33 anak dalam kehidupan sehari-hari anak serta pengenalan lingkungan yang ada
disekitar anak.
B. Kemandirian Anak Usia Dini
1. Pengertian Kemandirian
Kemandirian adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan tugas-
tugasnyaā€¯.
44
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mandiri diartikan sebagai keadaan yang dapat menjadikan individu berdiri
sendiri, tidak tergantung pada orang lain. Kemandirian sendiri merupakan hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
45
Yuliani Sujiono mengatakan bahwa kemandirian adalah suatu upaya yang dilakukan dan dimaksudkan
untuk melatih anak dalam memecahkan masalahya. Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diismpulkan bahwa kemandirian
adalah sikap dan perilaku seseorang yang mencerminkan perbuatan yang cenderung individual mandiri, tanpa bantuan dan pertolongan dari orang lain. Kemandirian
identik dengan kedewasaan, berbuat sesuatu tidak harus ditentukan atau diarahkan sepenuhnya oleh orang lain. Kemandirian anak sangat diperlukan dalam rangka
membekali mereka untuk menjalani kehidupan yang akan datang. Dengan kemandirian ini seorang anak akan mampu untuk menentukan pilihan yang ia anggap
44
Muhammad Fadillah Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Yogyakarta: AR-RUZZ Media, h. 195.
45
Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Jakarta: Balai Pustaka, 2003, h. 360.
34 benar, selain itu ia berani memutuskan pilihannya dan bertanggung jawab atas resiko
dan konsekwensi yang diakibatkan dari pilihannya tersebut. 2.
2. Ciri-ciri Kemandirian Anak Usia Dini
3. Ciri-ciri kemandirian anak usia dini dapat diukur dengan indikator - indikator
yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli. Di mana indikator tersebut merupakan pedoman dalam melihat dan mengevaluasi perkembangan dan pertumbuhan anak
dalam membentuk kemandirian anak. Adapun ciri-ciri kemandirian anak usia dini, antara lain:
1. Memiliki kepercayaan diri sendiri
2. Memiliki motivasi interinsik yang tinggi
3. Mampu dan berani menentukan pilihannya sendiri
4. Kreatif dan inovatif
5. Bertanggung jawab menerima konsekuensi yang menyertai pilihannya
6. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya
7. Tidak bergantung pada orang lain.
46
Menurut Martinis Yamin ada tujuh indikator pencapaian kemandirian anak,
yaitu: g.
Kemampuan fisik h.
Percaya diri i.
Bertanggung jawab j.
Disiplin
46
Novan Ardy Wiyani, Bina Karakter Anak Usia Dini Yogyakarta: AR RUZZ Media, 2013, h. 33.
35 k.
Pandai bergaul l.
Saling berbagi m.
Mengendalikan emosi.
47
Anak yang mandiri adalah anak yang memiliki kepercayaan diri dan motivasi yang tinggi. Sehingga dalam setiap tingkah lakunya tidak banyak menggantungkan
diri pada orang lain, biasanya pada orang tuanya. Anak yang kurang mandiri selalu ingin ditemani atau ditunggui oleh orang tuanya, baik pada saat sekolah maupun pada
saat bermain. Kemana-mana harus ditemani orang tua atau saudaranya. Berbeda dengan anak yang memiliki kemandirian, ia berani memutuskan pilihannya sendiri,
tingkat kepercayaan dirinya lebih nampak, dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan teman bermain maupun orang asing yang baru dikenalnya.
Apabila anak sudah memiliki karakter mandiri, maka nantinya akan menjadikan anak usia dini siap bersekolah. Krikteria anak mandiri yang sudah siap bersekolah,
antara lain: 1.
Dapat ditinggal orang tua atau pengasuh selama 2-3 jam 2.
Dapat ke toilet sendiri 3.
Menyenangi dirinya sendiri 4.
Mengatakan ingin pergi kesekolah 5.
Tidak takut peergi ke sekolah 6.
Mengerti tentang barang miliknya 7.
Mengerti jenis kelaminnya sendiri
47
Martinis Yamin Jamilah Sabri Sanan, Panduan PAUD Jakarta: Referensi Gaung Persada Press Group, 2013, h. 77.
36 8.
Dapat memakai baju sendiri 9.
Dapat menggosok gigi sendiri 10.
Tahu nama orangtuanya 11.
Mengerti rambu lalau lintas 12.
Dapat membawa piring 13.
Dapat mengendalikan diri 14.
Mau bermain dengan teman-temannya 15.
Berbicara dengan mudah dan jelas 16.
Dapat melakukann tugas sederhana 17.
Dapat melakukan tugas sndiri 18.
Mau mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari 19.
Mengerti tentang kepemilikan 20.
Dapat berbagi dengan teman.
48
Anak yang mandiri itu adalah anak yang mempunyai kepercayaan diri dan motivasi instrinsik yang tinggi yang merupakan merupakan kunci utama bagi
kemandirian anak. Dengan kepercayaan dirinya, anak berani tampil dan berekspresi di depan orang banyak atau di depan umum. Penampilannya tidak terlihat malu-malu,
kaku, atau canggung,tapi ia mampu beraksi dengan wajar dan bahkan mengesankan. Sementara, motivasi instrinsik, atau motivasi bawaan, dapat membawa anak untuk
berkembang lebih cepat, terutama perkembangan otak atau kognitifnya. Anak yang memiliki motivasi tinggi ini dapat terlihat dari perilakunya yang aktif, kreatif, dan
48
Mustamir Pedak Handoko Sudrajat, Saatnya Bersekolah Yogyakarta: Buku Biru, 2009, h. 114.
37 memiliki sifat ingin tahu curiositas yang tinggi. Anak tersebut biasanya selalu
banyak bertanya dan serba ingin tahu, selalu mencobanya, mempraktekkannya, dan mencoba-coba sesuatu yang baru.
Anak mandiri itu adalah anak yang mampu menggabungkan motivasi dan kognitifnya sekaligus, sehinggga dapat dikatakan bahwa menjadi anak yang mandiri
tergantung pada kepercayaan terhadap diri sendiri dan motivasinya. Pada aspek motivasi, anak yang mandiri, biasanya ditandai dengan kemauannya yang keras, tidak
cepat putus asa, bahkan tidak cepat bosan sebelum ia mampu mengetahui dan mencapai sesuatu yang dicarinya. Sementara pada aspek kognitif, anak telah memiliki
banyak pengetahuan dan perbendaharaan kata atau kalimat yang diutarakannya. Dengan segenap pengetahuan dan perbendaharaan kata tersebut, maka akan
memuculkan sikap mandiri dan keberanian yang tinggi, baik dalam sikap dan perbuatannya, maupun dalam menetapkan keputusan yang diambilnya.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Anak Usia Dini