Wawancara dengan Ibu MichelleChe Mei She, 29 tahun.

”Saya menggunakan uang Saya sendiri.” Dari penjelasan di atas nampak jelas bahwa masyarakat yang menjadi akseptor KB menggunakan biaya sendiri tanpa ada bantuan dari pemerintah Kota Medan. Dapat dikatakan bahwa Program KB di Kelurahan Sei Rengas Permata merupakan Program KB Mandiri. 8 Pertanyaan mengenai sikap masyarakat atas kedatangan Petugas PLKB. ”Kalau Saya di rumah tentu Saya akan menyempatkan waktu untuk mendengarkan penjelasan dari mereka.” Dari penjelasan di atas nampak jelas bahwa masyarakat mendukung Program KB dan mau untuk menyempatkan diri mendengarkan penjelasan dari Petugas PLKB.

3.2. Wawancara dengan Ibu MichelleChe Mei She, 29 tahun.

1 Pertanyaan mengenai pengetahuan dan persetujuan terhadap Program KB. ” Saya tidak setuju kalau KB itu berarti membatasi jumlah anak hanya menjadi dua, dari iklan dan sosialisasi kan nampak sekali Program KB membatasi jumlah anak menjadi hanya dua saja.” Dari penjelasan di atas nampak bahwa pengetahuan informan mengenai Program KB hanya terbatas pada pembatasan jumlah anak. 2 Pertanyaan mengenai penggunaan metode KB. ” Saya memakai SpiralIUD, lebih efektif dan mudah karena Saya tinggal datang ke klinikrumah sakit jadi ada jaminan karena yang memasang pasti lebih tahu.” Dari penjelasan di atas nampak bahwa informan memilih menggunakan metode IUDSpiral karena dianggap lebih efektif dan ada jaminan dari pihak lain. 3 Pertanyaan mengenai sosialisasi Program KB. Universitas Sumatera Utara ” Untuk sosialisasi, petugas PLKB ada yang datang ke rumah kita, kita juga dapat pengarahan di PKK. Jadi kalau ada perkumpulan marga kita bisa saling memberikan informasi.” Dari penjelasan di atas nampak bahwa sosialisasi Program KB dilakukan oleh petugas PLKB dan juga masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang mendapatkan KIE Komunikasi, Informasi, dan Edukasi dari petugas PLKB dan di PKK juga menyebarluaskannya kepada masyarakat lainnya di perkumpulan-perkumpulan masyarakat baik yang bersifat formal maupun informal. 4 Pertanyaan mengenai idegagasan yang disampaikan berkaitan dengan Program KB. ” Waktu itu kami pingin di kelurahan ini ada Puskesmas, di PKK sempat dibicarakan tapi tidak ada kelanjutannya.” Dari penjelasan di atas nampak jelas bahwa masyarakat di Kelurahan Sei Rengas Permata mempunyai gagasanide agar dibangun sebuah Puskesmas di kelurahan tersebut agar pelayanan KB dapat lebih mudah dan murah. Namun, dari pihak kelurahan tidak ada tindak lanjut, sehingga masyarakat mengupayakan sendiri agar di bangun sebuah rumah sakit. 5 Pertanyaan mengenai kuantitas mengikuti pertemuan organisasi PKK. ” PKK mengadakan pertemuan sebulan sekali, biasanya kita mendapatkan informasi mengenai KB di situ.” Dari penjelasan di atas nampak jelas bahwa organisasi PKK mengadakan pertemuan dalam sebulan sebanyak satu kali, dengan adanya pertemuan ini maka diharapkan anggota masyarakat mendapatkan informasi atau bertukar informasi. 6 Pertanyaan mengenai konsultasi ke rumah sakit atau klinik. Universitas Sumatera Utara ” Kalau untuk konsultasi Saya jarang melakukannya karena Saya pakai SpiralIUD jadi palingan Saya berkonsultasinya 3-6 bulan sekali.” Dari penjelasan di atas nampak bahwa informan jarang melakukan konsultasi ke klinikrumah sakit karena metode KB yang digunakan memungkinkan si informan untuk tidak terlalu sering ke klinikrumah sakit. 7 Pertanyaan mengenai biaya menjadi akseptor KB. ” Saya menggunakan biaya sendiri.” Dari penjelasan di atas nampak bahwa informan menggunakan biaya sendiri dalam menjadi akseptor KB. Pihak Pemerintah Kota Medan seharusnya memperhatikan kualitas pelayanan KB yang diberikan agar masyarakat mau untuk menjadi akseptor KB Mandiri sehingga Program KB Mandiri dapat berjalan dengan baik. 8 Pertanyaan mengenai sikap masyarakat atas kedatangan Petugas PLKB. ” Kalau petugas PLKB datang Saya pasti meluangkan waktu Saya.” Dari penjelasan di atas nampak bahwa informan menerima kedatangan petugas PLKB dengan baik dan bersedia untuk meluangkan waktunya untuk mendengarkan penjelasan dari petugas tersebut, jadi jelas terlihat dukungan yang tinggi dari masyarakat.

3.3. Wawancara dengan Ibu WennyLie Cien Ling, 31 tahun.