J. Akash Dil Radj diberikan kepada Penggugat. e. Menyatakan secara hukum kepada Tergugat untuk memberikan biaya-biaya seperti : 1 Biaya pondokan atau tempat tinggal selama 1 satu tahun untuk Penggugat dengan anak J. Akash Dil Radj sebesar Rp.500.000,- lima ratus ribu rupiah untuk 12 bulan, atau sebesar Rp.6000.000,- enam juta rupiah; 2 Biaya pendidikan anak J.Akash Dil Radj sebesar Rp.1000.000,- satu juta rupiah untuk satu tahun atau sebesar Rp.12.000.000,- dua belas juta rupiah. 3 Biaya nafkah hidup anak J.Akash Dil Radj dan kesehatan perbulan sebesar Rp.4.000.000,- empat juta rupiah selama 1 satu tahun satau sebesar Rp.48.000.000 untuk 12 bula. Sehingga jumlah keseluruhannya adalah sebesar Rp.66.000.000,- enm puluh enam juta rupiah. Adapun biaya-biaya tersebut diatas diberikan kepada Penggugat dengan Tunai 4 Memerintahkan secara hukum kepada Kepaniteraan Negeri Medan guna mengirimkan Putusan Cerai setelah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap inkracht van gewijk. Kepada Kantor Dinas Kependudukan catatan Sipil dan Kependudukan Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 5 Menghukum tergugat membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini. SUBSIDAIR Dalam Peradilan yang baik mohon putusan yang seadil-adilnya, Terima Kasih ex aequo et bono Gugatan perceraian ini diajukan oleh Penggugat kepada Pengadilan Negeri di Pengadilan Negeri Medan yang menjadi daerah hukum si tergugat. Kemudian Tergugat menyampaikan Replik atas Gugatan dari Penggugat yaitu sebagai berikut : 1. Tergugat menolak dengan tegas alasan-alasan gugatan Penggugat terkecuali dalam hal yang diakui secara tegas. 2. Bahwa benar Tergugat dan Penggugat adalah suami istri yang perkawinannya dilaksanakan dihadapan pemuka agama Hindu pada tanggal 11 April 2014 dan telah dicatatkan pada Kantor Dina Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan pada tanggal 29 Juni 2010. 3. Dalam perkawinan Tergugat dan Penggugat telah lahir 1 satu orang anak laki-laki pada tanggal 10 Maret 2005 yang bernama J. aksah Dil Radj. 4. Tidak benar Penggugat dan Tergugat mempunyai usaha ekspedisiangkutan truk. Sebab usaha ekspedisiangkutan truk tersebut milik orangtua Tergugat yang sudah ada sebelum adanya perkawinan Penggugat dan Tergugat. 5. Bahwa begitu pula sebidang tanah yang diatasnya terdapat 1 satu bangunan rumah yang terletak di jalan T.B Simatupang Gang Harmonis No. 16 Medan adalah milik orangtua Tergugat bukan milik tergugat dan Universitas Sumatera Utara Penggugat. Orangtua Tergugat hanya meminjamkan rumah tersebut kepada Tergugat dan Penggugat karena Tergugat dan Penggugat belum mempunyai rumah. 6. Ketidakharmonisan rumah tangga tergugat dan Penggugat adalah dikarenakan Penggugat sendiri yang selalu curiga kepada Tergugat yang bekerja sebagai supir truk dan menuduh Tergugat tidak setia. 7. Tidak benar Tergugat selalu melakukan tindakan kasar kepada Penggugat. Justru sebaliknya Penggugat yang selalu bersikap kasar kepada Tergugat. Pengguat tidak menghargai Tergugat sebagai seorang suami. Pada sekitar bulan nopember 2011 saat Tergugat bekerja Penggugat telah pergi meninggalkan rumah tempat tingga Tergugat dan Penggugat, dengan membawa perabotan rumah tangga serta anak mereka. 8. Bahwa akan tetapi karena anak Tegugat dan Penggugat meminta pulang dan ingin bertemu dengan Tergugat, maka pada tanggal 5 Maret 2012 Penggugat bersama ibunya Ibu Penggugat mengantarkan kembali anak mereka kerumah tempat tinggal Tergugat dan Penggugat di Jalan T.B simatupang Gang Harmonis No. 16 Medan. Sambil marah-marah Penggugat menolakkan anaknya kepada Tergugat dan mengatakan kepada Tergugat “urus anak ini” dan sambil tetap marah-marah Penggugat menampar dan memuku Tergugat. Setelah puas penggugat dan Ibunya pergi meninggalkan Tergugat dan anak mereka. 9. Tergugat menolak dengan tegas dalil gugatan Penggugat pada point 11. Sebab kesepakatan bercerai sesuai dengan Surat Kesepakatan Bercerai Universitas Sumatera Utara tanggal 10 Maret 2012 dibuat karena Tergugat sudah tidak ingin lagi hidup bersama dengan Penggugat karena Penggugat tertangkap basah sedang berduaan dalam sebuah kamar hotel tanpa memakai busana hanya mengenakan handuk saja dengan seorang laki-laki yang diduga adalah selingkuhan Penggugat. 10. Surat Kesepakatan Bercerai tanggal 10 Maret 2012 dibuat atas kesepakatan bersama Tergugat dan Penggugat tanpa ada paksaan, dan Penggugat menandatangani kesepakatan tersebut. 11. Tergugat tidak pernah mengusir Penggugat dari rumah tempat tinggal Tergugat dan Penggugat selama ini. Sebab sebenarnya Penggugat telah pergi meninggalkan Tergugat sejak bulan Nopember 2011 sebelum penggugat ditemukan berduaan di kamar sebuah hotel bersama laki-kaki yang diduga adalah selingkuhannya. 12. Tergugat tidak pernah melarang Penggugat untuk bertemu dengan anaknya. Akan tetapi anak tersebut yang tidak mau bertemu dengan Ibunya. Menurut anak Penggugat dan Tergugat dia malu ibunya tertangkap bersama laki-laki lain. 13. Tergugat sangat keberatan dan menolak dengan tegas dalil gugatan Penggugat pada point 14. Sebab Penggugat yang telah pergi meningglakan Tergugat dan anak Tergugat dan Penggugat yang bernama J. Akash Dil Radj. Selama ini tergugatlak yang telah mengurus dan memenuhi kebutuhan hidup anak Tergugat dan Penggugat. Sehingga sangat aneh dan tidak masuk akal jika Penggugat meminta biaya pondokan, biaya Universitas Sumatera Utara pendidikan dan biaya nafkah hidup anak tersebut. Oleh karena itu sangat beralasan menurut hukum untuk menolak seluruh permintaan biaya pondokan,biaya pendidikan dan biaya hidup anak yang diajukan Penggugat. 14. Sebagai seorang Ibu Penggugat tidak pantas untuk diberikan hak pengasuhan atas anak Tergugat dan Penggugat yang bernama J. Akash Dil Radj karena Penggugat diduga mempunyai perilaku idak baik. Seorang ibu yang baik tidak akan pernah berada dalam satu kamar tanpa busana hanya memakai handuk saja dengan seorang laki-laki yang diduah adalah selingkuhannya. 15. Sebelum Penggugat tertangkap basah dengan laki-laki yang diduga selingkuhannya, pada sekitar bulan Oktober 2009 Penggugat juga pernah dihukum karena melakukan penggelapan uang perusahaan tempat Penggugat bekerja. Sehingga sewaktu Penggugat di dalam penjara Tergugatlah yang mengurus anak Tergugat dan Penggugat. Oleh karena itu sangat dikhawatirkan apabila hak pengasuhan anak diberikan kepada Penggugat, maka anak Tergugat dan Penggugat akan mendapat didikan yang kurang baik yang dapat merusak moral anak tersebut kelak. 16. Bahwa oleh karena selama ini Tergugat yang mengasuh dan mengurus anak Tergugat dan Penggugat dan anak tersebut juga merasa aman dan nyaman bersama Tergugat, maka sangat beralasan hukum Tergugat sebagai seorang ayah diberikan hak pengasuhan terhadap anak Tergugat dan Penggugat yang bernama J. Akash Dil Radj. Universitas Sumatera Utara 17. Gugatan Penggugat tidak berdasarkan hukum dan bukti-bukti, maka demi hukum gugatan Penggugat harus ditolak atau sekurang-kurangnya dinyatakan tidak dapat diterima. Dalam Rekonpensinya Tergugat untuk selanjutnya disebut Penggugat dalam Rekonpensi menyampaikan gugatan balik rekonpensi terhadap Penggugat dan selanjutnya disebut sebagai Tergugat dalam Rekonspensi. 1. Alasan-alasan yang dikemukakan pada bahagian pokok perkara adalah merupakan satu kesatuan dengan alasan posita bahagian gugatan rekonpensi ini sehingga tidak perlu diulang lagi 2. Penggugat dalam rekonpensi dan Tergugat dalam rekonpensi adalah suami istri yang perkawinannya dilaksanakan di hadapril 2004 dan telah dicatatkan pada kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan pada tanggal 29 Juni 2010. 3. Bahwa dalam perkawinan Penggugat dalam Rekonpensi dan Tergugat dalam rekonpensi telah lahir 1 satu orng anak laki-laki pada tanggal 10 Maret 2005 yang bernama J. Akash Dil Radj. 4. Awalnya perkawinan Penggugat dalam rekonpensi dan Tergugat dalam rekonpensi harmonis, namun sekitar tahun 2005 Penggugat dalam rekonpensi dan Tergugat dalam rekonpensi mulai tidak harmonis lagi karena Tergugat dalam rekonpensi selalu curiga terhadap Penggugat dalam rekonpensi tidak setia. Padahal sebagai seorang supir trus Penggugat dalam rekonpensi selalu setia kepada Tergugat dalam Rekonpensi dan tikda pernah mempunyai hubungan dengan perempuan lain. Universitas Sumatera Utara 5. Bahwa akan tetapi Tergugat dalam rekonpensi tetap tidak percaya dan selalu curiga, sehingga pertengkaran kerap terjadi. Selain itu Tergugat dalam rekonpensi sebagai seorang suami dan Tergugat dalam rekonpensi juga tidak menghargai orang tua Penggugat dalam rekonpensi. 6. Pada sekitar bulan nopember 2011 saat Penggugat dalam rekonpensi bekerja, Tergugat dalam rekonpensi telah pergi meningglakan Penggugat dalam rekonpensi dengan membawa seluruh perabotan rumah dan anak mereka. 7. Bahwa karena anak Penggugat dalam rekonpensi dan Tergugat dalam rekonpensi minta puang ke rumah tempat tinggal Penggugat dalam rekonpensi, maka pada tanggal 5 Maret 2012 Tergugat dalam rekonpensi bersama ibunya mengantarkan anak tersebut kepada Penggugat dalam rekonpensi sambil menolakkan anak tersebut Tergugat dalam rekonpensi mengatakan “urus anak ini”. Sambil mara-marah tergugat dakam rekonpensi lalu pergi meningglakan Penggugat dalam rekonpensi serta anak mereka. 8. Bahwa pada saat itu Penggugat dalam rekonpensi telah berulangkali meminta agar Tergugat dalam rekonpensi kembali kepadanya dan memperbaiki rumah tangga mereka, akan tetapi Tergugat dalam rekonpensi sudah tidak ingin hidup bersama Penggugat dalam rekonpensi lagi. 9. Penggugat dalam rekonpensi tetap bersabar dan berharap Tergugat dalam rekonpensi kembali kepadanya dan anak mereka, namun Tergugat dalam rekonpensi tidak pernah kembali kepadanya dan anak mereka. Oleh karena Universitas Sumatera Utara itu sebagai seorang Bapak, Panggugat dalam rekonpensi harus mengurus dan memenuhi kebutuhan anak Penggugat dalam rekonpensi dann Terugat dalam rekonpensi sendiri. 10. Pada tanggal 10 Maret 2012 Penggugat dalam rekonpensi mendapat informasi bahwa Tergugat dalam rekonpeni jalan berdua dengan laki-laki lain, sebagai seorang suami Penggugat dalam rekonpensi berusaha mecari Tergugat dalam rekonpensi, sekitar pukul 13.00 WIB Tergugat dalam rekonpensi ditemukan sedang berduaan dengan laki-laki lain yang diduga adalah selingkuhannya dalam sebuah kamar hotel tanpa busana hanya memakai handuk saja. 11. Penggugat dalam rekonpensi sangat kecewa atas tindakan Tergugat dalam rekonpensi yang ternyata mempunya laki-laik lain. Padahal selama ini Tergugat dalam rekonpensilah yang sealu mencurigai Penggugat dalam rekonpensi, ternyata hanya akal-akalan Tergugat dalam rekonpensi untuk mengelabui Penggugat dalam rekonpensi. 12. Tergugat dalam rekonpensi telah kedapatan bersama laki-laki lain dalam satu kamar hotel, maka Penggugat dalam rekonpensi mengantarkan Tergugat dalam rekonpensi dan laki-laki yang diduag selingkuhan tergugat dalam rekonpensi tersebut ke Pihak yang berwajib untuk membuat laporan pengaduan. 13. Tergugat dalam rekonpensi dan laki-laki yang diduga selingkuannya meminta damai, maka atas dasar kemanusiaan Penggugat dalam rekonpensi mengabulkan permintaan perdamaian tersebut. Universitas Sumatera Utara 14. Bahwa karena sebagai seorang suami Penggugat dalam rekonpensi telah dikhianati Tergugat dalam rekonpensi, maka Penggugat dalam rekonpensi sudah tidak ingin hidup bersama lagi dengan Tergugat dalam ekonpensi. Untuk itu pada tanggal 10 Maret 2012 Penggugat dalam rekonpensi dan Tergugat dalam rekonpensi sepakat untuk bercerai, maka dibuatlah Surat Kesepaatan Bercerai pada tanggal 10 Maret 2012. 15. Surat Kesepakatan Bercerai tanggal 10 Maret 2012 dibuat atas kesepakatan bersama Penggugat dalam rekonpensi dan Tergugat dalam rekonpensi tanpa ada paksaan, dan Tergugat dalam rekonpensi telah menandatangai kesepakatan tersebut. 16. Setelah kejadian tersebut Penggugat dlam rekonpensi dan Tergugat dalam rekonpensi susudah tidak pernah berkomunikasi lagi. Penggugat dalam rekonpensi sudah tetatp mengasuh dan mengurus anak Penggugat dalam rekonpensi dan Tergugat dalam rekonpensi sampai saat ini. Oleh karena itu sangat berakasan menurut hukum Penggugat dalam rekonpensi sebagai seorang Bapak yang baik diberi hak pengasuan terhadap anak Penggugat dalam rekonpensi dan Tergugat dalam rekonpensi yang bernama J. Akash Dil Radj, karena sebagai seorang ibu Tergugat dalam rekonpensi tidak pantas diberikan hak pengasuhan terhadap anak Penggugat dalam rekonpensi dan tergugat dalam rekonpensi, apalagi sebelum tertangkapnya Tergugat dalam rekonpensi dengan laki laki lain, pada bulan Oktober 2009 Tergugat dalam rekonpensi juga pernah dijatuhi hukuman penjara karena Universitas Sumatera Utara melakukan penggelapan uang perusahaan tempat Tergugat dalam rekonpensi berkerja. 17. Bahwa karena gugatan dalam rekonpensi yang diajukan Penggugat dalam rekonpensi didukung oleh bukti-bukti, maka sangat beralasan hukum mengabulkan gugatan rekonpensi ini dilaksanakan dengan serta merta walaupun ada banding, verzet dan kasasi. Berdasarkan alasan-alasan di atas tersebut Penggugat dalam rekonpensi memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara ini agar berkenan kiranya mengambil Putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut. 1. Mengabulkan gugatan dalam rekonpensi untuk seluruhnya . 2. Menyatakan sah secara hukum Surat Kesepakatan Bercerai tanggal 10 Maret 2012 yang dibuat Penggugat dalam rekonpensi dan Tergugat dalam rekonpensi. 3. Menyatakan Perkawinan Penggugat dalam rekonpensi yang dilaksanakan dihadapan Pemuka Agama Hindu pada tanggal 11 April 2004 dan telah dicatatkan sesuai dengan Kutipan akta Perkawinan Nomor 1448TMDN2010 tanggal 29 Juni 2010 yang diterbitkan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan putus karena perceraian. 4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Medan untuk mengirimkan salinan resmi putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Universitas Sumatera Utara Kota Medan untuk mendaftarkan Putusan ini ke dalam buku yang diperuntukkan untuk itu. 5. Menyatakan secara hukum Penggugat dalam rekonpensi diberi hak pengasuhan atas anak Penggugat dalam rekonpensi dan Tergugat dalam Rekonpensi yang bernama J. Akash Dil Radj. 6. Menyatakan secara hukum putusan perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta meskipun ada verzet, Banding, ataupun Kasasi. 7. Menghukum Tergugat dalam rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini. Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan berpendapat lain, mohon Putusan yang Seadil-adilnya Ex aquo et bono. Dalam Konpensi dan Rekonpensi ”Menghukum Penggugat dalam KonpensiTergugat dalam rekonpensi untuk membayar segala biaya-biaya yang timbul dalam gugatan Konpensi Rekonpensi.” Untuk memperkuat gugatannya Penggugat Konvensi membuktikan dalil- dalil gugatannya dengan mengajukan alat-alat bukti yaitu : 1. Bukti P-1 : Berupa foto copy kutipan Akta Perkawinan yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan No. AK.538.0015700 tertanggal 29 Juni 2010; 2. Bukti P-2 : Berupa Foto copy Kutipan Surat Keterangan Wiwaha Hom Perkawinan menurut agama Hindu yang dikeluarkan oleh Universitas Sumatera Utara Perhimpunan Shri Mariamman Badan Hukum Agama Hindu tertanggal 11 April 2004. 3. Bukti P-3 : Berupa foto copy surat yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Shri Mariamman Badan Hukum Agama Hindu dengan No. 008VIPSM?SU2010, tertanggal 21 Juni 2010; 4. Bukti P-4 : Berupa Foto Copy Kutipan Akta Kelahiran atas nama J. Akash Dil Radj, yang dikeluarkan oleh Kepala Pejabat Pencatatan Sipil Kota Medan tertanggal 15 Desember 2010, dengan No. AL.538.0141539; 5. Bukti P-5 : Berupa Foto Copy Kutipan Surat Tanda Penerimaan Pengaduan yang dikeluarkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daera Provinsi Sumatera Utara, dengan No: 112PFPKPAID-SUVII2012, tertanggal 27 Juli 2012; Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya Tergugat mengajukan alat-alat bukti surat sebagai berikut : 1. Bukti T-1 : Berupa foto copy surat yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Shri Mariamman Badan Hukum Agama Hindu dengan No. 008VIPSM?SU2010, tertanggal 21 Juni 2010 2. Bukti T-2 : Berupa foto copy Kutipan Akte Perkawinan No: 1448TMDN2010 tanggal 29 Juni 2010 yang ditrbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil Kota Medan; Universitas Sumatera Utara 3. Bukti T-3 : Berupa Foto Copy Kutipan Akta Kelahiran atas nama J. Akash Dil Radj, yang dikeluarekan oleh Kepala Pejabat Pencatatan Sipil Kota Medan tertanggal 15 Desember 2010. 4. Bukti T-4 : Berupa Foto Copy Kutipan Surat Kesepakatan Bercerai tanggal 10 Maret 2012; 5. Bukti T-5 : Berupa Foto copy Kutipan Sura Kabar Metro 24 Jam Edisi 098 Tahun V Mingu 11 Maret 2012; Dalam perkara ini Penggugat menyatakan tidak ada mengajukan saksi, dan Tergugat dalam perkara ini mengajukan saksi yaitu : 1. Saksi L. Siwa Manems, SE, dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut: a. Saksi adalah adik Tergugat; b. Tergugat sudah menikah dengan Penggugat pada tahun 2004; c. Saksi mengetahui bahwa Tergugat ada melakukan penggerebekan dilakukan di disebuah hotel d. Penggerebekan dilakukan di Hotel Anita; e. Saksi tidak masuk ke dalam kamar hotel dan saksi melihat Penggugat dengan laki-lakin lain yang bernama Ram Kana; f. Pada saat penggerebekan tersebut posisi Penggugat berada di kamar mandi; g. Posisi laki-lakinya waktu itu di tempat tidur; h. Saksi melihat pada saat itu Penggugat lari ke kamar mandi; i. Bahwa yang saksi lakukan pada waktu itu, saksi langsung membawa laki- laki tersebut ke Polresta Medan; Universitas Sumatera Utara j. Saksi sebenearnya melihat Penggugat dengan laki-laki itu berjalan bersama, adapun sebabnya saksi mengetahuinya karena saksi mengikuti mereka; k. Penggugat dan Tergugat sudah tidak tinggal serumah; l. Mereka memiliki seorang anak dan saat ini sedang bersekolah dan tinggal bersama Tergugat; m. Saksi mengetahui bahwa Penggugat pernah ditahan atas masalah perdata dan pada waktu itu anak mereka berada dengan Tergugat; n. Sewaktu melakukan pengggerbekan saksi bersama abang ipar, kawan Tergugat dan Tergugat sendiri; o. Sewaktu di Polresta memang dalam keadan bercerai sesuai dengan surat kesepkatan bersama antara Penggugat dan tergugat; p. Antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak seranjang sejak tahun 2011; 2. Saksi Supermani memberi keterangan sebagai berikut: a. Saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat tidak tinggal bersama lagi ejak kejadian Penggerebekan di Hotel; b. Pada waktu penggerebekan saksi tidak ikut; c. Setelah mereka berpisah Penggugat tinggal bersama orangtuanya; d. Mereka telah mempunyai anak dan anak tersebut masih bersekolah; e. Saksi mengetahui tentang penggerebekan tersebut dari saksi L. Siwa Manems; f. Mereka menikah pada tanggal 11 April than 2004 di Medan, dan sejak menikah mereka tinggal di tempat kontrakkan; Universitas Sumatera Utara g. Mereka cekcok sejak tahun 2011 dan mereka cekcok disebabkan masing- masing tidak mau mengalah; h. Penggerebekan tersebut terjadi pada bulan maret tahun 2012 di hotel; i. Penggugat pernah berusaha untuk mengambil anak mereka tetapi tidak diberikan oleh Tergugat. j. Menurut saksi antara Penggugat dan Tergugat tidak mungkin dipersatukan lagi; Atas alasan-alasan yang disampaikan Penggugat melalui Surat gugatannya, Replik oleh Tergugat serta Gugatan Rekonpensi oleh tergugat, maka Majelis hakim menimbang beberapa alasan tersebut untuk memutuskan Perceraian antara Penggugat dan tergugat. Dengan Menimbang berbagai alasan-alasan tersebut kemudian Majelis Hakim dalam putusannya menyatakan : M E N G A D I L I Dalam Konvensi: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan sah perkawinan antara Pengggugat dan Tergugat yang dilakukan berdasarkan agama Hindu sesuai dengan Surat Keterangan Wiwaha Homa perkawinan agama Hindu sesuai dengan No. 188IVPSMSU2004 tanggal 11 April 2004 dan berdasarkan kutipan Akta Perkawinan No. 1448TMDN2010 tanggal 29 Juni 2010 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan Catatan Sipil Medan; Universitas Sumatera Utara 3. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilakukan berdasarkan agama Hindu sesuai dengan Surat Keterangan Wiwaha Homa perkawinan agama Hindu sesuai dengan No. 188IVPSMSU2004 tanggal 11 April 2004 dan berdasarkan kutipan Akta Perkawinan No. 1448TMDN2010 tanggal 29 Juni 2010 yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan Catatan Sipil Medan putus karena perceraian; 4. Memerintahkan kepada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan guna mengirimkan putusan cerai ini setelah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependdudukan dan Catatan Sipil Medan; 5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 161.000,- seratus enam puluh satu ribu rupiah; 6. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya; DALAM REKONPENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat RekonpensiTergugat Konvensi untuk sebahagian; 2. Menetapkan PenggugatTergugat Konvensi sebagai pemegang hak asuh atas anak yang bernama : J. Akash Dil Radj, sampai anak tersebut dewasa dan dapat menentukan sikapnya serta Penggugat RekonpensiTergugat Konvensi harus member kesempatan kepada Tergugat dalam ekonpensipenggugat konvensi selaku ibu kandung dari anaknya untuk menjenguk dan bertemu anak tersebut dirumah Penggugat RekopensiTergugat Konvensi dalam setiapkesempatan. Universitas Sumatera Utara 3. Menolak gugatan Penggugat rekonpensiTergugat Konvensi untuk selebihnya; Hakim menentukan Tanggung Jawab, Hak Asuh, dan Pemeliharaan anak tersebut jatuh kepada Bapaknya atau Tergugat konvensiPenggugat dalam rekonpensi dengan mempertimbangkan berbagai alasan dan keterangan saksi dalam perkara perceraian. Dalam putusannya Hakim memberikan hak asuh anak tersebut kepada bapaknya, mengingat dari alasan-alasan perceraian yang memberatkan si ibu dalam memperoleh kuasa asuh atas anak Penggugat dalam rekonpensi dan Tergugat dalam rekonpensi. Hakim memutuskan Hak asuh ini semata-mata agar nantinya dapat melindungi hak-hak dan memberikan kesejahteraan kepada anaknya agar kualitas masa depan anak tersebut dapat terjamin. Menentukan kriteria kepentingan si anak harus dipertimbangkan faktor- faktor yang menyangkut keadaan individu dari si pemelihara itu secara teliti serta anak yang akan dipelihara; dengan suatu pertimbangan dan melihat secara teliti tentang perbedaan antara kedua orang tua yang menjadi sebab mengapa Pengadilan menjatuhkan pilihannya kepada siibu atai sibapak. Baik ditinjau dari segi faktor kesalahan siapa yang menjadi sebab terjadinya perceraian. Disamping itu juga faktor lingkungan dan kelakuan dari ibu atau bapak tersebut. Demikian juga faktor kemampuan memberi kesempatan yang baik dan member kesenangan ditinjau dari segi sosial ekonomi pemeliharaan, umur anak-anak serta jenis kelamin anak-anak Universitas Sumatera Utara juga kasih sayang yang Nampak timbal balik antara antara kedua orang tua dengan anak-anak dan anak dengan orang tua. 49 Tapi yang menjadi prinsip adalah kepentingan yang lebih baik bagi si anak. Sebab bisa saja anak-anak memang lebih sayang kepada ibu mereka dan sebaliknya, tapi ternyata pada kenyataannya siibu bukanlah sosok orangtua yang baik. Misalnya siibu bersikap kasar, tidak matang secara emosional, dan lain sebagainya. Dan dilihat dari sebab perceraian misalnya siibu telah jelas kelihatan melakukan pengkhianatan kepada keluarganya, dengan berada di kamar hotel bersama laki-lakin lain padahal masih dalam keadaan istri yang sah menurut ketentuan Undang-undang yang berlaku. Maka dari segi kepentingan pendidikan dan pembentukan mental anak-anak adalah lebih pantas anak tersebut berada di bawah pemeliharaan bapaknya. Pasal 41 huruf b Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyatakan bahwa “ Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak”. Dari kutipan pasal ini dapat dilihat bahwa tangggung jawab ayah untuk pendidikan dan hidup anaknya telah dilakukan Tergugat. Pada saat Penggugat pergi meninggalkan rumah, anak Penggugat dan Tergugat tetap tinggal bersama tergugat serta bersekolah dengan Tergugat. Selama dalam perkawinanpun sebagai seorang bapak, Tergugat tidak pernah lalai dalam mengurus keluarganya. Dari replik Tergugat dikatakan bahwa pada sekitar bulan nopember 2011 saat Tergugat bekerja Penggugat telah pergi meningglakan rumah tempat tinggal 49 M. Yahya Harahap, Op.cit, Hal. 162 Universitas Sumatera Utara Tergugat dan penggugat dengan membawa anak mereka serta seluruh perabotan rumah tangga. Akan tetapi karena anak Tergugat dan Penggugat meminta ingin pulang dan bertemu dengan Tergugat, maka pada tanggal 5 maret 2012 Penggugat bersama Ibunya Ibu Penggugat mengantarkan kembali anak mereka ke rumah tempat tinggal Tergugat sambil marah-marah Penggugat menolakkan anaknya kepada Tergugat dan mengatakan kepada Tergugat “urus anak ini” dan sambil tetap marah-marah Penggugat menampar dan memukul Tergugat. Setelah puas Penggugat dan Ibunya pergi meninggalkan Tergugat dan anak mereka. Soemiyati menjelaskan bahwa istri mempunyai kedudukan sebagai ibu rumah tangga itupun sudah wajar, sebab apabila ditinjau dari segi kejiawaan dan fisik, istri sebagai seorang wanita dianugerahi sifat emosional yang dapat dipakai sebagai modal untuk yang menuntut ketabahan dan melakukan pemeliharaan yang susah payah. Istri sebagai Ibu yang dari padanya dituntut sifat keibuan, yaitu sifat yang penuh kesabaran, ketelitian, perasaan yang halus, dan sifat-sifat inilah yang dibutuhkan untuk merawat dan membesarkan anak mulai dari lahir sampai menjadi manusia yang mandiri. Jadi sudah sewajarnya apabila kedudukan suami sebagai kepala keluarga dan istri sebagai ibu rumah tangga baik secara yuridis maupun secara moral. 50 Dari pendapat diatas, dilihat bahwa Penggugat tidak menunjukkan moral yang baik sebagai pemelihara yang baik dan sudah dapat diperkirakan bahwa dia akan melalaikan tanggung jawabnya sebagai ibu, semata-mata untuk kepentingan si anak bersesusaian dengan isi Pasal 48 ayat 1 “ Salah seorang atau kedua orang tua dapat dicabut kekuasaannya terhadap seorang anak atau lebih untuk waktu 50 Muhammad Syaifudin, Op.cit. Hal. 386 Universitas Sumatera Utara yang tertentu atas permintaan orangtua yang lain, keluarga anak dalam garis lurus ke atas dan saudara kandung yang telah dewasa atau pejabat yang berwenang, dengan keputusan Pengadilan dalam hal-hal : 1. Ia sangat melaaikan kewajibannya terhadap anaknya; 2. Ia berkelakuan buruk sekali. ” Penulis mengambil kesimpulan, secara hukum dan berdasarkan banyak yurispudensi memang anak di bawah umur diharuskan ikut atau berada dalam pengasuhan ibunya, namun ketentuan tersebut secara mutlak tidak dapat menjadi ukuran hakim dalam pertimbangannya. Hakim pada umunya akan mepertimbangkan tentang kelakuan dan tabiat dari si ibu, kedekatan psikologis Ibu dan si anak, kemampuan financial si Ibu dan faktor-faktor lainnya. Jika ternyata si ibu dianggap tidak memenuhi kriteria di atas maka hak ash anak dapat jatuh ke tangan bapak. Jadi jika menurut pertimbangan hakim si ibu tidak akan dapat diharapkan memberi jaminan mengurus kepentingan pemeliharaan anak, maka selanjutnya kuasa asuh anak dan pemeliharaannya adalah jatuh ke tangan Orang tua laki-laki yaitu BapaknyaTergugat.

B. Pertimbangan Hakim Mengabulkan Tuntutan Hak Asuh Anak yang