Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penduduk dunia saat ini sudah mencapai lebih dari 6 miliar, dimana di antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di negara-negara berkembang. Proyeksi yang dibuat oleh United Nation UN memperlihatkan bahwa penduduk dunia akan meningkat dari 6,1 miliar menjadi 7,8 miliar antar tahun 2000 dan 2025. Peningkatan tersebut 90 persen di antaranya disumbang oleh penduduk perkotaan di negara-negara berkembang Todaro, 2000. Bahkan menjelang tahun 2020, mayoritas penduduk negara-negara berkembang akan tinggal di wilayah yang dikatakan sebagai wilayah perkotaan. Hal ini selain disebabkan oleh pertumbuhan penduduk alami natural growth yang pesat juga karena terjadi perpindahan penduduk migrasi. Menurut data pada BPS, pertumbuhan penduduk Indonesia, yaitu 2,31 persen per tahun untuk periode 1971-1980; untuk periode 1980-1990 pertumbuhan 1,98 persen per tahun dan periode 1990-2000 pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 persen per tahun. Salah satu isu aktual pembangunan di negara berkembang adalah masalah urbanisasi. Urbanisasi merupakan proses pengkotaan yang saling berkaitan dengan masalah pembangunan lainnya. Proses pembangunan pada dasarnya bukanlah sekedar fenomena ekonomi semata. Pembangunan tidak sekedar ditunjukkan oleh prestasi pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara, namun lebih dari itu pembangunan memiliki perspektif yang 1 commit to user 2 luas. Dalam proses pembangunan selain mempertimbangkan aspek pertumbuhan dan pemerataan, juga mempertimbangkan dampak aktivitas ekonomi terhadap kehidupan sosial masyarakat. Lebih dari itu proses pembangunan dilakukan bertujuan mengubah struktur ekonomi ke arah yang lebih baik Kuncoro, 1997. Pada umumnya negara berkembang, karena faktor sosial, ekonomi dan politik sulit mengendalikan meningkatnya arus urbanisasi Todaro, 2000. Moomaw dan Shatter 1996 dalam Chotib 2002a pembangunan ekonomi dapat meningkatkan ukuran pasar, yang pada gilirannya menyebabkan adanya bagian yang meningkat dan spesialisasi tenaga kerja. Pembangunan ekonomi juga secara dekat berkaitan terhadap urbanisasi. Pembangunan ekonomi dapat menyebabkan urbanisasi yang lebih besar karena dua alasan yakni: pertama, bagian yang meningkat untuk tenaga kerja yang dihubungkan dengan pasar-pasar yang lebih besar membuat penghematan pada biaya komunikasi dan transportasi yang pada gilirannya menguntungkan sebagai lokasi urban; kedua, pergeseran pada struktur ekonomi jauh dari pertanian selalu dihubungkan dengan pembangunan dapat menyebabkan urbanisasi yang lebih besar. Kondisi penduduk daerah perkotaan di Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kenaikan proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan mencerminkan adanya proses urbanisasi. Kenaikan ini juga disebabkan karena adanya perubahan status pedesaan manjadi perkotaan BPS, 2000. Dari hasil proyeksi commit to user 3 urbanisasi yang merupakan rasio penduduk perkotaan di suatu wilayah, laju urbanisasi di Indonesia menunjukkan kondisi yang menarik. Tingkat urbanisasi pada tahun 1990 adalah 28,79 naik menjadi 36,46 pada tahun 2000. Tingkat urbanisasi ini diperkirakan naik menjadi 44,48 pada tahun 2010 serta menjadi 52,20 pada tahun 2020. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Penduduk Dan Proyeksi Urbanisasi Indonesia Tahun 1990-2020 Tahun Jumlah Penduduk 000 Jiwa Tingkat Urbanisasi Pedesaan Perkotaan Total 1 2 3 4 5=[34]100 1990 128.451 51.932 180.383 28.79 1995 132.076 63.679 195.755 32.53 2000 133.601 76.662 210.263 36.46 2005 132.838 90.344 223.183 40.48 2010 130.533 104.577 235.110 44.48 2015 126.595 118.798 245.388 48.41 2020 121.202 132.465 253.667 52.20 Sumber: Tjiptoherijanto 2000 dalam Kompas, 8 Mei 2000 “Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan di Indonesia” Hasil penelitian Graeme 1990 menyatakan bahwa masyarakat Indonesia cenderung melakukan migrasi, hal ini disebabkan selain oleh factor- faktor daya tarik dari daerah tujuan, juga kecenderungan daerah asal yang pertumbuhan penduduknya lebih cepat dari daerah tujuan. Hal yang demikian ini menjadi daya pendorong penduduk pedesaan untuk bermigrasi ke perkotaan. commit to user 4 Seiring dengan perkembangan ekonomi, perkembangan kota-kota di Indonesia menimbulkan jejaring antara kota-kota besar dan kota-kota kecil di sekitarnya. Demikian juga dengan berkembangnya jaringan jalan, baik jalan darat, laut maupun udara memperluas menjadi mega urbanisasi. Perkembangan proses urbanisasi tidak hanya terjadi di kota besar dan di sekitar kota besar saja. Urbanisasi di negara berkembang seperti di Indonesia juga terjadi di kota kecil dan menengah yang jaraknya cukup jauh dari kota besar. Fenomena urbanisasi yang berlangsung di kota kecil dan menengah ini dikenal dengan urbanisasi wilayah regional based urbanization. Urbanisasi yang terjadi di kota kecil dan menengah ini salah satu indikasinya ditunjukkan dengan pertambahan dan pertumbuhan penduduk. Kota kecil yang secara administratif termasuk wilayah kabupaten justru memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih pesat dibandingkan pada pusat kotanya. Gambar 1.1 Tingkat Urbanisasi Jateng Sumber: BPS 2006. Jawa Tengah Dalam Angka Tingkat urbanisasi suatu wilayah ditentukan oleh banyaknya penduduk perkotaan di wilayah yang bersangkutan. Semakin tinggi pertumbuhan commit to user 5 penduduk di perkotaan maka tingkat urbanisasi di wilayah tersebut juga akan semakin besar. Hal ini pula yang dialami di Jawa Tengah, dimana jumlah penduduk di wilayah perkotaan meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2005 dicatat bahwa tingkat urbanisasi Jawa Tengah sebesar 40,46. Keadaan ini meningkat jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, seperti tahun 1990 yang masih sebesar 27,58, tahun 1995 sebesar 31,90 dan 40,19 di tahun 2000. Namun dengan kondisi struktur ekonomi dan struktur perkotaan yang berbeda di setiap kabupatenkota di Jawa Tengah menyebabkan tingkat urbanisasi yang berbeda-beda pula di setiap kabupatenkota. Di beberapa kabupatenkota di Jawa Tengah dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan urbanisasi yang meningkat, namun di beberapa kabupatenkota di propinsi yang sama justru mengalami pertumbuhan yang negatif. Tinggi rendahnya tingkat urbanisasi di kabupatenkota di Jawa Tengah ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya faktor pembangunan ekonomi khususnya proses industrialisasi dan laju pertumbuhan penduduk yang ternyata membawa peranan yang sangat besar dalam mendorong proses urbanisasi. Berdasarkan uraian di atas, maka judul penelitian ini adalah “Pengaruh Industrialisasi dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Proses Urbanisasi di Jawa Tengah tahun 1990-2005 ”. commit to user 6

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH DINAMIKA PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2005-2015

0 5 155

PENGARUH INFRASTRUKTUR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH TAHUN Pengaruh Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Tengah Tahun 2012-2014.

0 3 13

PENGARUH INFRASTRUKTUR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH TAHUN Pengaruh Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Tengah Tahun 2012-2014.

0 5 14

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN JUMLAH PENDUDUK JAWA TENGAH Analisis Keterkaitan Antara Pertumbuhan Ekonomi Dan Jumlah Penduduk Jawa Tengah Tahun 2011.

0 1 12

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN JUMLAH PENDUDUK JAWA TENGAH Analisis Keterkaitan Antara Pertumbuhan Ekonomi Dan Jumlah Penduduk Jawa Tengah Tahun 2011.

0 1 13

PENGARUH INVESTASI DAN JUMLAH PENDUDUK YANG BEKERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT PERIODE TAHUN 1990-2005.

0 1 6

PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PENGANGGURAN DAN PDRB TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KAB/KOTA JAWA TENGAH TAHUN 2005-2010.

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010

0 0 16

PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PENGANGGURAN DAN PDRB TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABKOTA JAWA TENGAH TAHUN 2005-2010

0 0 14

ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK, PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN 2008-2015

0 0 22