Observasi Teknik Pengumpulan Data

commit to user 51 sifat-sifatnya yang khas, mereka memiliki pengetahuan dan mendalami situasi, mereka lebih mengetahui informasi yang diperlukan. Lexy J. Moleong, 2004: 191. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan: Guru Mata Diklat Produktif Kompetensi Jahit Tindas pada kelas XI jurusan kriya tekstil yang diampu oleh 2 orang guru yang bernama: a. Ibu Dra. Siti Umarwati, pada tanggal 31 Juli 2010, 25 September 2010, dan, b. Ibu Titik Suhandajatiningsih, S. Sn. pada tanggal 21 Agustus 2010, 4 September 2010. Siswa Kelas XI Jurusan Kriya Tekstil SMK Negeri 9 Surakarta yang bernama: a. Choirun Nisa pada tanggal 14 Agustus 2010, 28 Agustus 2010, dan b. Yunita Anis pada tanggal 14 Agustus 2010, 28 Agustus 2010. Yang bertempat di ruang bengkel Kriya Tekstil SMK Negeri 9 Surakarta. Alat yang digunakan di dalam wawancara mendalam ini menggunakan alat kamera foto dan alat tertulis.

2. Observasi

H. B. Sutopo, 2002: 64 mengemukakan bahwa “Teknik observasi dalam pengumpulan data digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta gambar”. Dalam penelitian ini menggunakan observasi langsung dengan cara peneliti langsung terjun ke dalam lokasi penelitian. Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Nazir, 1988: 212. Pada observasi langsung peneliti memilih untuk observasi berperan pasif, agar subyek yang diteliti tidak merasa terganggu dengan kehadiran peneliti, supaya peneliti dapat memperoleh data-data yang sebenarnya tidak dibuat-buat tentang proses pelaksanaan pembelajaran jahit tindas. Menurut H. B. Sutopo, 2002: 65 Observasi pasif dilakukan dengan mendatangi peristiwanya, kehadiran peneliti di lokasi sudah menunjukkan peran yang paling pasif, sebab kehadirannya sebagai orang asing diketahui oleh yang diamati, dan bagaimanapun hal itu membawa pengaruh pada yang diamati. Mengenai perilaku dan kondisi lingkungan penelitian bisa dilakukan observasi baik secara formal ataupun informal. Secara formal dapat diamati misalnya mengamati commit to user 52 suatu kegiatan atau perilaku tertentu sedangkan, secara informal pengamatan dapat dilakukan selama kunjungan misalnya mengamati situasi berbagai hal yang ditemui. Dalam observasi ini peneliti hanya mendatangi lokasi, tetapi sama sekali tidak berperan sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif, namun hadir dalam konteksnya. Oleh karena itu bilamana peneliti ingin mengamati dan mencatat hal yang berlangsung menurut apa adanya kondisi aslinya, maka ia sebaiknya jangan berbuat apapun atau membuat catatan dalam jangka waktu tertentu sehingga tidak menimbulkan kecurigaan subjek yang diamati. Pada observasi ini peneliti secara langsung mengamati proses pelaksanaan pembelajaran jahit tindas dari awal sampai akhir di ruang bengkel kriya tekstil SMK Negeri 9 Surakarta. Dalam penelitian ini peneliti mengamati: Guru mata diklat produktif kompetensi jahit tindas pada kelas XI jurusan kriya tekstil yang diampu oleh 2 orang guru yang bernama: a. Ibu Dra. Siti Umarwati, dan b. Ibu Titik Suhandajatiningsih, S. Sn. dari saat mengawali pembelajaran, pemberian materi pembelajaran, penggunaan metode, media dan alat pembelajaran, memberikan evaluasi pembelajaran, sampai mengakhiri proses pelaksanaan pembelajaran jahit tindas. Siswa Kelas XI Jurusan Kriya Tekstil SMK Negeri 9 Surakarta yang bernama: a. Choirun Nisa, dan b. Yunita Anis. saat mengikuti proses pelaksanaan pembelajaran jahit tindas. Dokumentasi foto pengamatan proses pembelajaran jahit tindas beserta beberapa