berasal dari air tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan keadaan air tanah dalam itu sendiri. Berdasarkan
keluarnya ke permukaan tanah, mata air dapat dibedakan menjadi mata air rembesan, yaitu air yang keluar dari lereng-lereng dan mata air umbul, yaitu air
yang keluar dari suatu daratan Sutrisno dan Suciastusi, 2002. Ada beberapa macam mata air di antaranya adalah 1 mata air panas yang
biasanya memiliki kadar garam tinggi serta seringkali dijumpai di daerah vulkanis, 2 mata air besar dengan tingkat kesadahan yang tinggi yang umumnya
dijumpai di daerah yang berkapur dan 3 mata air kecil dengan tingkat kesadahan rendah yang keluar dari celah batu dan kerikil atau batu kristal yang karena
ukurannya kecil maka mata air jenis ini lebih dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya Odum, 1971.
2.3 Kriteria Mutu Air
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, mutu air adalah kondisi kualitas air
diuji berdasarkan parameter dan metode tertentu berdasarkan undang – undang
yang berlaku. Setiap orang berhak memiliki kualitas air yang layak untuk dikonsumsi atau untuk kebutuhan yang lain, semua orang berhak mendapatkan
informasi status mutu air dan pengelolaan kualitas air yang baik untuk kehidupan. Adapun mutu air berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001.
Sebagai berikut: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas air, air menurut kegunaannya digolongkan menjadi:
Kelas I : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut. Kelas II : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasaranasarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut. Kelas III : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan
ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Kelas IV : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi, pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaannya tersebut.
2.4 Bakteri Indikator Keamanan Air
Lingkungan perairan mudah tercemar oleh mikroorganisme patogen yang masuk dari berbagai sumber seperti pertanian, pemukiman dan peternakan. Dalam
bidang mikrobiologi pangan dikenal istilah bakteri indikator sanitasi. Bakteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya dalam pangan menunjukkan
bahwa air atau makanan tersebut pernah tercemar oleh feses manusian maupun hewan. Bakteri-bakteri indikator sanitasi umumnya adalah bakteri yang biasa
terdapat di dalam tubuh manusia maupun hewan. Jadi, adanya bakteri tersebut pada air atau makanan menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap
pengolahan air atau makanan pernah mengalami kontak dengan feses yang berasal