43 3.
Tidak mudah mencela karya peserta didik betapapun kurang bagusnya karya itu.
f. Penciptaan kehangatan hubungan dengan peserta didik.
Hal ini dapat diwujudkan dengan: 1.
Interaksi secara akrab tetapi saling menghargai. 2.
Menambah frekuensi interaksi dan tidak bersikap dingin terhadap peserta didik.
3. Membangun suasana humor dan komunikasi ringan dengan peserta didik.
50
Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa kemandirian pada anak usia dini sangatlah penting di terapkan pada anak usia prasekolah. Tanggung jawab dari
kemandirian ini adalah sesuatu yang tidak dapat muncul dengan tiba-tiba tetapi perlu diajarkan. Tanpa diajarkan anak-anak tentunya tidak tahu bagaimana harus membantu
dirinya sendiri, namun tentu saja bantuan yang kita berikan tidak berlebihan, karena nantinya anak akan terus tergantung pada orang lain. Anak usia prasekolah
sebenarnya sudah dapat melakukan kebutuhan dirinya secara mandiri. Maka disinilah peran guru perlu ditingkatkan dalam membimbing pembentukkan kemandirian anak
melalui startegi yang mendukung terbentuknya kemandirian anak.
C. Manfaat metode bercerita dalam membentuk kemandirian anak usia dini
Secara fitrahnya, seorang bayi sudah memiliki naluri berkembang untuk mandiri, misalnya: bayi secara otomatis akan belajar untuk tengkurap, merayap
50
Dirman Cicih Juarsih, Karakteristik Peserta Didik Jakarta: Rineka Cipta, 2014, h. 84- 86
44 merangkak sendiri.
51
Seiring bertambahnya usia anak, maka semakin berkembang pula kemandirian anak. Namun, terkadang orang tua kurang mendukung memberi
kesempatan untuk proses kemandirian anak. Memberi pertolongan yang berlebihan dengan alasan sayang dapat membatasi anak untuk mengembangkan dirinya sehingga
anak akan tumbuh sebagai manusia yang senantiasa bergantung.
52
Guru merupakan orang kedua yang paling bertanggung jawab terhadap anak didik setelah orang tua”.
53
Guru sebagai orang dewasa dapat membantu anak mengembangkan potensinya untuk menjadi individu yang mandiri. Namun, tentunya
guru harus mengerti tentang metode pembelajaran yang akan digunakan dalam mengembangkan potensi anak untuk menjadi individu yang mandiri. Pemahaman
tentang metode pembelajaran adalah hal yang sangat penting. Metode pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang prosedur dan teknik yang digunakan selama
proses pembelajaran berlangsung. Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
54
Seperti halnya dalam pengembangan potensi kemandirian anak. Guru supaya dapat menggunakan metode pembelajaran yang dapat membantu anak belajar
mandiri. Belajar mandiri adalah memandang anak sebagai para menajer dan pemilik tanggung jawab dari proses pembelajaran mereka sendiri.
55
Pembentukan kemandirian anak perlu dilakukan sejak dini, dengan tujuan ketika anak sudah
51
Ida S Widayanti, Mendidik Karakter dengan Karakter Jakarta: PT Arga Tilanta, 2012, h. 87.
52
Ibid, h.89
53
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam Bandung: PT Rosda Karya, 2002 h. 74.
54
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 26.
55
Muhammad Fadillah , Op Cit, h.119.
45 dewasa kelak, anak dapat melakukan aktivitas dengan mandiri tanpa bergantung
dengan orang lain. Kemandirian merupakan salah satu karakter dasar yang harus dibentuk pada
saat usia dini. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk memperkenalkan nilai- nilai karakter pada anak, salah satunya karakter mendiri, antara lain: metode
keteladanan, metode pembiasaan, metode bercerita, metode karyawisata.
56
Metode bercerita itu adalah sesuatu cara guru untuk menyampaikan nilai-nilai yang ada di
masyarakat dengan menggunakan alat media, guru dapat menarik perhatian anak agar warisan budaya kita bisa berkembang dari anak satu ke anak yang lain.
57
Melalui refleksi dari apa yang dilakukan anak merupakan salah satu cara untuk memandirikan
anak melalui cerita dan belajar dari pengalaman.
58
Metode bercerita dalam kegiatan pengajaran anak usia dini mempunyai beberapa manfaat penting bagi pencapaian tujuan pendidikan anak usia dini. Berikut
ini adalah manfaat metode bercerita menurut pendapat beberapa ahli, diantaranya:
a.
Manfaat metode bercerita menurut Moeslichatoen, adalah sebagai berikut:
1. Menjadikan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
Bagi anak usia mendengarkan cerita yang menarik yang dekat dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Anak akan merasa betah
berlama-lama mendengarkan cerita terutama apabila guru menyajikan cerita yang menarik dan menggunakan alat peraga yang menarik pula.
56
Muhammad Fadillah dan Lilif Mualifatu Khorida, Op Cit, h. 166.
57
Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini Bandung: Alfabeta, 2010, h. 90.
58
Martinis Yamin Jamilah Sabri Sanan, Op Cit, h. 87.
46 2.
Kegiatan bercerita dapat menanamkan nilai-nilai moral dan keagamaan serta sejumlah pengetahuan sosial
Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk
menanamkan kemandirian, kejujuran, keberanian, kesetiaan, keramahan, ketulusan, dan sikap-sikap
positif yang lain dalam kehidupan lingkungan keluarga, sekolah, dan luar sekolah. 5.
Kegiatan bercerita memberikan pengalaman belajar untuk berlatih mendengarkan. Melalui mendengarkan anak memperoleh bermacam informasi tentang
pengetahuan, nilai, dan sikap untuk dihayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari- hari, karena anak-anak usia dini tidak hanya mengandalkan pembelajaran secara
visual saja, tetapi melibatkan pembelajaran menggunakan audio. 6.
Mengembangkan kemampuan kognitif, efektif, maupun psikomotor masing- masing anak.
Memberi pengalaman belajar dengan menggunakan metode bercerita memungkinkan anak mengembangkan kemampuan kognitif, efektif, maupun
psikomotor masing-masing anak. Dengan bercerita akan meningkatkan daya fantasi anak, gerakan fisik anak ketika mereka menirukan gerakan yang ada dalam cerita.
7. Bila anak terlatih untuk mendengarkan dengan baik, maka ia akan terlatih untuk
menjadi pendengar yang kreatif dan kritis. Pendengar yang kreatif mampu melakukan pemikiran-pemikiran baru
berdasarkan apa yang didengarkannya. Peendengar yang kritis mampu menemukan ketidaksesuaian antara apa yang didengar itu salah, maka ia berani menyatakan
adanya kesalahan tersebut.
47 8.
Kegiatan bercerita itu memberikan pengalaman belajar yang unik dan menarik, serta dapat menggetarkan perasaan, membangkitkan semangat, dan menimbulkan
keasikan tersendiri, Maka kegiatan bercerita memungkinkan pengembangan dimensi perasaan
anak TK. Guru yang pandai bertutur dalam kegiatan bercerita akan menjadikan perasaan anak larut dalam kehidupan imajinatif dalam cerita itu.
9. Metode bercerita memberikan informasi tentang kehidupan sosial anak
Metode bercerita dipergunakan guru untuk memberikan informasi tentang kehidupan sosial anak dengan orang-orang yang ada di sekitarnya dengan bermacam
pekerjaan. 10.
Metode bercerita akan dapat membantu anak membangun bermacam peran Metode bercerita akan dapat membantu anak membangun bermacam peran
yang mungkin dipilih anak, dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.
59
b. Manfaat metode bercerita menurut Hibana dalam Kusniadi, yaitu:
1. Mengembangkan fantasi, empati dan berbagai jenis perasaan lainnya
Cerita anak memiliki ruang imajinasi yang lebih luas daripada cerita untuk usia remaja dan dewasa. Berbagai adegan terasa menegangkan, berbagai karakter
dapat saja muncul, berbagai keajaiban pun bisa datang. Saat cerita dibacakan, imajinasi anak akan berjalan sesuai dengan jalan cerita. Imajinasi dalam cerita inilah
yang dapat memancing imajinasi dan kreativitas anak. Saat guru membacakan cerita, anak-anak mengalami proses berpikir dari apa yang didengarnya. Perlahan-lahan dia
59
Masitoh dkk, Op Cit, h. 10.7.
48 mulai membayangkan bentuk, warna, dan suasana yang ada dalam cerita. Bantulah
anak-anak untuk meningkatkan daya imajinasinya, di antaranya dengan detil cerita yang diberikan.
2. Menumbuhkan minat baca
Menumbuhkan minat membaca pada anak seharusnya ditanamkan mulai usia dini. Faktor
– faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan membaca pada usia dini adalah kesediaan orang tua maupun pendidik untuk menyediakan serta menciptakan
suasana yang kondusif dalam kegiatan pembelajaran bagi perkembangan kemampuan membaca melalui penyediaan berbagai bacaan, termasuk dengan bercerita.
3. Membangun kedekatan dan keharmonisan
Cerita pada umumnya lebih berkesan daripada nasehat murni, sehingga pada umumnya cerita terekam jauh lebih kuat dalam memori manusia. Cerita-cerita yang
pernah didengar dimasa kecil masih bisa diingat secara utuh selama berpuluh-puluh tahun kemudian. Selain itu, melalui cerita manusia diajarkan untuk mengambil
hikmah tanpa merasa digurui. Sehingga dengan demikian anak akan merasa lebih senang dekat dengan guru, karena mereka tidak merasa dipaksa untuk mengikuti
nasehat-nasehat dari guru. 4.
Media pembelajaran. Media pembelajaran dalam pengertian yang luas adalah semua benda, tindakan atau
keadaan yang sengaja diusahakan\diadakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Taman Kanak-kanak dalam rangka dan tujuan tertentu. Metode bercerita dengan
menggunakan alat peraga dengan bervariasi dapat manjadikanya sebagai media
49 pembelajaran yang disukai anak-anak, tentunya harus didukung dengan tehnik
penyampaian cerita yang menarik juga.
60
c. Membantu pembentukan pribadi dan moral anak
Cerita sangat efektif untuk mempengaruhi cara berfikir dan cara berperilaku anak karena mereka senang mendengarkan cerita walaupun dibacakan secara
berulang-ulang. Pengulangan imajinasi anak, dan nilai kedekatan guru dan orang tua membuat cerita menjadi efektif untuk mempengaruhi cara berfikir mereka.
Cerita mendorong perkembangan moral anak karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1. Menghadapkan siswa kepada situasi yang sedapat mungkin mirip dengan
yang dihadapi siswa dalam kehidupan. 2.
Cerita dapat memancing siswa menganalisis situasi, dengan melihat bukan hanya yang nampak tetapi juga sesuatu yang tersirat didalamnya, untuk
menemukan isyarat-isyarat halus yang tersembunyi tentang perasaan, kebutuhan dan kepentingan orang lain.
3. Cerita mendorong siswa untuk menelaah perasaan sendiri sebelum ia
mendengar respon orang lain untuk dibandingkan. 4.
Cerita mengembangkan rasa konsiderasi yaitu pemahaman dan penghayatan atas apa yang diucapkandirasakan tokoh hingga akhirnya anak memiliki
konsiderasi terhadap tokoh lain dalam alam nyata d.
Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi
60
http:www.dosenpendidikan.combercerita-10-pengertian-menurut-para-ahli-jenis-manfaat- tujuan. Tanggal 20 Januari 2017
50 Anak-anak membutuhkan penyaluran imajinasi dan fantasi tentang berbagai
hal yang selalu muncul dalam pikiirannya. Masa usia pra sekolah merupakan masa- masa aktif anak berimajinasi. Tak jarang anak “mengarang” suatu cerita sehingga
oleh sebagian orang tua dianggap sebagai kebohongan. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya, imajinasi anak-anak sedang membutuhkan penyaluran. Salah satu tempat
yang tepat adalah cerita. Anak membutuhkan dongeng atau cerita karena beberapa hal :
1. Anak membangun gambaran-gambaran mental pada saat guru
memperdengarkan kata-kata yang melukiskan kejadian. 2.
Anak memperoleh gambaran yang beragam sesuai dengan latar belakang pengetahun dan pengalaman masing-masing.
3. Anak memperoleh kebebasan untuk melakukan pilihan secara mental.
4. Anak memperoleh kesempatan menangkap imajinasi dan citraan-citraan
cerita: citraan gerak, citraan visual, dan auditif. e.
Memacu kemampuan verbal anak Cerita yang bagus tidak sekedar menghibur tetapi juga mendidik, sekaligus
merangsang perkembangan komponen kecerdasan linguistik yang paling penting yakni kemampuan menggunakan bahasa untuk mencapai sasaran praktis. Selama
menyimak cerita, anak belajar bagaimana bunyi-bunyi yang bermakna diajarkan dengan benar, bagaimana kata-kata disusun secara logis dan mudah dipahami,
bagaimana konteks berfungsi dalam makna. Memacu kecerdasan linguistik merupakan kegiatan yang sangat penting. Pernyataan ini didukung oleh pendapat
51 sejumlah ahli, bahwa diantara komponen kecerdasan yang lain, kecerdasan
linguistiklah yang mungkin merupakan kecerdasan yang paling universal. Cerita mendorong anak bukan saja senang menyimak cerita, tetapi juga
senang bercerita atau berbicara. Anak belajar tentang tata cara berdialog dan bernarasi dan terangsang untuk menirukannya.Kemampuan pragmatik terstimulasi
karena dalam cerita ada negosiasi, pola tindak-tutur yang baik seperti menyuruh, melarang, berjanji, mematuhi larangan dan memuji. Memacu kemampuan bercerita
anak merupakan sesuatu yang penting, karena beberapa alasan, yaitu : Pertama, anak memiliki kosa kata cenderung berhasil dalam meraih prestasi akademik. Kedua, anak
yang pandai berbicara memperoleh perhatian dari orang lain. Hal ini penting karena pada hakikatnya anak senang menjadi pusat perhatian dari orang lain. Ketiga, anak
yang pandai berbicara mampu membina hubungan dengan orang lain dan dapat memerankan kepemimpinannya dari pada anak yang tidak dapat berbicara. Berbicara
baik mengisyaratkan latar belakang yang baik pula. Keempat, anak yang pandai berbicara akan memiliki kepercayaan diri dan penilaian diri yang positif, terutama
setelah mendengar komentar orang tentang dirinya. f.
Merangsang Minat menulis Pengaruh cerita terhadap kecerdasan bahasa anak diakui oleh Leonhardt.
Menurutnya cerita memancing rasa kebahasaan anak.. Anak yang gemar mendengar dan membaca cerita akan memiliki kemampuan berbicara, menulis dan memahami
gagasan rumit secara lebih baik. Ini berarti selain memacu kemampuan berbicara, menyimak cerita juga merangsang minat menulis anak.
g. Merangsang minat baca anak
52 Bercerita dengan media buku, menjadi stimulasi yang efektif bagi anak TK,
karena pada waktu itu minat baca pada anak mulai tumbuh. Minat itulah yang harus diberi lahan yang tepat, antara lain melalui kegiatan bercerita. Menstimulasi minat
baca anak lebih penting dari pada mengajar mereka membaca, menstimulasi memberi efek yang menyenangkan, sedangkan mengajar seringkali justru membunuh minat
baca anak, apalagi bila hal tersebut dilakukan secara dipaksa.
h. Membuka cakrawala pengetahuan anak.
Metode bercerita dapat memperluas wawasan dan cara berfikir anak, sebab dalam bercerita anak mendapat tambahan pengalaman yang bisa jadi merupakan hal
baru baginya. Selain itu, hal ini berkaitan juga dengan minat baca anak, dengan
tumbuhnya minat baca anak akan membuka cakrawala dunia yang lebih luas lagi.
61
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat diketahui banyak sekali manfaat metode bercerita, namun ada beberapa pendapat yang sama diantara
beberapa tokoh. Maka penulis menyimpulkan bahwa manfaat metode bercerita secara keseluruhan bagi anak, adalah sebagai berikut:
1. Menjadikan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
2. Kegiatan bercerita dapat menanamkan nilai-nilai moral dan keagamaan
serta sejumlah pengetahuan sosial dalam membentuk pribadi anak
61
Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.h.95
53 3.
Kegiatan bercerita memberikan pengalaman belajar untuk berlatih mendengarkan.
4. Mengembangkan kemampuan kognitif, efektif, maupun psikomotor dan
fantasi masing-masing anak. 5.
Metode bercerita akan dapat membantu anak membangun bermacam peran 6.
Menumbuhkan minat baca 7.
Membangun kedekatan dan keharmonisan 8.
Media pembelajaran 9.
Cerita dapat memancing siswa menganalisis situasi, dengan melihat bukan hanya yang nampak tetapi juga sesuatu yang tersirat didalamnya, untuk
menemukan isyarat-isyarat halus yang tersembunyi tentang perasaan, kebutuhan dan kepentingan orang lain.
10. Memacu kemampuan verbal anak
11. Membuka cakrawala pengetahuan anak.
Dengan demikian peneliti menggunakan manfaat bercerita seperti yang telah disimpulkan oleh beberapa tokoh, untuk mempermudah penulis melakukan penelitian
sebagai pedoman observasi. erdasarbsa
54
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan yang secara sistematis, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang
hidup dan berguna bagi masyarakat maupun peneliti sendiri.
62
Karena fokus
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran di lapangan tentang manfaat metode bercerita dalam membentuk kemandirian pada anak di Taman Kanak-Kanak
Kuntum Mekar 2 Sukarame Bandar Lampung, maka metode penelitian yang digunakan adaalah metode penelitian kualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor metode penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang manghasilkan data deskriptif berupa ucapan maupaun
62
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h. 17.
55 tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.
63
Menururt Jhon W. Creswell penelitian kualitatif adalah sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah
sosial berdasarkan pada penciptaan holostik yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci dan disusun dalam sebuah latar
ilmiah.
64
` Adapun jenis penelitian ini adalah konsepsi penelitian kualitatif deskriptif.
“Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian pada suatu saat tertentu. Kata
deskriptif berasal dari bahasa latin “descriptivus” yang berarti uraian. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian
dan perilaku subjek pada suatu pe riode tertentu”.
65
Adapun situasi sosial yang penelitian kali ini adalah manfaat metode bercerita dalam membentuk kemandirian
pada anak di Taman Kanak-Kanak Kuntum Mekar 2 Sukarame Bandar Lampung.
B. Subjek dan Objek Penelitian