Pengangkutan Sampah Pemanfaatan Sampah dalam Kampus

Departemen Kesehatan RI 1985, ada beberapa persyaratan teknik untuk penyimpanan sampah sementara, yaitu : a. Terbuat dari bahan yang cukup kuat, ringan dan kedap air. b. Volume dapat menampung sampah yang dihasilkan oleh pemakai dalam waktu tertentu 3 hari. c. Mempunyai tutup dan sebaiknya tutup dibukaditutup tanpa mengotori tangan. d. Mudah diisi dan dikosongkan serta mudah dibersihkan. e. Sampah di tempat ini sebelum dibuangdiangkut untuk dikelola selanjutnya tidak boleh melebihi 3 x 24 jam. Bila tempat penyimpanan sampah sementara terbuat dari bak beton permanen, maka syaratnya adalah: a. Kedap air. b. Mudah dibersihkan. c. Mempunyai tutup dan selalu tertutup rapat. d. Lokasi terletak pada tempat yang mudah digunakan oleh kendaraan pengangkut dan tidak berada pada tempat yang mudah banjir.

2.9.3 Pengangkutan Sampah

Ada 2 sistem pengangkutan dalam kampus, antara lain : 1. Sistem pengangkutan langsung, yaitu pengangkutan dari tempat pengumpulan ke tempat pembuangan akhirpengolahan. 2. Sistem pengangkutan tidak langsung, berupa: Universitas Sumatera Utara a. S-I, yaitu tempat pengangkut sementara kecil. b. S-II, yaitu tempat pengangkut sementara sedang. c. S-III, yaitu tempat pengangkut sementara besar. Adapun pola pengangkutannya, yaitu dari tempat pengangkut sementara S-I yang ada di fakulatas masing-masing dan kemudian dikumpulkan ke tempat sementara sedang S-II dan ini dapat diangkut dengan gerobak. Dari SII sampah diangkut lagi ke tempat yang besar S-III yang biasanya disebut transfer station misalnya berupa kontainer yang berada di samping Biro Rektor USU, dan kemudian diangkut dengan truk. Selanjutnya dari transfer station sampah diangkut ke pembuangan akhir.

2.9.4 Pemanfaatan Sampah dalam Kampus

Sampah dapat mencemari lingkungan dalam kampus USU dan membahayakan kesehatan bagi “penduduk” dalam kampus. Sampah juga dapat menyebabkan timbulnya banjir, akan tetapi melalui daur ulang sampah juga bisa diolah lagi menjadi barang yang berguna. Pengolahan sampah dibagi berdasarkan jenis sampah, yaitu: 1. Sampah Organik Sampah organik dapat dimanfaaatkan antara lain: a. Komposting Pengomposan merupakan upaya pengolahan sampah, sekaligus usaha mendapatkan bahan-bahan kompos yang dapat menyuburkan tanah. Sistem ini mempunyai prinsip dasar mengurangi atau mendegradasi bahan-bahan Universitas Sumatera Utara organik secara terkontrol menjadi bahan-bahan anorganik dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme . Mikroorganisme yang berperan dalam pengolahan ini dapat berupa bakteri, jamur, dan cacing. Sistem pengomposan ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: Tidak merusak lingkungan dan merupakan jenis pupuk yang ekologis. Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli. Unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibandingkan dengan pupuk buatan. b. Biogas Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah organik secara anaerobik . Bahan bakunya dapat diambil dari kotoran hewan misalnya pada penangkaran rusa yang ada di dalam kampus USU atau bahan sisa-sisa tanaman ataupun campuran dari keduanya. Biogas ini memiiki keuntungan, yaitu: Menghemat energi, dan merupakan sumber energi yang tidak merusak lingkungan. Nyala api bahan bakar biogas ini terangbersih, tidak berasap seperti arang kayu atau kayu bakar. Swadaya, 2008 2. Sampah Anorganik Sampah anorganik seperti botol, kertas, plastik dan kaleng, sebelum dibuang ke TPA sebaiknya dipilah terlebih dahulu karena jenis sampah ini masih ada Universitas Sumatera Utara kemungkinan untuk dimanfaatkan ulang maupun untuk didaur ulang guna mengurangi produksi sampah, misalnya: a. Dijual ke pasar barang bekas Sisi lain dari pemanfaatan sampah anorganik, seperti kertas bekas, koran dan majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio dan TV tua adalah dijual ke pasar barang bekas. b. Daur ulang Berbicara mengenai proses daur ulang sampah, ada baiknya bila mengetahui jenis sampah yang dapat di daur ulang. Sampah yang dapat di daur ulang, antara lain: sampah plastik, sampah logam, sampah kertas, dan sampah kaca. c. Sanitary landfill Merupakan pemusnahan sampah dengan jalan menimbun sampah dengan tanah yang sebelumnya diratakan dan dipadatkan demikian juga tanah penutupnya setiap hari sehabis kerja. Pada bagian dasar tempat tersebut dilengkapi system saluran leachate yang berfungsi sebagai saluran limbah cair sampah yang harus diolah terlebih dulu sebelum dibuang ke sungai atau ke lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas untuk mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah. d. Pembakaran Sampah padat dibakar di dalam incenerator . Hasil pembakaran berupa gas dan residu pembakaran. Cara ini relatif lebih mahal dibanding dengan sanitary landfill . Iskandar, 2006. Universitas Sumatera Utara

2.10 METODE PENGELOLAAN PERSAMPAHAN YANG BENAR