Gambar 4. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja
Puskesmas Desa Baru Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010
Pada gambar 4 diketahui bahwa lebih dari separo reponden memiliki tingkat pendidikan yang rendah, yaitu sebanyak 84 orang 55,3 .
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner, didapatkan bahwa dari 84 orang ibu yang berpendidikan rendah tersebut 51 orang tamatan SMP, 26 orang
tamatan SD dan 7 orang tidak tamat SD. Dari hasil wawancara mendalam dengan informan didapatkan bahwa banyaknya
ibu yang putus sekolah setelah menamatkan SMP, karena dulu di Kecamatan ini belum ada SLTA.
”...dulu kan di sini nggak ada SMA. Jadi kalau ingin melanjutkan sekolah ke SMA yang terdekat itu ke Ujung Gading... jaraknya dari sini lumayan
jauh nggak bisa bolak balik setiap hari...jadi anak harus kos atau tinggal bersama keluarga yang ada di Ujung Gading. Sebahagian orang tua
merasa berat untuk melepas anaknya..disamping keamanan anaknya terutama anak perempuan, tentunya juga biaya akan lebih besar.
Makanya dulu itu banyak yang putus sekolah setelah menamatkan SMP..... Di sini sudah ada SMA sejak 6 tahun yang lalu... Sekarang umumnya
anak-anak sudah pada sekolah ...” Wali Nagari
3. Tingkat Pengetahuan
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan seperti yang terdapat pada gambar diagram 5 berikut ini.
Gambar
5. Distribusi
Responden Menurut Tingkat Pengetahuan di
Wilayah Kerja Puskesmas Desa Baru Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010
Pada gambar 5 dapat di lihat bahwa ada sekitar sepertiga responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah yaitu sebanyak 46 orang 30,3.
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner, didapatkan bahwa dari 46 orang ibu yang memiliki tingkat pengetahuan rendah tersebut 24 orang tidak mengetahui
berapa kali sebaiknya memeriksakan kehamilan, 21 orang tidak mengetahui umur beresiko ibu bersalin, 19 orang tidak mengetahui siapa sebaiknya penolong persalinan ibu, 16 orang
tidak mengetahui kepada siapa sebaiknya memeriksakan diri bila ditemui tanda bahaya dalam kehamilan, 12 orang tidak mengetahui tanda bahaya dalam kehamilan, 8 orang tidak
mengetahui jarak persalinan yang aman dan 4 orang tidak mengetahui berapa kali sebaiknya memeriksakan kehamilan.
4. Paritas Ibu Bersalin
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh distribusi responden berdasarkan paritas yang terdapat pada gambar diagram 6 berikut ini.
Gambar
6. Distribusi Responden Menurut Paritas Di Wilayah di Kerja Puskesmas Desa Baru Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010
Pada gambar 6 dapat di lihat lebih dari seperempat responden merupakan paritas beresiko yaitu sebanyak 42 orang 27,6.
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner, didapatkan bahwa dari 42 orang ibu paritas beresiko tersebut 11 orang ibu dengan paritas 5, 13 orang ibu paritas 4, 9
orang paritas 6, 4 orang paritas 7, 2 orang paritas 8, 2 orang paritas 9, dan 1 orang paritas 12. Rata paritas ibu di wilayah kerja Puskesmas Desa Baru adalah 4 orang.
5. Persepsi Risiko
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh distribusi responden berdasarkan persepsi tentang faktor risiko dalam kehamilan, persalinan dan nifas seperti yang terdapat
pada gambar diagram 7 berikut ini.
Gambar 7.
Distribusi Responden Menurut Persepsi Risiko di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Baru Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010
Pada gambar 7 dapat di lihat separuh responden 50 mempunyai persepsi yang negatif tentang faktor risiko.
Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner, didapatkan bahwa dari 76 orang ibu yang mempunyai persepsi negatif tentang faktor risiko dalam kehamilan, 36 orang
tidak setuju bahwa jumlah anak lebih dari 3 berbahaya bila ibu hamil lagi, 31 orang tidak setuju bahwa kehamilan pada usia lebih dari 35 tahun beresiko terhadap ibu, 22 orang tidak
setuju bahwa kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun beresiko terhadap ibu dan janin, 21 orang tidak setuju bahwa jarak persalinan yang aman 2 tahun, 13 orang tidak setuju bahwa
ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm beresiko tehadap ibu dan janin, 7 orang tidak setuju bahwa bila ibu tidak mau makan dan muntah terus menerus beresiko terhadap
ibu dan janin 4 orang tidak setuju bahwa kelainan letak janin dalam kehamilan merupakan
faktor risiko terhadap ibu dan bayi, dan 2 orang tidak setuju bahwa kehamilan kembar merupakan faktor risiko dalam kehamilan dan persalinan.
6. Persepsi Ancaman