commit to user 23
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
a. Sekolah Menengah Kejuruan
Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK adalah pengembangan pengalaman-pengalaman belajar waktu di Sekolah Menengah Pertama SMP.
SMK adalah suatu lembaga pendidikan yang dalam pembelajarannya menekankan pada pengembangan bakat anak didik, supaya lulusannya siap memasuki lapangan
kerja. Fungsi pendidikan menengah kejuruan adalah mengutamakan penyiapan
siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
Menurut Mulyasa, 2007: 62 ”Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”. Kurikulum SMK berisi mata pelajaran wajib, mata
pelajaran dasar kejuruan, muatan lokal, dan pengembangan diri. Mata pelajaran wajib bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya sekaligus
manusia kerja. Mata pelajaran dasar kejuruan bertujuan untuk menunjang pembentukan
kompetensi kejuruan
dan pengembangan
kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya. Muatan lokal merupakan kegiatan
kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah, bagi peserta didik SMK
terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.
b. Jurusan Kriya Tekstil
Jurusan Kriya Tekstil adalah suatu jurusan di dalam suatu Sekolah Menengah Kejuruan yang memuat tentang kerajinan tangan seseorang yang
memiliki nilai estetik sehingga hasil karya yang telah dibuat dapat laku di pasaran. Menurut Nanang Rizali 2006 “Tekstil merupakan salah satu kebutuhan
pokok manusia
yang tidak
dapat dile
paskan dari kehidupannya”.
commit to user 24
unspress.uns.ac.idindex.php. Perkembangan tekstil seiring dengan peradaban manusia, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Sebagai produk kebutuhan primer
tidak saja hanya memenuhi aspek fungsi, tetapi juga memerlukan pertimbangan berbagai aspek, khususnya estetik. Oleh karena itu, pada dasarnya tekstil sangat
berkepentingan dan terkait dengan desain. Menurut Budiyono, dkk. 2008: 1
“Istilah tekstil dewasa ini sangat luas dan mencakup berbagai jenis kain yang dibuat dengan cara ditenun, diikat, dipres
dan berbagai cara lain yang dikenal dalam pembuatan kain ”. Kain umumnya
dibuat dari serat yang dipilin atau dipintal guna menghasilkan benang panjang untuk ditenun atau dirajut sehingga menghasilkan kain sebagai barang jadi.
Ketebalan atau jumlah serat, kadar pilihan, tekstur kain, variasi dalam tenunan dan rajutan, merupakan faktor yang mempengaruhi terciptanya aneka kain yang tak
terhitung macamnya. Pengetahuan dasar tentang tekstil perlu dikuasai oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan pada Jurusan Seni Rupa dan Kerajinan sebagai suatu
landasan pengetahuan dalam mempelajari berbagai keterampilan kerajinan tekstil. Dengan landasan pemahaman yang baik, proses pelatihan keterampilan
akan menjadi lebih mudah dan juga untuk mengantisipasi perkembangan berbagai teknik baru dalam kerajinan tekstil. Barang-barang tekstil merupakan hasil akhir
dari serangkaian proses yang berkesinambungan. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan, kriya tekstil adalah keterampilan tangan yang menggunakan
bahan dasar dari serat, benang, kain kemudian diolah menjadi suatu karya seni yang dapat dipakai dan bernilai estetis.
c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan