Dalam proses melahirkan ketiga orang anaknya tersebut, penolong persalinanya adalah ibu kandungnya sendiri. Setiap melahirkan ia selalu diajarkan oleh ibunya
cara menolong persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi. Berbekal ajaran dari ibunya tersebut, Jiri muda mulai menolong persalinan masyarakat sejak usia 35
tahun. Nenek Jiri juga pernah beberapa kali mengikuti pelatihan dukun dan mempunyai peralatan pertolongan persalinan, seperti bak instrument, gunting tali
pusat, dan timbangan bayi yang diperolehnya dari pelatihan dukun tersebut. Sampai sekarang menurut nenek Jiri, ia sudah menolong ribuan persalinan. Saat ini
walaupun usianya sudah mencapai 73 tahun, namun nenek Jiri masih kelihatan sehat dan enerjik. Menurut pengakuan nenek Jiri sebetulnya ia sudah merasa terlalu
tua untuk menolong persalinan, akan tetapi setelah nenek Jiri menganjurkan untuk memanggil bidan, masyarakat malah tetap memohon agar nenek Jiri mau
menolong. Hal inilah yang sering membuat nenek Jiri merasa tidak tega untuk menolak permintaan tersebut.
4. Rohana.
Rohana adalah seorang ibu rumah tangga berusia 34 tahun yang tengah menunggu kelahiran anaknya yang ke 7 yang didampingi oleh suaminya dan nenek
Jiri. Suaminya bekerja sebagai buruh tani. Anak tertuanya berusia 13 tahun dan anaknya yang paling kecil berusia 14 bulan. Dengan 6 kali melahirkan, Rohana
sudah merasa cukup punya pengalaman tentang tenaga penolong persalinan. Rohana pernah 3 kali melahirkan dengan dukun, 2 kali dengan bidan dan 1 kali
ditolong oleh suaminya sendiri karena “brojol” sebelum bidannya datang. Menurut Rohana ketiga macam tenaga penolong persalinannya tersebut sama saja dalam
menolong persalinan. Menurut pengakuan Rohana sebetulnya ia sudah tidak ingin punya anak lagi karena sudah punya banyak anak dan usianya juga sudah mulai tua.
Akan tetapi suaminya tidak mengizinkan ikut KB karena menurut suaminya anak itu adalah rezeki dari tuhan dan seandainya seorang ibu meninggal dalam
melahirkan itu adalah atas kehendak tuhan, tidak ada manusia yang mampu untuk menolaknya. Keluarga Rohana tergolong keluarga miskin dan memiliki kartu
Jamkesmas yang diperolehnya melalui pak Jorong, Rohana dan suaminya tahu bahwa kartu tersebut bias digunakan untuk berobat dan bersalin gratis.
5. Wali Nagari Desa Baru
Pak wali begitu panggilan akrab untuk beliau, merupakan seorang pria sederhana berusia 35 tahun dan mempunyai 1 orang istri dan 3 orang anak. Beliau adalah penduduk
asli Desa Baru dan sudah menjabat wali nagari sejak 3 tahun terakhir karena berhasil memperoleh suara terbanyak waktu pemilihan wali nagari. Menurut Yanti, pak wali
sangat disegani oleh masyarakatnya. Sebelum menjabat jadi wali nagari, pak wali bekerja sebagai seorang petani.
D. Deskripsi Variabel Penelitian
Tujuan analisa univariat deskriptif adalah untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti yaitu umur, tingkat
pendidikan, tingkat pengetahuan, paritas, persepsi risiko, persepsi ancaman, persepsi manfaat, media massa, anjuran petugas kesehatan dan pemilihan tenaga penolong
persalinan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan data kategorik dengan hasil analisa univariatnya sebagai berikut:
1. Umur Ibu