Escherichia coli KUALITAS AIR PETERNAKAN AYAM BROILER DI DESA MANGESTA KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI COLIFORM DAN ESCHERICHIA COLI.

digolongkan berdasarkan bentuk dan perlekatan pada sel manusia. Patogenesis EAEC penyebab diare tidak begitu dipahami dengan baik, meskipun demikian dinyatakan bahwa EAEC melekat pada mukosa intestinal dan menghasilkan enterotoksin dan sitotoksin. Akibatnya adalah kerusakan mukosa, pengeluaran sejumlah besar mucus, dan terjadinya diare.

2.8 Sistem Pengelolaan Peternakan

Pengelolaan peternakan merupakan salah satu unsur penting dalam keberhasilan suatu peternakan. Menurut Rasyaf 2008, kriteria-kriteria yang baik untuk pengelolaan peternakan meliputi lokasi peternakan, bentuk kandang, sanitasi kandang. Lokasi lahan untuk peternakan ayam broiler sebaiknya jauh dari keramaian, jauh dari lokasi perumahan atau dipilih tempat yang sunyi. Suasana yang tenang sangat diperlukan oleh ayam yang pada dasarnya mudah terkejut dan stress. Tujuan dari pemilihan lokasi jauh dari perumahan penduduk adalah agar penduduk tidak mengganggu peternakan yang membutuhkan ketenangan serta sebaliknya keberadaan peternakan tidak mengganggu kehidupan penduduk dengan adanya polusi. Kemudian jenis kandang ada 2 macam yaitu kandang postal dan kandang sistem panggung dengan alas berlubang-lubang. kandang sistem lantai secara umum menjadi pilihan peternak broiler, karena lebih ekonomis dan bahannya mudah didapat. Sanitasi kandang juga diperlukan agar dapat menghambat kehadiran bibit penyakit setiap saat Sudaryani, 1995. Kehadiran bibit penyakit dapat diakibatkan oleh agen infeksi salah satunya adalah bakteri. Adapun bakteri yang sering menyebabkan penyakit pada peternakan ayam broiler adalah penyakit Koliseptikemia. Koliseptikemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya bakteri E. coli serotipe patogen yang menyebar melalui darah dan menginvasi serta menimbulkan kerusakan pada berbagai jaringan Tabbu, 2000. Sehingga sanitasi yang baik diperlukan agar terhindar dari berbagai agen penyakit tersebut, salah satu tujuan sanitasi untuk mengurangi kejadian penyakit menjadi sekecil mungkin, sehingga kerugian yang bersifat ekonomi dapat ditekan sekecil mungkin Murtidjo, 1987. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan menurut Cahyono 1995 adalah menjaga litter atau alas kandang agar tetap kering dan tidak menimbulkan bau pengap dan apek, dan menjaga kebersihan peralatan makanan dan minuman dan pembersihan kotoran ayam. Menurut Sudaryani dan Santoso 1994 bahwa tempat pakan dan minum yang bersih akan menjamin kebersihan pakan dan minum bagi ayam, sehingga dapat mendukung pertumbuhannya.

2.9 Kerangka Konsep

Sutrisno, 2010 mengemukakan bahwa, air merupakan salah satu sarana utama dalam kehidupan mahluk hidup, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit. Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengelolaan terhadap air diperlukan terutama apabila air berasal dari air permukaan. Peningkatan kuantitas juga diperlukan karena semakin maju tingkat kehidupan, maka akan semakin tinggi pula tingkat kebutuhannya. Mata air adalah air yang muncul dari dalam tanah yang berasal dari air tanah yang mengalami patahan sehingga muncul ke permukaan. Aliran ini dapat