tentang apa yang akan dikerjakan. Seseorang yang memperoleh rangsangan dari luar akan timbul proses pengenalan sesuatu. Hal ini akan membangkitkan faktor kognitif
pengetahuan dari orang tersebut. Berdasarkan teori tersebut diatas, bahwa keyakinan atau persepsi sangat erat
kaitannya dengan pengetahuan. Oleh sebab itu kalau kita menginginkan seseorang mempunyai persepsi yang positif tentang faktor risiko dalam kehamilan, persalinan dan
nifas, maka juga perlu adanya komunikasi, informasi dan edukasi yang berkesinambungan seperti penyuluhan pada setiap kali posyandu dan mengaktifkan kelas
ibu dalam rangka meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan dan persalinan yang aman. Seandainya ibu hamil sudah mengetahui dan mengerti tentang faktor risiko dalam
kehamilan, persalinan dan nifas akan timbul pemikiran atau persepsi yang positif yang akan dilanjutkan dengan perilaku yang juga positif, dimana ibu akan memilih tenaga
kesehatan untuk pertolongan persalinannya. Hasil penelitian ini belum bisa dibandingkan dengan penelitian lain karena sejauh
ini peneliti belum menemukan penelitian tentang pemilihan tenaga penolong persalinan yang menggunakan kerangka teori health belief model, dimana salah satu variabelnya
adalah tentang persepsi risiko.
6. Persepsi Ancaman Percieved serieusness
Pada penelitian ini diketahui bahwa sekitar sepertiga responden memiliki persepsi negatif tentang ancaman yaitu sebanyak 32,9. Persepsi ancaman adalah
penilaian individu tentang keseriusan kondisinya dan konsekwensi potensi Maiman,
1987. Sedangkan menurut Mullen 1997 persepsi tentang ancaman adalah keyakinan individu tentang bahaya yang akan diterimanya bila tidak melakukan tindakan kesehatan
tertentu adalah besar Maiman, 1997. Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner, didapatkan bahwa
dari 50 orang ibu yang mempunyai persepsi negatif tentang ancaman persalinan dengan dukun, 42 orang tidak setuju bahwa melahirkan dengan dukun dapat menimbulkan
kematian pada ibu, 37 orang tidak setuju bahwa melahirkan dengan dukun dapat menimbulkan kematian pada bayi, 19 orang tidak setuju bahwa melahirkan dengan dukun
mudah terjadi infeksi pada ibu, 19 orang tidak setuju bahwa melahirkan dengan dukun mudah terjadi infeksi pada bayi, dan 8 orang tidak setuju bahwa melahirkan dengan
dukun bila terjadi masalah dalam persalinan, ibu bisa terlambat mendapatkan pertolongan.
Hasil penelitian ini belum bisa dibandingkan dengan penelitian lain karena sejauh ini peneliti belum menemukan penelitian tentang pemilihan tenaga penolong persalinan
yang menggunakan kerangka teori health belief model, dimana salah satu variabelnya adalah tentang persepsi ancaman.
7. Persepsi Manfaat Percieved benafid and bariers
Pada penelitian ini diketahui bahwa lebih dari sepertiga responden mempunyai persepsi yang negatif tentang manfaat persalinan dengan tenaga kesehatan yaitu sebanyak
37,5. Persepsi manfaat adalah keyakinan seseorang bahwa manfaat dari perilaku yang
direkomendasikan lebih besar dari segala hambatan Maiman, 1997. Manfaat yang dirasakan berhubungan dengan persepsi seseorang tentang kemanjuran dari suatu
tindakan disarankan untuk mengurangi risiko. Juga bisa berhubungan dengan persepsi keseriusan situasi, misalnya bahaya yang mungkin berasal dari penolong persalinan
Glanz 1997 Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner, didapatkan
bahwa dari 50 orang ibu yang mempunyai persepsi negatif tentang manfaat persalinan dengan petugas kesehatan, 41 orang tidak setuju untuk melahirkan dengan petugas
kesehatan bila dilarang oleh ibukeluarga terdekatnya, 30 orang tidak setuju melahirkan dengan petugas kesehatan bila tetangganya dukun, 23 orang tidak setuju bahwa
melahirkan dengan petugas kesehatan lebih menjamin keselamatan ibu dan bayi, dan 6 orang tidak setuju bahwa ibu akan melahirkan dengan petugas kesehatan bila jarak
rumahnya lebih jauh dari pada dukun . Hasil penelitian ini belum bisa dibandingkan dengan penelitian lain karena sejauh
ini peneliti belum menemukan penelitian tentang pemilihan tenaga penolong persalinan yang menggunakan kerangka teori health belief model, dimana salah satu variabelnya
adalah tentang persepsi manfaat.
8. Media Massa.