commit to user 27
mencakup  faktor-faktor  struktural  pada  tingkat  internasional  maupun nasionalregional  serta  faktor  sosial-demografi.  Perkembangan  perkotaan
dan urbanisasi merupakan resultan bekerjanya faktor-faktor tersebut.
Gambar 2.2 Model Perkembangan Kota Sumber: Prabatmojo 2000
3. Struktur Perkotaan
Struktur  perkotaan  dalam  suatu  wilayah  menentukan  maju  atau tidaknya pembangunan di wilayah bersangkutan. Struktur perkotaan adalah
kondisi perkotaan di suatu wilayah yang biasanya diidentifikasi berdasarkan jumlah  penduduk  yang  tinggal  di  perkotaan  tingkat  urbanisasi  tersebut.
Struktur perkotaan di masing-masing wilayah juga berbeda, tergantung pada faktor-faktor  yang  menarik  di  wilayah  kota  yang  bersangkutan,  seperti
Proses Ekonomi Global
Sistem Produksi Sistem Regulasi
Perkembangan Perkotaan
Faktor Sosial Demografi
Urbanisasi
commit to user 28
lapangan  kerja  yang  tersedia  beserta  besarnya  upah  dan  juga  infrastruktur yang  tersedia  di  kota  tersebut.  Daerah  perkotaan  yang  memiliki  faktor
penarik  yang  lebih  banyak  cenderung  diikuti  oleh  jumlah  penduduk  di perkotaan  tersebut  semakin  besar.  Sebagaimana  dijelaskan  oleh  Ghalib
2005  dalam  Chotib  2006  bahwa  penduduk  memerlukan  pekerjaan  yang produktif  atau  pekerjaan  yang  layak,  sehingga  banyak  penduduk  yang
memilih tinggal di kota dari pada di desa. Tumbuh berkembangnya sektor non-primer proses industrialisasi di
suatu  daerah  bisa  merupakan  akibat  gagalnya  sektor  pertanian  tetapi  bisa juga  akibat  berhasilnya  sektor  pertanian  di  suatu  daerah.  Sektor  pertanian
yang  gagal  berkembang  bisa  disebabkan  oleh  beberapa  hal  seperti  kurang memadainya  teknologi  yang  diperlukan,  rendahnya  kualitas  SDM  atau
tenaga kerja dan berpindahnya tenaga kerja di sektor tersebut ke sektor non- primer.  Akibatnya  produktivitas  sektor  pertanian  tersebut    menjadi  rendah
yang  berakibat  rendahnya  pendapatan.  Rendahnya  pendapatan  ini menyebabkan  penduduk  yang  bekerja  di  sektor  itu  memiliki  taraf  hidup
yang  rendah.  Didorong  oleh  keinginan  untuk  memperbaiki  taraf  hidupnya maka banyak pekerja di sektor primer tersebut pindah ke sektor non primer
yang  dianggap  mampu  memberikan  upah  yang  lebih  besar,  dan  ini  sangat menunjang berkembangnya proses industrialisasi di suatu daerah.
Berhasilnya  pembangunan  sektor  pertanian  juga  menunjang tumbuhnya industrialisasi di suatu daerah. Berkembangnya sektor pertanian
di suatu  daerah perlu ditunjang oleh ketersediaan peralatan maupun bahan-
commit to user 29
bahan  lain  guna  meningkatkan  produktivitas  sektor  pertanian  tersebut.  Hal ini  mendorong  tumbuhnya  industri  untuk  menghasilkan  input  bagi  sektor
pertanian  tersebut  seperti  pupuk,  penyediaan  bibit  maupun  penyediaan mesin-mesin  guna  produksi  sektor  pertanian  tersebut.  Selain  itu  apabila
produksi hasil pertanian itu dapat optimal dan berkualitas, maka hal ini akan mendororng  tumbuhnya  industri  pengolahan  hasil  pertanian.  Tumbuhnya
industri-industri  ini  baik  industri  penyedia  input  pertanian  maupun pengolahan  hasil  pertanian  ini,  akan  mendorong  tumbuhnya  proses
industrialisasi  lebih  lanjut  yang  pada  akhirnya  akan  mempengaruhi  proses urbanisasi di daerah yang bersangkutan.
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Struktur Perkotaan
Gagalnya sektor pertanian Berhasilnya sektor pertanian
Industrialisasi
Struktur perkotaan
Jumlah penduduk perkotaan
tingkat urbanisasi
Pemekaran Reklasifikasi
Migrasi
Proses alamiah
commit to user 30
D. Penelitian Terdahulu