Tujuan Kepustakaan Sistematika Penulisan

Dengan demikian maka keaslian penulisan skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

E. Tujuan Kepustakaan

Istilah konsumen berasal dari kata Consumers Inggris-Amerika atau Consument konsumen Belanda 6 . Kamus Bahasa Inggris-Indonesia memberi arti kata consumer sebagai pemakai atau konsumen 7 . Ada juga yang memberi batasan, bahwa konsumen adalah setiap orang yang mendapatkan barang atau jasa digunakan untuk tujuan tertentu 8 Hukum Konsumen menurut Az Nasution adalah: “Keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur hubungan dan masalah penyedia dan penggunaan produk barang dan jasa antara penyedia dan penggunanya dalam kehidupan masyarakat”. Sedangkan batasan berikutnya adalah batasan Hukum Perlindungan Konsumen, yaitu : “ keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur dan melindungi konsumen dalam penyedia dan penggunanya dalam kehidupan masyarakat” . 9

F. Metode Penulisan

.

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan dikota Medan di Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM kota Medan 2. Sifat dan Jenis Penelitian 6 Az Nasution, Hukum Perlindungan Konsumen, Diadit Media, Jakarta Pusat, 2002, hal 3 7 John M. Eshols Hasan Sadly, kamus Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1996, hal 124 8 Az. Nasution, Op Cit, hal 13 9 Ibid, hal 13 Universitas Sumatera Utara Sifat penelitian ini adalah deskriftif dimana penulis berupaya untuk menggambarkan sifat hubungan hukum secara normatif dalam fungsi dan peranan Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM dalam perlindungan konsumen terhadap makanan yang mengandung zat berbahaya 3. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Kepustakaan Untuk memperkuat dasar penelitian, maka terlebih dahulu dikumpulkan dan dibaca referensi yang relevan melalui peraturan Perundang-undangan, Buku-buku bacaan, koran, majalah. Setelah data-data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menyeleksi data- data yang layak untuk dipergunakan dalam penulisan skripsi ini. b. Studi Lapangan Studi lapangan yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data- data yang relevan dengan penulisan skripsi. 4. Teknik Analisa Data Pengelolaan dan analisa data dilakukan dengan metode kualitatif.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi 5 lima bab, dimana masing-masing bab dibagi lagi atas beberapa sub bab. Uraian singkat atas bab-bab dan sub-sub bab tersebut akan diuraikan sebagai berikut : 1. Bab Pertama merupakan Bab Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian Universitas Sumatera Utara penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penulisan dan sistematika penulisan. 2. Bab Kedua merupakan bab yang berisi tentang Tinjauan Umum tentang Konsumen dan Perlindungan Konsumen berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 1999. Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai sub bab seperti : pengertian konsumen dan perlindungan konsumen, latar belakang lahirnya hukum perlindungan konsumen, hak dan kewajiban konsumen, hak dan kewajiban produsen, asas dan tujuan perlindungan konsumen. 3. Bab Ketiga merupakan bab yang menguraikan tentang Gambaran Umum tentang Lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM. Bab ini terdiri dari beberapa sub bab seperti : pengertian badan pengawas obat dan makanan, latar belakang dan sejarah terbentuknya badan pengawas obat dan makanan, kedudukan, tugas dan wewenang badan pengawas obat dan makanan, pengawasan dadan pengawas obat dan makanan terhadap kelayakan dan keamanan produk makanan yang meliputi fungsi organ badan POM sebagai pengawas dan cakupan pengawasan yang dilakukan oleh badan POM. 4. Bab Keempat merupakan bab yang menguraikan tentang zat berbahaya dalam makanan yang meliputi jenis-jenis zat berbahaya dalam makanan dan akibat penggunaan zat berbahaya dalam makanan bagi kesehatan, fungsi dan peranan lembaga dan pengawasan obat dan makanan BPOM dalm perlindungan konsumen terhadap makanan yang mengandung zat berbahaya, perlindungan hukum konsumen terhadap makanan yang Universitas Sumatera Utara mengandung zat berbahaya serta upaya hukum yang dilakukan onsumen akibat penggunaan zat berbahaya dalam makanan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN UMUMTENTANG KONSUMEN DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN BERDASARKAN UU NO. 8 TAHUN 1999 Ruang lingkup hukum perlindungan konsumen sulit dibatasi hanya dengan menampungnya dalam satu jenis undang-undang, seperti Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen. Hukum Perlindungan Konsumen selalu berhubungan dan berinteraksi dengan berbagai bidang dan cabang hukum lain, karena pada tiap bidang dan cabang hukum itu senantiasa terdapat pihak yang berkedudukan sebagai “ konsumen”. Dengan memahami pengertian konsumen, maka perbedaan antara hukum konsumen dan hukum perlindungan konsumen, antara hak-hak pokok dari konsumen dan keterkaitan hukum perlindungan konsumen dengan bidang-bidang hukum lain dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang hukum perlindungan konsumen. 10 Batasan defenisi selalu diperlukan untuk memperjelas ruang lingkup dan pegangan dalam pembahasan pokok permasalahan. Sekalipun disadari akan terdapat kekurangan-kekurangan tertentu yang tidak dihindarkan, maka dengan mengikuti pendapat Prof. Mochtar Kusuatmadja, batasan hukum konsumen adalah keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan dan masalah antara berbagai pihak satu sama lain berkaitan dengan barang dan atau jasa konsumen di dalam pergaulan hidup. 11 Asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan dan masalah konsumen itu terdapat di dalam berbagai bidang hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis; antara lain hukum perdata, hukum dagang, hukum pidana, hukum administrasi negara dan hukum internasional, terutama konvensi- 10 Shidarta, Op. Cit, hal 1 11 Az. Nasution, Op. Cit, hal 64 Universitas Sumatera Utara konvensiyang berkaitan dengan kepentingan-kepentingan konsumen. Dengan demikian, segala asas dan atau kaidah hukum positif kita berlaku pula pada hubungan-hubungan hukum dan masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumen. Terhadap hubungan hukum antar tata hukum itu, Undang-undang Perlindungan Konsumen mengaturnya dalam Pasal 64 yang berbunyi: “ Segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang bertujuan melindungi konsumen yang telah ada pada saat undang-undang ini diundangkan, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak diatur secara khusus dan atau tidak bertentangan dengan ketentuan dalam undang- undang ini.” 12

A. Pengertian Konsumen dan Perlindungan Konsumen

Dokumen yang terkait

PERLIDMENGA PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP MAKANAN YANG MENGANDUNG ZAT BERBAHAYA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 16

PENDAHULUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP MAKANAN YANG MENGANDUNG ZAT BERBAHAYA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 20

PENUTUP PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP MAKANAN YANG MENGANDUNG ZAT BERBAHAYA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 16

Perlindungan Konsumen Terhadap Makanan Yang Mengandung Zat Berbahaya Dikaitkan Dengan Undang – Undang Perlindungan Konsumen (Studi di BPOM)

0 0 7

Perlindungan Konsumen Terhadap Makanan Yang Mengandung Zat Berbahaya Dikaitkan Dengan Undang – Undang Perlindungan Konsumen (Studi di BPOM)

0 0 1

Perlindungan Konsumen Terhadap Makanan Yang Mengandung Zat Berbahaya Dikaitkan Dengan Undang – Undang Perlindungan Konsumen (Studi di BPOM)

0 0 18

Perlindungan Konsumen Terhadap Makanan Yang Mengandung Zat Berbahaya Dikaitkan Dengan Undang – Undang Perlindungan Konsumen (Studi di BPOM)

0 0 22

Perlindungan Konsumen Terhadap Makanan Yang Mengandung Zat Berbahaya Dikaitkan Dengan Undang – Undang Perlindungan Konsumen (Studi di BPOM) Chapter III V

0 0 30

Perlindungan Konsumen Terhadap Makanan Yang Mengandung Zat Berbahaya Dikaitkan Dengan Undang – Undang Perlindungan Konsumen (Studi di BPOM)

0 0 4

FUNGSI DAN PERANAN BADAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN (BPOM) DALAM PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP MAKANAN YANG MENGANDUNG ZAT BERBAHAYA FIRJAT ANGGRAINI SULWAN PUSADAN ROSNANI LAKUNNA Abstrak - FUNGSI DAN PERANAN BADAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN (BPOM) DA

0 0 14