Menghitung Gain ternormalisasi Menganalisis hasil pengukuran skala sikap

Mega Achdisty Noodyana, 2012 Pengaruh Kegiatan Kelompok Kerja Guru Kkg Sebagai Wadah Pembinaan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Rata-rata skor siswa kelas eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol. H A :  t  c Rerata skor siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

3. Menghitung Gain ternormalisasi

Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar siswa, analisis dilakukan dengan menggunakan rumus gain ternormalisasi rata-rata: N  g Skor Postes – Skor Pretes Skor Ideal – Skor Pretes Skor gain ternormalisasi menurut Hake 2010 dapat dikategorisasikan ke dalam tiga kategori, yaitu: g 0,3 : Rendah 0,3 ≤ g 0,7 : Sedang g ≥ 0,7 : Tinggi

4. Menganalisis hasil pengukuran skala sikap

a. Pemberian Skor Skala Sikap Likert Penentuan skor Skala Sikap Likert dapat dilakukan secara apriori dan dapat pula secara aposteriori Subino, 1987. Secara apriori, maka bagi skala yang berarah positif akan mempunyai kemungkinan-kemungkinan skor 4 bagi SS, Mega Achdisty Noodyana, 2012 Pengaruh Kegiatan Kelompok Kerja Guru Kkg Sebagai Wadah Pembinaan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 3 bagi S, 2 bagi TS dan 1 bagi STS, sedangkan bagi skala yang berarah negatif maka kemungkinan skor tersebut menjadi sebaliknya. Penentuan skor Skala Sikap dalam penelitian ini dilakukan secara aposteriori, yaitu kemungkinan skor bagi setiap kemungkinan jawaban didasarkan atas hasil uji coba. Contoh perhitungan untuk penentuan skor tiap butir penyataan pada Skala Sikap disajikan dalam Tabel 3.10. Tabel 3.10 Contoh Perhitungan Proporsi Setiap Kemungkinan Jawaban Skala Sikap Likert dalam Menentukan Harga-harga Setiap Kemungkinan Jawaban No. Nilai Jenis Respons SS S TS STS 1 Frekuensi 3 28 8 1 2 Proporsi 0,075 0,7 0,2 0,025 3 kumulatif proporsi 1,00 0,925 0,225 0,025 4 titik tengah proporsi 0,9625 0,575 0,125 0,0125 5 Z 1,92 0,19 -1,15 -2,24 6 Z+2,24 4,16 2,43 1,09 7 Pembulatan Z 4 2 1 b. Memilih Butir-butir Skala Sikap Pemilihan butir-butir Skala Sikap Likert ini didasarkan kepada signifikan tidaknya Daya Pembeda butir skala yang bersangkutan. Daya Pembeda butir- butir Skala Sikap Likert ini dianalisis dengan Uji t. Contoh analisisnya adalah sebagai berikut: Tabel 3.11 Contoh Analisis Daya Pembeda Sebuah Butir Skala Sikap Likert Kelompok Tinggi Kelompok Rendah Xt rata-rata = 3.916667 Respon X f f.X f.X2 X f f.X f.X2 Xr rata-rata = 3.272727 SS 4 11 44 176 4 4 16 64 Xt-Xt rata-rata2 = 0.916667 S 3 1 3 9 3 6 18 54 Xr-Xr rata-rata2 = 4.181818 TS 2 2 1 2 4 T hitung = 4.703 STS t tabel = 2.407 Mega Achdisty Noodyana, 2012 Pengaruh Kegiatan Kelompok Kerja Guru Kkg Sebagai Wadah Pembinaan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Jumlah 12 47 185 11 36 122 df = 22 dan p = 0,01 keterangan Signifikan Kelompok tinggi dan kelompok rendah diambil sekitar 27 dari seluruh responden. Statistik t dihitung dengan rumus: R R T T R T n s n s x x t 2 2    R T x x , : Rata-rata skor kelompok tinggi dan kelompok rendah. s T 2 , s R 2 : Varians kelompok tinggi dan kelompok rendah n T , n R : Banyaknya subjek pada kelompok tinggi dan kelompok rendah Dengan derajat kebebasan degree of freedom = df = n T -1 + n R -1 = 12- 1 + 12-1 = 22, ternyata t hitung sebesar 4,703 itu jauh lebih besar dari pada t tabel 2,407 pada p 0,01. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir Skala Sikap tersebut mempunyai Daya Pembeda yang signifikan, dan oleh karena itu pernyataan dapat disimpulkan. c. Hasil Pengukuran Sikap Siwa Hasil pengukuran sikap siswa dihitung rata-ratanya untuk setiap butir pernyataan, kemudian dibandingkan dengan rata-rata netralnya. Apabila rata- rata skor untuk suatu pernyataan lebih besar dari rata-rata skor netralnya, maka sikap siswa dikatakan positif terhadap pernyataan tersebut. Seluruh hasil pengolahan data dan interpretasinya disajikan pada Bab IV.

5. Pengolahan Data dari Lembar Observasi Siswa Dalam pembelajaran