Wawancara Langsung dengan Petugas PLKB.

Dalam organisasi inilah terjadi suatu proses “take and give”, individuanggota masyarakat mendapatkan informasi dan memberikan informasi kepada pihak lain. 8 Pertanyaan mengenai pengetahuan masyrakat tentang Program KB. ”Pada umumnya mereka memaknai Program KB itu hanya memiliki dua anak saja.” Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pemahaman masyarakat terhadap program KB hanya sebatas pada memiliki dua anak saja. 9 Pertanyaan mengenai penerimaan masyarakat terhadap Program KB. ”Pada umumnya mereka mendukung dan menerima Program KB, dilihat dari kehadiran mereka dalam pertemuan PKK, kalau mereka ada waktu pasti mereka datang.” Dari penjelasan di atas terlihat bahwa masyarakat Kelurahan Sei Rengas Permata mendukung Program KB, mereka yang menjadi anggota PKK selalu menyempatkan diri untuk menghadiri pertemuan yang diadakan oleh organisasi tersebut. 10 Pertanyaan mengenai langkah apa yang harus di tempuh Pemerintah Kota Medan agar masyarakat mau ikut KB. ”Pemerintah Kota Medan menganggap kelurahan ini sudah mandiri dalam hal KB, hanya saja ada beberapa metode KB yang memerlukan biaya yang cukup besar seperti metode operasi, ada anggota masyarakat yang menginginkan metode tersebut tetapi tidak ada biaya. Seharusnya pihak pemko bisa menangani masalah yang seperti ini.” Dari penjelasan di atas terlihat bahwa masyarakat Kelurahan Sei Rengas Permata sudah mandiri dalam hal KB, tidak ada bantuan dari pemerintah Kota dalam hal dana.

V.2. Wawancara Langsung dengan Petugas PLKB.

Universitas Sumatera Utara 1 Pertanyaan mengenai sikap masyarakat kalau ada Petugas PLKB yang datang melakukan sosialisasi . ”Kalau mereka di rumah mereka mau untuk meluangkan waktunya untuk mendengar informasi dari kita.” Dari penjelasan di atas terlihat bahwa masyarakat Kelurahan Sei Rengas Permata bersedia untuk meluangkan waktunya untuk menerima kedatangan peugas PLKB yang memberikan informasipenjelasan kepada masyarakat, ini juga merupakan bentuk dukungan dan penerimaan masyarakat terhadap Program KB. 2 Pertanyaan mengenai gagsasan yang disampaikan masyarakat mengenai Program KB. ”Sudah lama mereka menginginkan sebuah rumah sakit agar pelayanan dalam hal KB lebih baik dan lebih mudah untuk diakses dan sekarang sudah terwujud.” Dari penjelasan di atas terlihat bahwa masyarakat Kelurahan Sei Rengas Permata mempunyai gagasan agar keberlanjutan Program KB dapat terlaksana, yaitu dengan adanya sebuah rumah sakit sehingga pelayanan KB yang diberikkn lebih baik dan lebih lengkap daripada pelayanan yang diberikan oleh klinik. 3 Pertanyaan mengenai sosialisasi Program KB. ”Untuk sosialisasi Program KB, kita mengedukasi masyarakat yang ada di organisasi PKK, setelah mereka mendapatkan informasi lalu mereka juga mensosialisasikannya kepada pihak lain. Kita juga datang langsung ke rumah warga” Universitas Sumatera Utara Dari penjelasan di atas nampak bahwa sosialisasi Program KB di Kelurahan Sei Rengas Permata bersifat take and give. Di satu sisi masyarakat yang mendapatkan informasipengetahuan dari pihak lain petugas PLKB, namun di sisi lainnya anggota masyarakat juga memberikan informasipengetahuan kepada pihak lainanggota masyarakat lainnya. 4 Pertanyaan mengenai biaya bagi akseptor KB. ”Mereka pada umumnya menggunakan biaya sendiri, kalau misalnya ada bantuan dari pihak lain misal yayasan atau perkumpulan lainnya itu mungkin saja. Tapi bantuan dari pemerintah kota tidak ada.” Dari penjelasan di atas nampak bahwa masyarakat di Kelurahan Sei Rengas Permata yang menjadi akseptor anggota KB menggunakan biaya sendiri dan tidak ada bantuan dari pemerintah Kota Medan, berarti Program KB di Kelurahan Sei Rengas Permata merupakan Program KB Mandiri. Masyarakat yang menentukan sendiri apa yang mereka butuhkan. Walaupun ada juga yang mendapatkan bantuan dari pihak lain, seperti yayasan sosial atau dari perkumpulan marga yang merupakan organisasi informal yang ada dan sifatnya sukarela. 5 Pertanyaan mengenai metode KB yang sering dipergunakan masyarakat. ”Hasil dari lapangan, kebanyakan mereka menggunakan metode spiral, ada juga yang menggunakan metode suntik. Kalau yang menggunakan kondom sedikit.” Dari penjelasan di atas jelas terlihat bahwa masyarakat di Kelurahan Sei Rengas Permata yang menjadi akseptor anggota KB memilih metode yang tidak merepotkan dan dijamin efektif seperti, IUDSpiral dan suntik. Universitas Sumatera Utara V.3. Wawancara Langsung dengan Masyarakat Kelurahan Sei Rengas Permata. 3.1. Wawancara dengan Ibu LindaLaw Fung Mei, 31 tahun. 1 Pertanyaan mengenai pengetahuan dan persetujuan terhadap Program KB. ”Kalau yang Saya tahu Program KB itukan cuma punya dua anak saja, kalau untuk mereka yang sanggup memiliki lebih dari dua anak apa disebut tidak berKB. Saya sendiri punya anak tiga.” Dari penjelasan di atas nampak bahwa pengetahuan masyarakat mengenai Program KB hanya sebatas pada memiliki dua anak saja. 2 Pertanyaan mengenai penggunaan metode KB. “Saya menggunakan spiralIUD, karena dengan metode ini dapat bertahan bertahun-tahun sehingga tidak merepotkan.” Dari penjelasan di atas nampak jelas bahwa ada sebagian anggota masyarakat yang tidak menginginkan metode tertentu karena dianggap merepotkan. Metode IUDSpiral yang digunakan oleh seseorang membuat orang tersebut tidak perlu untuk terlalu sering untuk berkonsultasi ke dokter di klinik atau rumah sakit karena metode tersebut dapat bertahan bertahun-tahun. 3 Pertanyaan mengenai sosialisasi Program KB. ”Sosialisasi Program KB di sini macam-macam ya, ada yang dilakukan oleh petugas PLKB. Ada yang dilakukan oleh anggota PKK, ada juga yang dilakukan oleh masyarakat. Saya sendiri juga ikut mensosialisasikan Program KB kepada teman-teman di perkumpulan. Masyarakat Tionghoa di sini ada perkumpulan marga masing-masing, jadi di situ kita bisa bertukar informasi semuanya termasuk KB.” Dari penjelasan di atas nampak bahwa sosialisasi Program KB dilakukan oleh Petugas PLKB, anggoata PKK dan masyaarakat. Masyarakat memiliki organisasi Universitas Sumatera Utara perkumpulan marga yang bersifat informal dan sebagai wadah bertukar informasi, khususnya mengenai KB. 4 Pertanyaan mengenai idegagasan yang disampaikan berkaitan dengan Program KB. ”kami pernah menyampaikan gagasan kepada kelurahan, waktu itu kami ingin di kelurahan ini ada puskesmas tapi tidak ada tindak lanjut dari kelurahan. Untung ada yang mau jadi pemodal untuk bangun rumah sakit, jadi gak perlu jauh-jauh kalau mau mendapatkan pelayanan KB dan kalau rumah sakit kan fasilitasnya lebih lengkap.” Dari penjelasan di atas nampak bahwa masyarakat Kelurahan Sei Rengas Permata mempuanyai gagasan yang disampaikan kepada pihak kelurahan agar dibangun sebuah Puskesmas, tetapi tidak ada follow up sehingga masyarakat mengupayakan sendiri agar dibangun sebuah rumah sakit sehingga pelayanan KB dan kesehatan menjadi lebih baik. 5 Pertanyaan mengenai kuantitas mengikuti pertemuan organisasi PKK. ”Saya mengikuti pertemuan PKK sebulan sekali.” Dari penjelasan di atas nampak bahwa Organisasi PKK mengadakan pertemuan sekali dalam sebulan. Dengan adanya organisasi ini tentunya diharapkan sosialisasi Program KB dapat berjalan dengan baik. 6 Pertanyaan mengenai konsultasi ke rumah sakit atau klinik. ”Saya menggunakan metode spiralIUD, jadi kalau untuk konsultasi ke klinik atau rumah sakit kalau ada masalah aja. Dalam sebulan bisa jadi Saya tidak pernah berkonsultasi.” Dari penjelasan di atas nampak tingkat konsultasi rendah karena dipengaruhi oleh pengggunaan metode KB yang membuat akseptor KB tidak perlu terlalu sering untuk berkonsultasi. 7Pertanyaan mengenai biaya menjadi akseptor KB. Universitas Sumatera Utara ”Saya menggunakan uang Saya sendiri.” Dari penjelasan di atas nampak jelas bahwa masyarakat yang menjadi akseptor KB menggunakan biaya sendiri tanpa ada bantuan dari pemerintah Kota Medan. Dapat dikatakan bahwa Program KB di Kelurahan Sei Rengas Permata merupakan Program KB Mandiri. 8 Pertanyaan mengenai sikap masyarakat atas kedatangan Petugas PLKB. ”Kalau Saya di rumah tentu Saya akan menyempatkan waktu untuk mendengarkan penjelasan dari mereka.” Dari penjelasan di atas nampak jelas bahwa masyarakat mendukung Program KB dan mau untuk menyempatkan diri mendengarkan penjelasan dari Petugas PLKB.

3.2. Wawancara dengan Ibu MichelleChe Mei She, 29 tahun.