Pengumpulan Sampah Penyimpanan Sampah

harus dilakukan secara berkesinambungan serta menanamkannya sejak usia dini. Upaya peningkatan kesadaran sampah tentu harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali, yang tentunya dilakukan dengan proporsi dan kualitas yang berbeda-beda. Dengan peningkatan kessadaran sampah ini masyarakat akan lebih memahami bahwa sampah tidak dapat diselesaikan secara sederhana, melainkan membutuhkan partisipasi seluruh produsen sampah dalam hal ini masyarakat, serta aparat pemerintah dalam menetapkan sistem persampahan yang tepat.

2.9 PENGELOLAAN SAMPAH KAMPUS

2.9.1 Pengumpulan Sampah

Pada tahap ini sampah diambil dari tempat sampah sementara ke tempat pengangkut, lalu dibawa ke penampungan sementara atau ke pembuanganpengolahan akhir yang berada didalam kampus. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan sampah dalam kampus, yaitu: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengumpulan sampah. a. Faktor-faktor dalam pengaturan waktu pengumpulan yang meliputi: - Cara pengambilan sampah yang akan digunakan. - Jenis perlengkapansarana yang akan digunakan. - Tenaga pengumpulan sampah. b. Faktor-faktor dalam perencanaan pengumpulan, perlu mempertimbangkan hal berikut: Universitas Sumatera Utara - Penyebaran dan kepadatan “penduduk” di daerah pengumpulan. - Topografi. - Curah hujan, arah dan kecepatan angin, suhu, dan iklim. 2. Cara pengumpulan sampah Cara pengumpulan sampah adalah mengusahakan agar sampah dari pengumpulan sampah sementara dapat terangkut tanpa bekas, baik di tempat asal maupun di perjalanan. Sistem pengumpulan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Pola individual Pada pola ini pengumpulan sampah dilakukan oleh petugas yang mendatangi tiap-tiap sumber sampah, misalnya di setiap fakultas atau kantin-kantin yang ada di USU dengan alat angkut jarak pendek seperti gerobak dorong untuk di angkut ke TPS terdekat. b. Pola komunal 1 Pengumpulan sampah dilakukan sendiri oleh masing-masing penghasil sampah dalam hal ini adalah fakultas-fakultas yang ada di USU pada satu titik pengumpulan. 2 Tidak berbau dari fakultasperumahan terdekat. 3 Tidak ada sampah berserakan di sekitar bak sampah. 4 Penempatan wadah berada di daerah yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah.

2.9.2 Penyimpanan Sampah

Penyimpanan sampah sementara dalam kampus harus sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Menurut Direktorat Jenderal PPM dan PLP Universitas Sumatera Utara Departemen Kesehatan RI 1985, ada beberapa persyaratan teknik untuk penyimpanan sampah sementara, yaitu : a. Terbuat dari bahan yang cukup kuat, ringan dan kedap air. b. Volume dapat menampung sampah yang dihasilkan oleh pemakai dalam waktu tertentu 3 hari. c. Mempunyai tutup dan sebaiknya tutup dibukaditutup tanpa mengotori tangan. d. Mudah diisi dan dikosongkan serta mudah dibersihkan. e. Sampah di tempat ini sebelum dibuangdiangkut untuk dikelola selanjutnya tidak boleh melebihi 3 x 24 jam. Bila tempat penyimpanan sampah sementara terbuat dari bak beton permanen, maka syaratnya adalah: a. Kedap air. b. Mudah dibersihkan. c. Mempunyai tutup dan selalu tertutup rapat. d. Lokasi terletak pada tempat yang mudah digunakan oleh kendaraan pengangkut dan tidak berada pada tempat yang mudah banjir.

2.9.3 Pengangkutan Sampah