Siaran ORGASME Obrolan Segar Seputar Seks yang Menggairahkan dan Erotika Media

kalimat atau kata yang telah dibagi berdasarkan strukturnya. Dan dari analisis teks tersebut ditemukan bahwa terdapatnya erotika media yang terdapat pada pemilihan kata-kata yang digunakan dan gaya atau intonasi penyiar dalam penyampaian informasinya. Selain ditemukannya erotika media dalam wacana tersebut ditemukan juga makna yang tersirat bisa merupakan makna yang denotatif maupun makna konotatif. Tergantung bagaimana kita menyimpulkan apa yang diucapakan oleh sang penyiar. Dan dari fungsi atau tujuan dibuatnya program acara ORGASME Obrolan Segar Seputar Seks yang Menggairahkan tersebut, image yang ditampilkan tidak sesuai dengan awal terbentuknya program tersebut. Ketiga hal ini dapat kita lihat dalam pembahasan berikut :

IV.2.1. Siaran ORGASME Obrolan Segar Seputar Seks yang Menggairahkan dan Erotika Media

Pada saat ini media massa memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam membentuk karakter seseorang. Sehingga media seharusnya berhati-hati dalam menyampaikan informasi, sehingga moral bangsa ini tidak terpuruk seperti saat ini. Dalam ORGASME Obrolan Segar Seputar Seks yang Menggairahkan yang mengangkat fenomena-fenomena penyimpangan seksual remaja di Indonesia khususnya di Medan, merupakan bukti bahwa budaya timur yang seharusnya tetap terjaga ternyata sudah mengarah ke budaya barat yang begitu bebasnya. Ini tidak lain dikarenakan media yang memberikan pengaruh melalui penayangan dan informasi yang diserap dari budaya barat tersebut. Pada siaran ORGASME Obrolan Segar Seputar Seks yang Menggairahkan ini merupakan salah satu media yang menimbulkan pro dan kontra dalam penyiarannya. Bahasa yang Universitas Sumatera Utara digunakan begitu berbeda dengan bahasa yang digunakan pada program acara yang sejenisnya. Siaran ORGASME Obrolan Segar Seputar Seks yang Menggairahkan ini menimbulkan erotika media yang dapat menimbulkan rangsangan kepada setiap pendengarnya. Walaupun hanya melalui suara, tetapi rangsangan seksual itu dapat membuat para pendengar acara tersebut berimajinasi seksual seperti apa yang dibicarakan. Hal ini bisa kita lihat dari judul acara tersebut, ORGASME Obrolan Segar Seputar Seks yang Menggairahkan. Begitu menggoda saat kita mendengar judul program tersebut, dan apalagi disertai desahan dari kedua penyiar yang membuat pendengar atau memancing pendengar berfantasi seksual. Selain itu, cerita yang diangkat dengan gaya bahasa begitu menggoda dapat menimbulkan gairah kepada setiap pendengar dan fantasi seks dalam diri seseorang. Walaupun itu hanya sebatas suara, tetapi bagaimana pemilihan kata yang digunakan dan bagaimana produksi suara tersebut dapat menimbulkan suatu stimulus kepada para pendengarnya. Seperti kata-kata pada ketiga rekaman berikut : Kita kan punya juga tuh ‘testi’ Boleh kita adu ‘testi’ kita. Ada pentilnya lagi ya Tapi, kalau misalnya pakaian dalam kamu sempit gara-gara dielus sama cowok, waaah.. Oh ya, aku mau nanya apa abang-abang pernah mencicipi mani itu? Hehe..Van, mau gak mencoba punyaku?” Itu yang cuman pelirnya doank kan? Langsung pikirannya, srot, srot, gitu kan? Apakah cowok sering memegang buah dada cewek bisa membesar? Terus gimana ciuman yang bersih....? Kalau kamu bilang cowok memeras atau juga, ya, meremas yang namanya payudara, itu bisa menyebabkan besar atau gak. Berkaca di depan kaca sambil mengembangin punya penis kamu.jadi lihat pada saat dia loyo, pada saat dia tegang. Sekarang gini kamu suka penis yang bagaimana? Universitas Sumatera Utara Ini merupakan kalimat-kalimat yang menurut peneliti tidak pantas diutarakan dalam media yang didengar oleh banyak orang. Dan pemilihana kata- kata yang tidak sopan dan cenderung merupakan kata-kata yang memancing seseorang atau memancing birahi seseorang. Selain itu, cara mereka menyajikan kata-kata itu juga disertai cara berbicara yang begitu menggoda dan menggairahkan. Sehingga dalam ketiga rekaman wacana ORGASME Obrolan Segar Seputar Seks yang Menggairahkan ini terdapat erotika media massa yang dapat menstimulus secara eksternal gairah dan fantasi seksuar seseorang ketika mendengarkan siaran atau acara tersebut.

IV.2.2. Makna Tersirat dalam Siaran ORGASME Obrolan Segar Seputar Seks yang Menggairahkan

Dokumen yang terkait

Kecenderungan Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (Studi Analisis Isi Pada Kasus Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran Media Televisi Yang Dimuat Di Website Kpi.Go.Id)

3 65 156

Implementasi Visi dan Misi Televisi Lokal di Kota Medan (Studi Analisis Isi DAAI TV Dalam Program-Program Siaran)

0 62 118

EFEKTIVITAS PROGRAM SIARAN RADIO SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI (Studi Pada Program Siaran "Kata Kota Kita" di Radio Andalus FM Malang)

0 31 3

Televisi sebagai media dakwah (analisis produksi siaran program Ust. Haryono di JakTV)

5 39 71

Analisis wacana tentang akhlak pada siaran abi maulana dalam program sound of spirit di radio mustang88 fm

1 12 146

Analisis program siaran Balada Cerita Ramadhan (BCR) di Radio Prambors 102.2 FM Jakarta

0 28 100

Strategi Humas Radio Pikiran Rakyat FM Dalam Mensosialisakan Program Siaran (Studi Deskriptif Tentang Radio Pikiran Rakyat FM Dalam Mensosialisasikan Program Siaran Melalui Branding Ob Van Kepada Masyarakat di Kota Bandung)

0 6 18

Wacana Erotika Di Radio Konstruksi Wacana Erotika Dalam Acara Buka Pintu Di Radio Maraghita Bandung Dengan Menggunakan Analisis Wacana Teun A Van Dijk.

1 4 2

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM PROGRAM SIARAN DI MGT RADIO BANDUNG.

0 0 2

KECENDERUNGAN PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN (STUDI ANALISIS ISI PADA KASUS PELANGGARAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR PROGRAM SIARAN MEDIA TELEVISI YANG DIMUAT DI WEBSITE KPI.GO.ID)

0 0 16