1
Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia pasti membutuhkan apa yang dinamakan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya, karena manusia adalah “Homo Educandum” atau
makhluk yang selalu membutuhkan pendidikan, hal itu dikarenakan diantara makhluk
Allāh Swt. hanya manusia yang dikaruniai akal dan pikiran. Dengan adanya akal itulah manusia bisa berkembang dari tidak tahu menjadi tahu dari
tidak bisa menjadi bisa yaitu dengan melalui pendidikan, yang intinya adalah bahwa pendidikan itu sangat penting bagi seluruh manusia.
Sejalan dengan hal yang telah diuraikan di atas, Syahidin 2009: 23 menyebutkan bahwa:
M anusia diciptakan Allāh dilengkapi dengan berbagai kelengkapan sesuai
dengan kebutuhan hidupnya, sehingga ia dapat menata kehidupan di muka bumi dengan baik. Segala kelengkapan itu bersifat potensial. Melalui
berbagai tahapan waktu dan perkembangannya, ia akan mampu hidup mandiri. Setelah manusia dilahirkan ke dunia, ia akan sangat bergantung
pada bantuan pihak lain dalam menggunakan dalam menggunakan dan mengembangkan potensinya itu. Untuk mencapai tahap tertentu dalam
perkembangannya, manusia memerlukan upaya orang lain yang mampu dan rela memberikan bimbingan ke arah kedewasaan, paling tidak bantuan dari
sang ibu. Upaya itu adalah proses pendidikan.
Suatu negara dapat dikatakan maju apabila penduduknya memiliki pendidikan yang bagus dan berkualitas tinggi. Melihat begitu pentingnya
pendidikan bagi umat manusia, banyak pandangan manusia yang mewajibkan masyarakat untuk menjaga keberlangsungan pendidikan.
Pendidikan yang dicita-citakan oleh seluruh manusia adalah pendidikan yang dapat menjadikan manusia yang sesungguhnya dengan kata lain bahwa
pendidikan dapat memanusiakan manusia, artinya segala potensi dan daya pikir
Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang dimiliki oleh manusia benar-benar dikembangkan dengan sangat baik sehingga dapat menghasilkan manusia yang berpikir, kreatif serta memiliki
integritas yang tinggi. Dalam sistem pendidikan persekolahan terdapat dua istilah yaitu pendidikan
dan pengajaran. Terhadap kedua istilah di atas para praktisi pendidikan lebih cenderung ke arah pengajaran bukan pendidikan. Menurut Syahidin 2009: 2:
Pendidikan bukan sekedar transfer informasi tentang ilmu pengetahuan dari guru kepada murid, melainkan suatu proses pembentukan karakter. Ada tiga
misi utama pendidikan yaitu pewarisan pengetahuan transfer of knowledge, pewarisan budaya transfer of culture, dan pewarisan nilai
transfer of value. Sebab itu pendidikan bisa dipahami dengan transformasi nilai-nilai dalam rangka pembentukan kepribadian dengan segala aspek
yang dicakupnya. Sedangkan pengajaran lebih berorientasi pada pengalihan pengetahuan dan keterampilan untuk memperoleh keahlian khusus atau
spesialisasi yang terkurung dalam ruang spesialisasinya yang sempit tetapi sangat mendalam.
Setiap proses pendidikan berpusat pada kemampuan setiap individu dalam meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan
output yang baik, sebuah lembaga pendidikan merupakan miniatur dari suatu masyarakat yang luas. Guru sebagai salah satu komponen lembaga pendidikan
yang tidak bisa terpisah dari keberadaan siswa terutama dilingkungan belajar mengajar, karena guru setiap saat berinteraksi dengan siswanya dalam kegiatan
belajar mengajar. Menurut Djamarah 2005: 31 mengemukakan bahwa dalam pengertian sederhana guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan
kepada anak didik. Untuk mencapai suatu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien,
seorang guru harus memberikan variasi pengajaran yang tepat, disesuaikan dengan kondisi karakteristik siswa dan materi yang ada. Jadi, seorang guru harus
pintar dalam memilih metode dan media pembelajaran yang digunakan. Mata pelajaran Pendidikan Agama
Islām PAI merupakan suatu pelajaran yang bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik
melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan dan pengamalan
Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islām sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang dalam hal k eimanan, ketaqwaannya kepada Allāh
Swt.serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Mata pelajaran Pendidikan Agama
Islām merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan pada setiap jenjang pendidikan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 menyatakan bahwa materi-materi yang diajarkan dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islām PAI SMP terdiri dari lima aspek yang harus
disampaikan kepada peserta didik, kelima aspek itu adalah: 1.
Al-Qur` ānHadiś; menekankan pada kemampuan membaca,menulis,
dan menterjemahkan dengan baik dan benar; 2.
Keimanan; menekankan
pada kemampuan
memahami dan
mempertahankan keyakinan, serta menghayati dan mengamalkan nilai-
nilai asma’ul husna sesuai dengan kemampuan peserta didik; 3.
Akhlak; menekankan pada pengamalan sikap terpuji dan menghindari akhlak tercela;
4. FiqihIbadah; menekankan pada cara melakukan ibadah dan
mu’amalah yang baik dan benar; dan 5.
Tarikh; menekankan pada kemampuan mengambil pelajaran `ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah
Islām, meneladani tokoh-tokoh muslim yang berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena-
fenomena sosial,
untuk melestarikan
dan mengembangkan
kebudayaan dan peradaban Islām.
Salah satu materi yang sulit untuk dipahami dan dihafal dalam mata pelajaran PAI adalah materi yang termasuk ke dalam aspek al-Qur`
ān yang salah satu materinya adalah mengenai hukum tajw
īd. Pembelajaran Pendidikan Agama Islām PAI diberikan pada setiap jenjang pendidikan dari mulai pendidikan
rendah hingga pendidikan tinggi yaitu dari mulai SDSMPSMA yang bisa dihitung hampir sudah 12 tahun belajar Pendidikan Agama
Islām PAI seharusnya setiap siswa sudah dapat membaca al-Qur`
ān dengan baik dan benar sesuai dengan hukum tajw
īd, namun pada kenyataannya banyak siswa yang belum mampu membaca al-Qur`
ān dengan baik dan benar.
Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Al-Qur` ān adalah kitab suci umat Islām yang tidak saja harus diimani,
namun juga harus dibaca, dikaji dan diamalkan. Menurut Arifin 2009: 14 menyebutkan bahwa hal yang terpenting ialah, al-Qur`
ān harus dibaca dengan bacaantilawah yang sebenarnya harus mengikuti aturan-aturan dalam
membacanya. Sebagaimana Firman Allāh dalam QS. Al-Baqarah ayat 121 yang berbunyi:
ُنِمْؤُـي َكِئـَلْوُأ ِهِتَوَاِت َقَح ُهَنوُلْـتَـي َباَتِكْلا ُمُاَنْـيَـتآ َنيِذَلا ُمُ َكِئـَلْوُأَف ِهِب ْرُفْكَي نمَو ِهِب َنو
َنوُرِساَخْلا
Artinya : “Orang-orang yang telah kami berikan kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka
itulah orang-orang yang rugi. ” QS. Al-Baqarah [2]: 121
1
Indonesia merupakan Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islām.
Namun, melihat kenyataan yang ada di kalangan umat Islām Indonesia yang
sebagian besar tidak dapat membaca al-Qur` ān sesuai kaidah tajwīd, atau bahkan
ada yang tidak dapat membaca al-Qur` ān atau tulisan huruf Arab sama sekali.
Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan oleh UKM BAQI Baca Al- Qur`
ān Intensif Universitas Pendidikan Indonesia UPI pada semester ganjil tahun 20122013 menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1.1 Presentasi Hasil Pretest UKM BAQI UPI Semester Ganjil 20122013
FAKULTAS NILAI TES BACA AL-QUR`
ĀN
Jumlah
TPD 1 TPD 2
TD TT
TM FIP
10 124
349 134
44 661
FPIPS 16
141 339
134 43
673 FPBS
35 131
359 171
39 735
D3 Keperawatan 2
5 13
2 -
22
1
Seluruh teks dan terjemah Al- Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-
Ins Al- Qur`ān dan disesuaikan dengan Al-Qur`ān dan Terjemahnya. 2002. Penerjemah: Tim
Penerjemah Depag RI. Jakarta: Depag RI.
Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Jumlah 63
401 1060
441 126
2091 Jumlah Keseluruhan
Tingkat Kelulusan 1524
567 2091
Persentase Keseluruhan Tingkat Kelulusan
72,9 27,1
100
Keterangan Belum Lulus
Tes BAQI Lulus
Tes BAQI
Sumber: UKM BAQI UPI Berdasarkan tabel presentasi hasil pretes UKM BAQI UPI menunjukkan
bahwa 72,9 belum memenuhi kriteria lulus baca al-Qur` ān dan 27,1 telah
memenuhi kriteria lulus bacaal-Qur` ān. Kriteria minimal kelulusan tes baca al-
Qur` ān menurut UKM BAQI UPI adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Kategorisasi Tingkat Kemampuan Baca Al-Qur`
ān UKM BAQI UPI
TINGKAT KEMAMPUAN
CIRI UTAMA KETERANGAN
TPD 1
Tingkat Pra Dasar 1 Tidak Mengenal Huruf Hijāiyah
bersyakal mandiri Bisa baca huruf hijāiyah mandiri,
tapi masih tertukar Bisa baca huruf hijāiyah mandiri
Belum Lulus Tes BAQI
TPD 2
Tingkat Pra Dasar 2 Bisa membaca huruf hijāiyah
sambung Membacanya lambat atau terbata-
bata Membaca huruf hijāiyah
sambung, makhrajnya kurang tepat
Belum Lulus Tes BAQI
TD
Tingkat Dasar Membaca huruf hijāiyah sambung
lancar Tajwīd praktisnya banyak yang
salah Belum Lulus Tes
BAQI
Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
TT
Tingkat Terampil Membaca denganlancar
Tajwīd praktisnya relatif benar Teori tajwīd tidak tahusedikit
tahu Lulus Tes BAQI
TM
Tingkat Mahir Membaca dengan taḥsīn
Tajwīd praktisnya benar Menguasai teori tajwīd
Lulus Tes BAQI Sumber: UKM BAQI UPI
Berdasarkan hasil pretes UKM BAQI UPI, menunjukkan bahwa salah satu yang menjadi bagian penting dalam baca al-Qur`
ān yang baik dan benar adalah terletak pada tajw
īdnya. Menurut Abdurohim 2007: 3 mengemukakan bahwa: Definisi tajw
īd secara bahasa berasal dari kata jawwada, yujawwidu, tajwīdan yang artinya membaguskan atau membuat jadi bagus. Secara
istilah tajw īd ialah ilmu yang memberikan segala pengertian tentang huruf,
baik hak-hak huruf
ḥ
aqqul
ḥ
arf maupun hukum-hukum baru yang timbul setelah hak-hak huruf musta
ḥ
aqqul
ḥ
arf dipenuhi, yang terdiri atas sifat- sifat huruf, hukum-hukum madd, dan lain sebagainya.
Al-Qur` ān merupakan firman Allāh yang agung, yang dijadikan pedoman
hidup oleh seluruh kaum Muslimin. Membacanya bernilai ibadah dan mengamalkannya merupakan kewajiban yang diperintahkan dalam agama.
Seorang muslim harus mampu membaca ayat-ayat al-Qur` ān dengan baik sesuai
dengan ya ng diajarkan oleh Rasulullāh Saw. inilah salah satu tujuan mempelajari
ilmu tajw īd.
Dalam kegiatan belajar mengajar di dalam atau di luar kelas dibutuhkan suatu media yang cocok dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sebenarnya tidak
ada suatu jenis media yang paling baik untuk semua situasi termasuk materi pembelajaran. Tetapi pada dasarnya semua media itu baik dan bagus, tapi
penggunaannya yang disesuaikan dengan materi, waktu yang harus dicapai sehinnga kegiatan belajar berjalan dengan lancar, sukses dan memuaskan.
Untuk mendukung proses pembelajaran PAI agar menjadi lebih baik dan tidak membosankan dibutuhkan media yang cocok agar pembelajaran pendidikan
agama dapat menyenangkan dan dapat diserap dengan baik oleh siswa. Media
Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menjadi sarana komunikasi antara guru dan siswa dalam menyampaikan materi- materi ajar kepada siswa dengan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan
kebutuhan, situasi dan kondisi dalam pembelajaran. Media merupakan perantara komunikasi dalam proses pembelajaran antara
guru dengan siswa. Hamalik Arsyad, 2011: 15 mengemukakan bahwa: Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan
informasi.
Sejalan dengan uraian tersebut, Ramayulis 2010: 203 berpendapat bahwa: Dengan adanya alatmedia maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses
pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai alatmedia pengajaran. Dengan tersedianya alatmedia pengajaran, guru dapat menciptakan
berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan ia pakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang
sehat diantara murid-muridnya. Bahkan alatmedia pengajaran ini
selanjutnya membantu guru “membawa” dunia ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan samar-samar remote sifatnya menjadi
konkrit dan mudah dimengerti oleh murid. Bila alatmedia ini dapat difungsikan secara tepat, maka murid akan banyak terlibat dalam proses
pembelajaran, sehingga pengalaman belajar anak dapat ditingkatkan.
Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan siswa mampu menyerap materi-materi yang telah disampaikan oleh guru dan dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam memanfaatkan seluruh alat inderanya. Semakin banyak alat bantu yang digunakan maka semakin banyak pula
rangsangan yang diberikan oleh guru kepada siswa yang bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan menerima dan mengolah informasi menjadi pelajaran
yang dapat dimengerti dan dipahami serta dapat dipertahankan dalam ingatan siswa tersebut.
Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkret ke
yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut dikenal dengan nama kerucut pengalaman cone of experienceSadiman, 2008: 8.
Gambar 1.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Media pembelajaran diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menyerap pelajaran dengan baik,
sehingga tujuan yang dicita-citakan dalam proses pembelajaran ini dapat berhasil dengan baik. Mengingat pentingnya media dalam suatu proses pembelajaran,
peneliti memfokuskan penelitian mengenai efektivitas penggunaan media pembelajaran interaktif flash card untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap hukum tajw īd, dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII
delapan di SMP Negeri 51 Bandung pada sub bahasan hukum bacaan madd dan waqaf. Flash card merupakan salah satu media berbasis visual. Dalam pengertian
sederhana Arsyad 2011: 119 mengemukakan bahwa: Flash card adalah suatu kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda
simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang Sumber: Kerucut Pengalaman Edgar Dale [Photo] n.d.. diakses pada
tanggal 4 April 2012 dari: http:1.bp.blogspot.com
Reka Destiany Endah, 2013 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Flash Card Untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Hukum Tajwid Studi Eksperimen Pada Sub Bahasan Hukum Bacaan Madd Dan Waqaf Di SMP Negeri 51 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 20122013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berhubungan dengan gambar itu. Flash card biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.
Karena flash card merupakan media visual sehingga alat indera utama yang digunakan adalah indera penglihatan yang disebut dengan mata yang banyak
berkontribusi dalam membantu siswa dalam menangkap pelajaran yang disampaikan.
B. Rumusan Masalah