sering menyebabkan penyakit pada peternakan ayam broiler adalah penyakit Koliseptikemia. Koliseptikemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya
bakteri E. coli serotipe patogen yang menyebar melalui darah dan menginvasi serta menimbulkan kerusakan pada berbagai jaringan Tabbu, 2000. Sehingga
sanitasi yang baik diperlukan agar terhindar dari berbagai agen penyakit tersebut, salah satu tujuan sanitasi untuk mengurangi kejadian penyakit menjadi sekecil
mungkin, sehingga kerugian yang bersifat ekonomi dapat ditekan sekecil mungkin Murtidjo, 1987. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan menurut Cahyono
1995 adalah menjaga litter atau alas kandang agar tetap kering dan tidak menimbulkan bau pengap dan apek, dan menjaga kebersihan peralatan
makanan dan minuman dan pembersihan kotoran ayam. Menurut Sudaryani dan Santoso 1994 bahwa tempat pakan dan minum yang bersih akan menjamin
kebersihan pakan dan minum bagi ayam, sehingga dapat mendukung pertumbuhannya.
2.9 Kerangka Konsep
Sutrisno, 2010 mengemukakan bahwa, air merupakan salah satu sarana utama dalam kehidupan mahluk hidup, karena air merupakan salah satu media
dari berbagai macam penularan penyakit. Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengelolaan terhadap air diperlukan terutama apabila air
berasal dari air permukaan. Peningkatan kuantitas juga diperlukan karena semakin
maju tingkat kehidupan, maka akan semakin tinggi pula tingkat kebutuhannya.
Mata air adalah air yang muncul dari dalam tanah yang berasal dari air tanah yang mengalami patahan sehingga muncul ke permukaan. Aliran ini dapat
bersumber dari air tanah dangkal maupun dari air tanah dalam. Mata air yang berasal dari air tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan
kualitasnya sama dengan keadaan air tanah dalam itu sendiri. Kualitas air dari mata air bergantung dari lapisan mineral tanah yang dilaluinya. Hal ini
menunjukkan karakter-karakter khusus dari mata air tersebut Arthana, 2004. Kualitas air harus memenuhi syarat kualitas fisik, kimia, mikrobiologi dan
radioaktivitas WHO, 2004. Kualitas yang dimaksud mencakup beberapa parameter yaitu kekeruhan, warna, rasa dan bau. Rasa dan bau dapat berasal dari
keadaan alamiah air yang mengandung bahan kimia organik dan anorganik dapat pula karena adanya proses biologi seperti mikroorganisme air Irianti dan
Sasimartoyo, 2006. Beberapa ciri penting mikroorganisme indikator menurut Alaerts 1987
antara lain: 1.
Terdapat dalam air tercemar dan tidak terdapat dalam air yang tidak tercemar;
2. Jumlah mikroorganisme indikator berkorelasi dengan kehadiran bakteri
patogen; 3.
Mempunyai kemampuan hidup yang lebih lama daripada pathogen. 4.
Mempunyai sifat yang mantap dan seragam. 5.
Tidak berbahaya bagi manusia dan hewan. 6.
Terdapat dalam jumlah yang lebih besar daripada patogen, sehingga mudah terdeteksi.
7. Mudah terdeteksi dengan teknik-teknik laboratorium yang sederhana.
Tes dengan mikroorganisme indikator adalah yang paling umum dan dapat dilaksanakan secara rutin. Tes mikroorganisme untuk air minum yang biasa
dilakukan adalah tes bakteri total Coliform dan tes E. coli. Tes bakteri total memberikan hasil mengenai jumlah semua bakteri yang ada dalam sampel,
sehingga hasil kurang spesifik. Karena bakteri yang teranalisa bukan hanya berasal dari bakteri tinja melainkan juga dari bakteri-bakteri tanah, tanaman dan
sebagainya. Bakteri Coliform merupakan bakteri yang tergolong dalam famili
Enterobacteriaceae yang mempunyai sifat memfermentasikan laktosa. Coliform banyak terkandung dalam kotoran manusia, mamalia maupun unggas. Bakteri ini
terdapat pada saluran intestinal yang sebagian besar merupakan flora normal di dalam saluran pencernaan. Jika bakteri Coliform ada dalam jumlah yang
berlebihan dapat mengancam kesehatan karena dapat mengubah keseimbangan flora normal. Bakteri Coliform yang terdapat dalam air menunjukkan air tercemar
oleh feses manusia atau hewan Sutrisno dan Suciastuti, 1987. Dwijoseputro, 2003 mengemukakan bahwa E. coli merupakan bakteri
Gram negatif dan tergolong ke dalam Enterobactereacea. Sebagian besar E. coli merupakan flora normal dalam tubuh dan dapat membantu proses pencernaan,
namun akan menjadi patogen bila kesehatan hewan menurun Buckle et al., 1987. Apabila bakteri E. coli ditemukan dalam air maka air tersebut
menunjukkan adanya pencemaran yang berasal dari kotoran manusia atau hewan. Penyakit yang disebabkan oleh E. coli sering dijumpai pada kelompok ayam yang
dipelihara di lingkungan kurang bersih.