commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD negeri Karanganyar III yang beralamat di dukuh Tlemek RT 0204 desa karanganyar
kecamatan Weru kabupaten Sukoharjo.Sekolah dasar negeri karanganyar 03 ini berdiri pada tanggal 1 juli 1977.Sekolah ini letaknya sangat strategis yaitu dengan
jalan umum sehingga memudahkan siswa menuju ke sekolah ini.Sekolah dasar negeri Karanganyar 03 ini mempunyai jumlah siswa terbanyak kedua dalam satu
kecamatan,dengan jumlah siswa keseluruhan dari kelas 1 hingga kelas 6 sebanyak 193 siswa.Selaku kepala sekolah Bp.Tolu Winarto yang membawahi 13 guru dan
karyawan.Sekolah sekolah dasar negeri karanganyar 03 mempunyai 1 ruang guru,1 ruang kepala sekolah yang menyatu dengan ruang guru.Sekolah ini juga
mempunyai 6 ruang kelas,1 ruang UKS,1 ruang perpustakaan,1 ruang komputer dan 1 aula sebagai gedung pertemuan.Aula di sekolah dasar negeri 03 menjadi
satu-satunya tempat pertemuan dan acara-acara penting se-Kecamatan Weru, karena hanya sekolah ini yang mempunyai gedung pertemuan.
Halaman sekolahnya cukup luas, dikelilingi oleh bermacam-macam tumbuhan yang memberikan kesejukan di sekolah ini.Fasilitas yang ada di
sekolah ini kurang memadai. Berbagai jenis alat peraga untuk berbagai mata pelajaran yang tersedia kurang lengkap.Alat peraga tersebut tidak dimanfaatkan
oleh guru dengan baik dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas II SD Negeri Karanganyar III..
Pemilihan tempat tersebut didasarkan pada pertimbangan: Pertama, peneliti merupakan guru wiyata bakti di SD Negeri Karanganyar III. Kedua, sekolah
tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang serupa sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang. Ketiga, berdasarkan hasil observasi
peneliti di lapangan terdapat permasalahan dalam pembelajaran IPA khususnya materi energi cahaya.
commit to user
Karakter siswa-siswi kelas II tempat penelitian tidak jauh berbeda dengan kelas lain. Kebanyakan siswa menganggap IPA sebagai suatu mata
pelajaran sulit, sehingga penguasaan konsep energi cahaya belum mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditentukan sekolah pada awal semester.
Partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA juga kurang optimal. Siswa masih banyak tergantung pada guru dalam memecahkan masalah konsep energi cahaya.
Hal itu menyebabkan rendahnya penguasaan konsep energi cahaya siswa pada mata pelajaran IPA. Untuk mengantisipasi hal tersebut peneliti mengadakan
penelitian di kelas II. Peneliti menggunakan Model Pembelajaran Kuantum yang dapat meningkatkan penguasaan konsep energi cahaya pada siswa kelas II.
Dengan penelitian ini diharapkan siswa Sekolah Dasar Negeri Karanganyar III lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar IPA, sehingga
penguasaan konsep energi cahaya siswa kelas II meningkat.
2. Deskripsi Permasalahan Penelitian