61
Lanjutan Tabel 4.1
Sidikalang 2006
1 5
1 5
3 SDKL
2007 1
5 1
5 3
2008 1
3 1
5 3
2009 1
5 1
5 3
Medan II 2006
1 5
1 4
3 MDN2
2007 5
3 2
5 4
2008 5
5 5
5 5
2009 5
4 4
5 5
Tebing Tinggi 2006
1 5
1 5
3 TBG
2007 1
5 1
5 3
2008 1
5 1
5 3
2009 1
5 1
5 3
Balige 2006
1 4
1 5
3 BLG
2007 1
5 1
5 3
2008 1
3 1
5 3
2009 1
4 1
5 3
Sumber: Hasil Penilaian Berdasarkan hasil penjumlahan nilai kinerja seluruh indikator, dapat diketahui
bahwa kinerja laporan keuangan pemerintah pusat LKPP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara rata-rata cukup baik.
4.2.2. Variabel Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKPP Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara mencerminkan
kemampuan pemerintah membiayai aset tetapnya dari hutang dan seberapa besar membiayainya dari ekuitas dana pemerintah. Rasio Solvabilitas laporan keuangan
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
62
pemerintah pusat LKPP Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2. Rasio Solvabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKPP Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sumatera Utara
Tahun Anggaran
Total Aset Total Hutang
Rasio Solvabilitas
Skor
2006 -7.324.866.813.058
572.131.665.675 -12,80
1 2007
-6.096.337.078.667 764.162.169.899
-7,98 1
2008 9.595.783.072.777
947.607.578.604 10,13
5 2009
8.162.845.226.028 1.309.159.429.333
6,24 5
Total 12
Sumber: Kanwil Ditjen PBN Provinsi Sumut data diolah Pada tahun 2006 nilai aset tetap negara di Provinsi Sumatera Utara nihil,
sehingga total aset pemerintah hanya mencerminkan aset lancar dan rasio sovabilitas sebesar negatif 12,80. Hal ini disebabkan pada tahun ini pemerintah belum
melakukan inventarisasi barang milik negara aset tetap dan belum melakukan pencatatan atas perolehan aset tetapnya yang dibiayai dari hutang dan ekuitas dana
pemerintah. Keadaan ini menggambarkan bahwa barang milik negara aset tetap negara dan hutang yang diperoleh belum dikelola dengan baik.
Pada tahun 2007 pemerintah mulai melakukan inventarisasi barang milik negara aset tetap negara dan mulai menyajikannya dalam laporan keuangan
pemerintah pusat. Tetapi inventarisasi barang milik negara ini selesai dilakukan sehingga barang milik negara hanya sebagian kecil saja yang dicatat dalam neraca.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
63
Rasio solvabilitas tahun 2007 sebesar negatif 7,98. Nilai negatif tersebut berarti hutang pemerintah lebih besar dari total aset yang dimiliki. Hutang yang diperoleh
juga masih diserap untuk membiayai kegiatan operasional. Rasio Solvabilitas tahun 2008 meningkat menjadi 10,13, dan tahun 2009
menjadi sebesar 6,24. Hal ini mencerminkan hutang pemerintah lebih kecil dari total aset, dan pemerintah telah mampu membiayai perolehan aset dari ekuitas dana
pemerintah. Hingga akhir tahun 2009, pelaksanaan inventarisasi barang milik negara masih belum selesai dilaksanakan.
Perkembangan rasio solvabilitas pada masing-masing laporan keuangan pemerintah pusat LKPP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN dapat
dilihat pada Lampiran 1.
4.2.3. Variabel Rasio Varians Selisih