Pengertian air Pengertian Air dan Standar Air
permukaan tersebut, tergantung dari daerah yang dilewati oleh air. Pada umumnya kekeruhan air permukaan cukup tinggi karena banyak mengandung lempung dan
substansi organik. Sehingga ciri air permukaan yaitu memiliki padatan terlarut dissolved solid rendah dan bahan tersuspensi suspended solids tinggi. Atas
dasar kandungan bahan terendap dan bahan tersuspensi tersebut maka kualitas air sungai relatif lebih rendah daripada kualitas air danau, rawa, dan reservoir. Air
permukaan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, setelah melalui proses tertentu Pitojo, 2002.
3. Air tanah Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah, terdapat di antara butir-
butir tanah atau dalam retakan bebatuan. Ciri-ciri air tanah yaitu memiliki suspended solid rendah dan dissolved solid tinggi untuk air dalam. Permasalahan
yang timbul pada air tanah adalah tingginya angka kandungan total dissolved solid TDS yang timbul pada air tanah adalah tingginya angka kandungan total padatan
terlarut, besi, mangan, dan kesadahan air tanah dapat berasal dari mata air kaki gunung, atau di sepanjang aliran air sungai atau berasal dari air tanah dangkal. Air
sumur gali, sumur bor, serta yang berasal dari tanah dalam yaitu air sumur bor yang dalamnya lebih dari 30 m atau bahkan terkadang mencapai 100 m Pitojo,
2002. 4.
Mata air Mata air adalah sumber air yang keluar dengan sendirinya ke permukaan
dari dalam tanah. Sumber dari aliran airnya berasal dari air tanah yang mengalami patahan sehingga muncul ke permukaan Arthana, 2004. Aliran ini dapat
bersumber dari air tanah dangkal maupun dari air tanah dalam. Mata air yang
berasal dari air tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan keadaan air tanah dalam itu sendiri. Berdasarkan
keluarnya ke permukaan tanah, mata air dapat dibedakan menjadi mata air rembesan, yaitu air yang keluar dari lereng-lereng dan mata air umbul, yaitu air
yang keluar dari suatu daratan Sutrisno dan Suciastusi, 2002. Ada beberapa macam mata air di antaranya adalah 1 mata air panas yang
biasanya memiliki kadar garam tinggi serta seringkali dijumpai di daerah vulkanis, 2 mata air besar dengan tingkat kesadahan yang tinggi yang umumnya
dijumpai di daerah yang berkapur dan 3 mata air kecil dengan tingkat kesadahan rendah yang keluar dari celah batu dan kerikil atau batu kristal yang karena
ukurannya kecil maka mata air jenis ini lebih dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya Odum, 1971.