Sumber Air KUALITAS AIR PETERNAKAN AYAM BROILER DI DESA MANGESTA KECAMATAN PENEBEL KABUPATEN TABANAN DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI COLIFORM DAN ESCHERICHIA COLI.

Kelas I : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Kelas II : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasaranasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Kelas III : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Kelas IV : Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi, pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaannya tersebut.

2.4 Bakteri Indikator Keamanan Air

Lingkungan perairan mudah tercemar oleh mikroorganisme patogen yang masuk dari berbagai sumber seperti pertanian, pemukiman dan peternakan. Dalam bidang mikrobiologi pangan dikenal istilah bakteri indikator sanitasi. Bakteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya dalam pangan menunjukkan bahwa air atau makanan tersebut pernah tercemar oleh feses manusian maupun hewan. Bakteri-bakteri indikator sanitasi umumnya adalah bakteri yang biasa terdapat di dalam tubuh manusia maupun hewan. Jadi, adanya bakteri tersebut pada air atau makanan menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap pengolahan air atau makanan pernah mengalami kontak dengan feses yang berasal dari usus manusia dan oleh karenanya mungkin mengandung bakteri patogen lain yang berbahaya Widiyanti dan Ristiati, 2004. Bakteri indikator sebagai cemaran air adalah bakteri E. coli, yang tergolong ke dalam Coliform dan hidup normal di kotoran manusia maupun hewan Effendy, 2003. Bakteri yang tegolong Coliform bakteri aerobik, anaerobik fakultatif, dan rod shape bakteri batang yang dapat memfermentasikan laktosa dan menghasilkan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35ºC. Bakteri Coliform total terdiri atas E. coli, Citobacter, Klebsiella dan Enterobacter Effendy, 2003.

2.5 Coliform

Bakteri Coliform merupakan bakteri yang tergolong dalam family Enterobactericeae berbentuk batang pendek, Gram negatif, fakultatif anaerob, tidak berspora dapat memfermentasi laktosa dalam bentuk asam dan gas dalam waktu semalam dengan temperature 37ºC Buckle et al., 1997. Coliform terdiri dari Escherichia coli E. coli, Klebsiella, Enterobacter dan Citrobacter Jawetz et al., 1980 Pada kelompok Coliform non-fekal diantaranya, Enterobacter aerogenes dan Klebsiella yang biasa disebut golongan perantara. Bakteri ini biasanya ditemukan pada hewan atau tanaman-tanaman yang telah mati Fardiaz, 1993. Bakteri ini juga lebih banyak didapatkan di dalam habitat tanah dan air dari pada di dalam usus Suriawiria, 1996. Ada dua golongan bakteri Coliform yang ditinjau berdasarkan kemampuan cepat atau lambatnya memfermentasi laktosa yaitu E. coli, Enterobacter dan Klebsiella adalah golongan yang mampu memfermentasi laktosa secara cepat, sedangkan Citobacter adalah golongan yang lambat memfermentasi laktosa Jawetz et al., 1980. Media padat yang biasa digunakan dalam mengidentifikasi Coliform adalah EMBA Eosin Methylene Blue Agar. Pada media ini, bakteri akan tumbuh dan membentuk koloni pada waktu semalam pada temperature 37ºC dan membentuk koloni berwarna coklat Jay, 1992.

2.6 Escherichia coli

Bakteri E. coli dapat di temukan di dalam saluran pencernaan dan merupakan flora normal usus pada manusia maupun hewan. Sebagian besar E. coli merupakan flora normal yang dapat membantu system pencernaan buckle et al., 1987. Escherichia coli tergolong dalam anggota family Enterobacteriaceae. E. coli berbentuk batang, fakultatif anaerob, G ram negatif dengan tebal 0,5 μm, panjang antara 1,0 - 3,0 μm, berbentuk seperti filamen yang panjang, tidak berbentuk spora, bersifat Gram negatif Radji et al., 2010. Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, biasanya tidak berkapsul. Bakteri ini aerobik dan dapat juga anerobik fakultatif. Pada umumnya bakteri-bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini, dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia seperti diare, muntaber dan masalah pencernaan lainnya. Semua organisme selalu membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini disebabkan semua reaksi biologis yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup membutuhkan air. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tidak mungkin ada kehidupan tanpa adanya air. Menurut Suriawiria, 1996, ada beberapa bakteri yang mencemari air sungai atau air buangan yang sudah kotor