commit to user 50
diikuti dengan sektor perdagangan 20,91, sektor industri 15,71 dan sektor jasa 10,98.
B. Perkembangan Variabel yang Diamati
1. Perkembangan Proses Urbanisasi di Jawa Tengah Proses urbanisasi dipandang sebagai suatu system dimana terjadi
proses transformasi structural kondisi daerah pedesaan menjadi daerah perkotaan. Tingkat urbanisasi yang pesat dan menyebar di berbagai wilayah
adalah hal positif dan merupakan salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan yang merata menurut wilayah.Urbanisasi merupakan suatu
proses persilangan antara masalah geografis dan manusia akibat pengaruh ekonomi.
Tabel 4.1 Angka Urbanisasi Jawa Tengah
Tahun Angka Urbanisasi
1970 10,7
1980 18,74
1990 26,98
1995 31,90
2000 40,19
2005 40,46
Sumber:BPS. Jawa Tengah Dalam Angka 1990, 2005 diolah Angka urbanisasi di Jawa Tengah selama periode penelitian yaitu
tahun 1990-2005 terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat terlihat angka urbanisasi Jawa Tengah
mengalami kenaikan selama 30 tahun terakhir. Pada tahun 1970 urbanisasi
commit to user 51
Jawa Tengah menunjukkan angka 10,7, pada tahun 1980 meningkat sebesar 18,74, pada tahun 1990 naik sebesar 8,24 atau sebesar 26,98,
dan 40,46 pada tahun 2005. Hal ini dapat terjadi dikarenakan jumlah penduduk perkotaan di Jawa Tengah meningkat setiap tahunnya dengan
pertumbuhan lebih besar daripada pertumbuhan jumlah penduduk total , sehingga angka urbanisasinya pun meningkat.
2. Perkembangan Industrialisasi di Jawa Tengah Proses industrialisasi adalah salah satu pendorong terjadinya migrasi
penduduk dari desa ke kota, sehingga dapat mempercepat apa yang disebut proses urbanisasi. Sektor industri menawarkan upah yang lebih tinggi
dibandingkan sektor primer. Di Jawa Tengah perkembangan industrialisasinya terus mengalami
peningkatan, hal ini dicerminkan dari meningkatnya kontribusi sektor industri manufaktur terhadap PDRB.
Tabel 4.2 Angka Industrialisasi Jawa Tengah
Tahun Angka Industrialisasi
1990 31,24
1995 32,98
2000 33,73
2005 44,39
Sumber: BPS. Jawa Tengah Dalam Angka 1995, 2005 diolah Pada Tabel 4.2 dijelaskan bahwa industrialisasi Jawa Tengah
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2005 angka industrialisasi sebesar 44,39. Keadaan ini meningkat jika dibandingkan
commit to user 52
beberapa tahun sebelumnya, seperti tahun 1990 sebesar 31,24, tahun 1995 sebesar 32,98, dan tahun 2000 sebesar 33,73.
Pada 2004-2008, rata-rata pertumbuhannya 4,86 per tahun, hampir dua kali lipat dari pertumbuhan industri nasional. Industri tekstil, industri
kertas, dan barang cetakan serta industri makanan, minuman, dan tembakau adalah industri yang tumbuh signifikan, di atas 4,8.
Dalam struktur perekonomian Jateng, sektor industri pengolahan mempunyai kontribusi yang menentukan karena sumbangannya di atas
sektor lainnya, yaitu 31,5 pada tahun 2008 diikuti sektor perdagangan,
hotel
, dan restoran 19,9, dan sektor pertanian 19,7. 3. Perkembangan Pertumbuhan Penduduk di Jawa Tengah
Pertumbuhan penduduk suatu wilayahdaerah akan menunjang pertumbuhan ekonomi daerah yang bersangkutan apabila diikuti oleh
peningkatan kualitas penduduknya dan diimbangi dengan peningkatan lapangan pekerjaan oleh daerah yang bersangkutan.
Pertumbuhan penduduk Jawa Tengah sebesar 0,67 per tahun. Pertumbuhan penduduk tertinggi berada di Kabupaten Demak 1,5 per
tahun, sedang yang terendah adalah Kota Pekalong 0,09 per tahun. Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, Jawa Tengah memiliki laju
pertumbuhan paling rendah dibandingkan 32 provinsi lain. Kepala BKKBN, Syugiri Syarif menjelaskan pertumbuhan penduduk di Jawa Tebgah sebesar
0,36 pada tahun 2009.
commit to user 53
Tabel 4.3 Angka Pertumbuhan Penduduk Jawa Tengah
Tahun Pertumbuhan Penduduk
1961-1970 1,76
1971-1980 1,64
1981-1990 1,18
1991-2000 0,82
Sumber: BPS 1980, 1990, 2000 dalam Chotib 2006 Dari Tabel 4.3 terlihat bahwa angka pertumbuhan penduduk Jawa
Tengah mengalami penurunan. Meski angka pertumbuhan penduduk regional Jawa Tengah mengalami penurunan, namun ternyata angka
pertumbuhan penduduk wilayah perkotaan jauh diatas rat-rata pertumbuhan nasional, meskipun dengan kecenderungan yang menurun pula. Menurunnya
angka pertumbuhan penduduk ini salah satunya disebabkan oleh menurunnya angka kelahiran, karena semakin banyak keluarga yang
mencanangkan program Keluarga Berecana KB.Pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Tengah sekitar 0,37 per tahun.
4. Waktu variabel dummy Variabel Dummy yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu,
dimana pada 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi. Maka periode 1990-1995 adalah periode sebelum masa krisis, dan periode 2000-2005
adalah masa sesudah krisis ekonomi.
C. Deskripsi Data