Reliabititas Data Hasil Tes Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Mega Achdisty Noodyana, 2012 Pengaruh Kegiatan Kelompok Kerja Guru Kkg Sebagai Wadah Pembinaan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

4. Reliabititas

Reliabilitas atau keajegan suatu tes merupakan ukuran yang menyatakan tingkat kekonsistenan tes itu, artinya tes itu memiliki keandalan untuk digunakan sebagai alat ukur dalam jangka waktu yang relatif lama. Karena bentuk tes dalam instrumen berupa soal uraian, maka untuk menghitung reliabilitas tes ini digunakan koefisien Alpha Cronbach dengan rumus : 11 r = 2 2 1 1 i t s n n s                …………..Suherman, 1990: 194 Keterangan: 11 r = koefisien reliabilitas n = banyaknya butir soal s i 2 = varians skor tiap butir soal s t 2 = varians skor total Untuk menginterpretasikan nilai reliabilitas ini, digunakan kriteria Guilford sebagaimana terdapat dalam Suherman, 1990 pada Tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2 Klasifikasi Reliabilitas Reliabilitas Interpretasi 0,90 r 11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,70 r 11 ≤ 0,90 Reliabilitas tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,70 Reliabilitas sedang 0,20 r 11 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah r 11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah Mega Achdisty Noodyana, 2012 Pengaruh Kegiatan Kelompok Kerja Guru Kkg Sebagai Wadah Pembinaan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

5. Analisis butir tes a. Daya Pembeda

Daya pembeda suatu soal menyatakan kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menunjukan besarnya Daya Pembeda digunakan indeks diskriminasi. Indeks ini berkisar antara 0,00 –1,00. Pada Penelitian ini, perhitungan indeks diskriminan dilakukan dengan mengambil 27 untuk masing-masing kelompok atas dan kelompok bawah. Rumus yang digunakan untuk menguji daya pembeda Arikunto, 2002. adalah : : I S S DP B A   Dimana, DP : Indeks Daya Pembeda S A : Jumlah skor kelompok atas pada item soal yang diolah S B : Jumlah skor kelompok bawah pada item soal yang diolah I : Jumlah skor ideal Interpretasi untuk Indeks Daya Pembeda menurut Suherman 1990, seperti pada Tabel 3.3 berikut : Tabel 3.3 Daya Pembeda Daya Pembeda Interpretasi DP ≤ 0,00 Sangat jelek 0,00 DP ≤ 0,20 Jelek 0,20 DP ≤ 0,40 Cukup 0,40 DP ≤ 0,70 Baik 0,70 DP ≤ 1,00 Sangat Baik Mega Achdisty Noodyana, 2012 Pengaruh Kegiatan Kelompok Kerja Guru Kkg Sebagai Wadah Pembinaan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

b. Tingkat Kesukaran

Untuk menyatakan tingkat kesukaran suatu soal dinyatakan oleh indeks kesukaran . Indeks ini berkisar antara 0 sampai 1. Rumus yang digunakan : B A B A I I S S TK    dimana, TK : Indeks tingkat kesukaran S A : Jumlah skor kelompok atas pada item soal S B : Jumlah skor kelompok bawah pada item soal I : Jumlah skor ideal pada item soal Kriteria yang digunakan untuk interpretasi adalah Suherman 1990, seperti pada tabel 3.4 sebagai berikut : Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran Interpretasi IK = 0,00 Terlalu sukar 0,00 IK ≤ 0,30 Sukar 0,30 IK ≤ 0,70 Sedang 0,70 IK ≤ 1,00 Mudah IK = 1,00 Terlalu mudah

6. Data Hasil Tes Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam penelitian ini terdiri dari 5 soal berbentuk uraian, adapun pokok bahasannya mengenai Bangun Datar Segi Empat. Penilaian untuk jawaban pemecahan masalah matematis siswa disesuaikan dengan keadaan soal dan hal-hal yang ditanyakan, adapun pedoman Mega Achdisty Noodyana, 2012 Pengaruh Kegiatan Kelompok Kerja Guru Kkg Sebagai Wadah Pembinaan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu penilaian untuk kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis No Soal Indikator Reaksi Siswa terhadap soal Skor 1-5 Pemahaman konsep Salah mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan 1 Dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan untuk memperoleh bagian dari penyelesaian 2 Pemilihan Stategi pemecahan Memilih strategi yang tidak relevan 1 Memilih strategi pemecahan sesuai dengan prosedur tetapi jawaban masih salah 2 Memilih strategi pemecahan sesuai dengan prosedur dan jawaban benar 3 Keterkaitan antar konsep Tidak dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat 1 Dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat tetapi jawaban salah 2 Dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat dan jawaban benar 3 Kemampuan dalam menyelesaikan masalah Menyelesaikan masalah tetapi tidak menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban 1 Menyelesaikan masalah serta dapat menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban 2 Sebelum soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis tersebut digunakan, terlebih dahulu divalidasi untuk melihat validitas isi dan validitas mukanya oleh dosen pembimbing dan beberapa teman kuliah. Validitas isi perlu dilakukan untuk mengetahui tanggapan penimbang terhadap kesahihan instrumen dengan materi yang akan ditanyakan, baik menurut per butir soal maupun menurut soalnya secara menyeluruh. Validitas muka dilakukan untuk melihat kejelasan soal tes dari segi bahasa, redaksi, sajian, dan akurasi gambar atau ilustrasi. Selanjutnya, soal yang validasi isi dan validasi mukanya telah sesuai kemudian diujicobakan pada tanggal 20 Maret 2012 kepada 6 siswa kelas VIII dari sekolah di luar subjek sampel untuk dapat mengetahui apakah soal tersebut Mega Achdisty Noodyana, 2012 Pengaruh Kegiatan Kelompok Kerja Guru Kkg Sebagai Wadah Pembinaan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu dapat dipahami oleh siswa serta penentuan alokasi waktu tes yang ideal. Hasil yang diperoleh keseluruhan siswa dapat memahami maksud dari soal dan alokasi waktu tes semula 45 menit diubah menjadi 60 menit. Secara lengkap, kisi-kisi dan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan penyelesaiannya dapat dilihat pada lampiran A. Sebagai langkah analisis empiris untuk mengetahui validitas butir soal, realibilitas tes, daya pembeda butir soal dan tingkat kesukaran butir soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, pada tanggal 23 Maret 2012 soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis diujicobakan kepada 32 orang siswa kelas VIII SMPN 1 Garut. Sekolah ini dipilih menjadi tempat uji coba, karena sekolah ini merupakan sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI sehingga siswa-siswanya dianggap dapat menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah matematis. Data hasil ujicoba serta perhitungan validitas, realibilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal kemampuan pemecahan masalah matematis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B. Perhitungan perangkat instrumen soal kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan perangkat Microsoft Excel. Adapun hasil perhitungan hasil analisis secara keseluruhan dari validitas butir soal, reliabilitas tes, daya pembeda butir soal, dan tingkat kesukaran butir soal untuk soal kemampuan pemecahan masalah, seperti pada Tabel 3.6. Mega Achdisty Noodyana, 2012 Pengaruh Kegiatan Kelompok Kerja Guru Kkg Sebagai Wadah Pembinaan Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Tabel 3.6 Karakteristik Tes Pemecahan Masalah Matematis No Soal Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Keterangan r xy Tafsiran DP Tafsiran TK Tafsiran Soal dipakai 1 0.911 Sangat tinggi Valid 0.556 Baik 0.689 Cukup Soal dipakai 2 0.901 Tinggi Valid 0.556 Baik 0.70 Cukup Soal dipakai 3 0.906 Tinggi Valid 0.556 Baik 0.70 Cukup Soal dipakai 4 0.899 Tinggi Valid 0.422 Baik 0.689 Cukup Soal dipakai 5 0.877 Tinggi Valid 0.489 Baik 0.689 Cukup Soal dipakai Realibilitas 0.934 Sangat Tinggi Signifikan Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa kelima soal untuk tes kemampuan pemecahan masalah valid, mempunyai nilai realibilitas yang sangat tinggi, daya pembeda baik dan tingkat kesukaran soal cukup. Dengan demikian, melihat hasil analisis secara keseluruhan dari validitas butir soal, reliabilitas tes, daya pembeda butir soal, dan tingkat kesukaran butir soal, maka instrumen tes pemecahan masalah matematis dianggap memenuhi semua kriteria dan dapat digunakan dalam penelitian.

7. Data Hasil Tes Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis Matematis