commit to user 34
Variabel-variabel  yang  berhubungan  dengan  sikap  seseorang  yang relevan  terhadap  penggunaan  benih  padi  hibrida  pada  program  BLBU  padi
hibrida  adalah  pengalaman  berusahatani,  pengaruh  orang  lain,  pendidikan formal  dan  non  formal,  tingkat  penggunaan  media  massa  serta  tingkat
pengaruh  kepercayaan.  Kerangka  pemikiran  di  atas  dapat  digambarkan  secara sistematis sebagai berikut :
Gambar 1.  Skema  Kerangka  Berpikir  Variabel-Variabel  Yang  Berhubungan Dengan Sikap Petani Terhadap Penggunaan Benih Padi Hibrida Pada
Program  BLBU  Padi  Hibrida  di  Kecamatan  Karanganyar  Kabupaten Karanganyar.
C. Hipotesis
Diduga  ada  hubungan  signifikan  antara  pengalaman  berusahatani, pengaruh  orang  lain,  pendidikan  formal  dan  pendidikan  non  formal,  tingkat
penggunaan  media  massa  serta  tingkat  pengaruh  kebudayaan  dengan  sikap petani  terhadap  penggunaan  benih  padi  hibrida  pada  program  BLBU  padi
hibrida Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.
D. Pembatasan Masalah
1.  Responden penelitian adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani di
Kecamatan Karanganyar.
S
ikap petani terhadap penggunaan padi hibrida Y
1
§  Tujuan penggunaan padi hibrida Y
1.1
§  Hasil  penggunaan padi hibrida Y
1.2
§  Kualitas padi hibrida Y
1.3
1.   Tingkat Pengalaman berusahatani X
1
2.  Tingkat Pengaruh Orang Lain X
2
a.  Tingkat pengaruh PPL X
2.1
b.  Tingkat pengaruh keluarga X
2.2
c.  Tingkat pengaruh petani lain X
2.3
d.  Tingkat pengaruh aparat desa X
2.4
5. Tingkat Penggunaan Media Massa X
5
4.   Tingkat Pendidikan Non Formal X
4
3.  Tingkat Pendidikan Formal X
3
6. Tingkat Pengaruh Kepercayaan  X
6
commit to user 35
2.  Walaupun  dimungkinkan  ada  hubungan  timbal  balik  antara  faktor-faktor yang  berhubungan  dengan  sikap  petani  terhadap  Bantuan  Langsung  Benih
Unggul BLBU Padi Hibrida, namun pada penelitian ini hanya mempelajari hubungan searah yaitu antara faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap
dan  sikap  petani  terhadap  penggunaan  benih  padi  hibrida  pada  program Bantuan  Langsung  Benih  Unggul  BLBU  Padi  Hibrida  di  Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Karanganyar. E.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1 Definisi Operasional a.  Variabel-variabel  yang  berhubungan  dengan  sikap  yaitu  faktor
mempengaruhi  pola  perilaku  petani  sehingga  dapat  membentuk  sikap petani  terhadap  penggunaan  benih  padi  hibrida  pada  program  Bantuan
Langsung Benih Unggul BLBU padi hibrida adalah : 1 Tingkat  pengalaman  berusahatani  adalah  lamanya  responden
berusahatani  mengikuti  program  BLBU  padi  hibrida  dinyatakan dalam tahun.
2 Tingkat pengaruh orang lain yang dianggap penting merupakan saran, ajakan bujukan atau bahkan perintah dari orang-orang yang dianggap
penting, seperti : keluarga, PPL, petani dan aparat desa diukur dengan banyaknya  frekuensi  memperoleh  informasi  atau  saran  tentang
pertanian. 3 Tingkat  pendidikan  formal  adalah  tingkat  pendidikan  yang  pernah
ditempuh  oleh  responden  di  bangku  sekolah,  yang  diukur  dengan sejauh mana responden duduk dibangku sekolah.
4 Tingkat  pendidikan  non  formal  adalah  pendidikan  yang  diperoleh responden  di  luar  pendidikan  formal  kursus,  pelatihan  ataupun
penyuluhan-penyuluhan diukur
dengan banyaknya
frekuensi responden dalam mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan dalam
satu tahun. 5 Tingkat  penggunaan  media  massa  adalah,  frekuensi  petani  dalam
mengakses  informasi  seputar  pertanian  baik  menggunakan  media
commit to user 36
cetak  maupun  elektronik  tv,  radio,  surat  kabar,  majalah,  internet dalam  satu  bulan  diukur  dengan  banyaknya  frekuensi  responden
mengakses  informasi  melalui  media  massa  dan  kandungan  isi  materi dari media massa yang di akses.
6 Tingkat pengaruh kepercayaan merupakan tradisi atau kebiasaan yang sudah  melekat  pada  diri  responden  sejak  dulu,  dan  mempengaruhi
pola  pikir  petani  dalam  budidaya  padi  terdiri  diukur  dengan  sering tidaknya  responden  melakukan  tradisi  kepercayaaan,  seperti  upacara
selamatan  sebelum  dan  sesudah  panen,  rasulan,  tirakat,  bersih  desa serta  penggunaan  tanda-tanda  alam  untuk  menentukan  musim  tanam
padi. b.  Sikap  petani  terhadap  penggunaan  benih  padi  hibrida  pada  program
Bantuan Langsung Benih Unggul BLBU Padi Hibrida diartikan sebagai tanggapan atau respon evaluatif petani responden terhadap segala bentuk
kegiatan  penggunaan  benih  padi  hibrida  dalam  BLBU  Padi  Hibrida, meliputi tiga komponen, yaitu :
1.  Komponen kognitif dilihat dari pengetahuan responden tentang tujuan penggunaan  benih  padi  hibrida  pada  program  BLBU  padi  hibrida.
Tujuan  merupakan  pernyataan  tentang  hal-hal  yang  diinginkan  atau ingin  dihasilkan,  implikasi  atau  hal-hal  yang  perlu  dilakukan  sebagai
pemanfaatan  hasil  melalui  penggunaan  benih  padi  hibrida  dalam BLBU Padi Hibrida.
2.  Komponen  afektif  merupakan  komponen  yang  berhubungan  dengan rasa  senang  atau  tidak  senang  terhadap  penggunaan  benih  padi
hibrida,  yaitu    dapat  dilihat  dari  kualitas  padi  hibrida.  Kualitas  padi hibrida merupakan ukuran nilai lebih atau kurang baik buruknya padi
hibrida yang diperoleh petani saat menggunakan padi hibrida. 3.  Komponen  konatif  merupakan  kecenderungan  bertindak  dari  petani
terhadap  penggunaan  benih  padi  hibrida  pada  program  BLBU  padi hibrida. Hasil merupakan keadaaan akhir dari penggunaan benih padi
commit to user 37
hibrida  yang  telah  dicapai  yang  dapat  dirasakan  dan  dinikmati  serta bermanfaat terhadap petani.
Responden  kemudian  diminta  untuk  memberikan  respon  berupa sangat  setuju,  setuju,  netral,  tidak  setuju,  sangat  tidak  setuju  terhadap
pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Pertanyaan yang berupa sikap sangat  setuju,  setuju,  netral,  tidak  setuju,  sangat  tidak  setuju  dilihat  dari
pengetahuan  responden  tentang  :  1  Tujuan  penggunaan  benih  padi hibrida 2 Hasil dari penggunaan padi hibrida 3 Kualitas padi hibrida
yang  dilihat  dari  tiga  komponen  yaitu  komponen  kognitif,  afektif  dan konasi, yang kemudian diukur dengan menggunakan skala Likert. Untuk
itu  dibedakan  menjadi  dua  macam  pernyataan,  yaitu  pernyataan  positif yang  berupa  pernyataan  yang  setuju  dan  mendukung  terhadap  adanya
benih  padi  hibrida,  diberi  skor  5  apabila  sangat  setuju  terhadap penggunaan benih padi hibrida; skor 4 setuju; skor 3 netral; skor 4 tidak
setuju  dan  skor  1  sangat  tidak  setuju  terhadap  BLBU  Padi  Hibrida. Sedang  pernyataan  yang  bersifat  negatif  yang  berupa  pernyataan  yang
tidak setuju terhadap adanya penggunaan benih  padi hibrida. Pemberian skor untuk pernyataan negatif adalah kebalikan dari pernyataan positif.
commit to user 38
2.  Pengukuran Variabel a.  Variabel yang berhubungan dengan sikap
Variabel  yang  berhubungan  dengan  sikap  antara  lain  tingkat pengalaman  berusahatani,  tingkat  pengaruh  orang  lain,  tingkat
pendidikan  formal,  tingkat  pendidikan  non  formal,  tingkat  penggunaan media massa dan tingkat pengaruh kepercayaan.
Tabel. 2.1 Variabel yang berhubungan dengan sikap
Variabel Indikator
Skor Kategori
1.  Tingkat Pengalaman
Berusaha Tani 2.  Tingkat Pengaruh
Orang Lain a.  Tingkat
pengaruh PPL b.  Tingkat
pengaruh keluarga
c.  Tingkat pengaruh petani
lain
d.  Tingkat pengaruh  aparat
desa
3.  Tingkat Pendidikan Formal
Lamanya keikutsertaan penggunaan benih padi hibrida
Memperoleh  informasi  atau  saran tentang pertanian
Memperoleh  informasi  atau  saran tentang pertanian
Memperoleh  informasi  atau  saran tentang pertanian
Memperoleh  informasi  atau  saran tentang pertanian
Tingkat  pendidikan  yang  pernah ditempuh  responden  di  bangku
sekolah 5
4 3
2 1
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1 3 tahun
2 tahun 1 tahun
1 tahun Tidak pernah
Selalu Sering
Kadang-kadang Jarang
Tidak pernah Selalu
Sering Kadang-kadang
Jarang Tidak pernah
Selalu Sering
Kadang-kadang Jarang
Tidak pernah Selalu
Sering Kadang-kadang
Jarang Tidak pernah
D3-Sarjana SMA
SMP SD
Tidak tamat SD
commit to user 39
4.  Tingkat Pendidikan Non Formal
5.  Tingkat Penggunaan Media
Massa
6.  Tingkat Pengaruh Kepercayaan
Frekuensi responden
mengikuti kegiatan penyuluhan dalam setahun
Frekuensi
responden mengikuti
kegiatan pelatihan
di bidang
pertanian dalam setahun Frekuensi
petani mengakses
informasi  seputar  pertanian  melalui media  cetak  atau  elektronik  TV,
radio, surat
kabar, majalah,
internet dalam satu bulan Isi  materi  yang  terkandung  dalam
informasi  yang  diakses  dari  media massa
Sering  tidaknya  melakukan  tradisi kepercayaan  upacara  selamatan
sebelum
penanaman padi
dan setelah panen
Banyaknya partisipasi petani  dalam membantu  petani  lain  pada  saat
bercocok tanam 5
4 3
2 1
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1
5 4
3 2
1 10 kali aktif
9-7  kali sering 6-4  kali jarang
3-2  kali pernah Tidak pernah
10 kali aktif 9-7  kali sering
6-4  kali jarang 3-2  kali pernah
Tidak pernah 4 jenis
3 jenis 2 jenis
1 jenis Tidak menggunakan
Sangat bermanfaat Bermanfaat
Kurang bermanfaat Tidak bermanfaat
Sangat tidak bermanfaat
Selalu Sering
Kadang Jarang
Tidak pernah 20 orang
15 orang 10 orang
5 orang Tidak ada
commit to user 40
b.  Sikap Petani Terhadap Penggunaan Padi Hibrida Sikap petani terhadap penggunaan padi hibrida di lihat dari tujuan
penggunaan benih padi hibrida, hasil penggunaan benih padi hibrida dan kualitas benih padi hibrida.
Tabel 2.2 Sikap Petani Terhadap Penggunaan Benih Padi Hibrida
Variabel Indikator
1. Tujuan Penggunaan Padi Hibrida
2. Hasil 3. Kualitas
a. Penilaian  petani  terhadap  tujuan  penggunaan  benih  padi  hibrida  pada program BLBU padi hibrida
b. Penilaian petani terhadap benih padi hibrida a. Penilaian petani terhadap hasil penggunaan benih padi hibrida
a. Penilaian  petani  terhadap  nilai  lebih  yang  diperoleh  dari  penggunaan benih padi hibrida
b. Penilaian petani terhadap kekurangan dari padi hibrida c. Penilaian  petani  terhadap  perilakukecenderungan  bertindak  dalam
menggunakan benih padi hibrida
commit to user
41
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Menurut Singgih dalam Suyanto dan Sutinah 2006, metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian  kuantitatif  adalah  penelitian  yang    melibatkan  lima  komponen informasi  ilmiah  yaitu  teori,  hipotesis,  observasi,  generalisasi  empiris  dan
penerimaan  atau  penolakan  hipotesis.  Mengandalkan  adanya  populasi  dan teknik  penarikan  sampel.  Kemudian  menggunakan  kuisioner  untuk
mengumpulkan  datanya.  Selanjutya  mengemukakan  variabel  penelitian  dalam analisis  datanya  dan  yang  terakir  berusaha  menghasilkan  kesimpulan  secara
umum, baik yang berlaku untuk populasi danatau sampel yang diteliti. Sedangkan teknik pelaksanaan penelitian ini menggunakan teknik survai
yaitu  penelitian  dengan  cara  pengambilan  sampel  dari  suatu  populasi  dan menggunakan  kuesioner  sebagai  alat  pengumpul  data  dan  menjelaskan
hubungan  kausal  antara  variabel-variabel  melalui  pengujian  hipotesis Singarimbun dan Effendi, 2006.
B. Metode Penentuan Sampel
1.  Lokasi Penelitian Lokasi  yang  dipilih  dalam  penelitian  ini  dilakukan  secara  sengaja
purposive  yaitu  di  Kecamatan  Karanganyar  Kabupaten  Karanganyar. Penelitian akan dilakukan di Kecamatan Karanganyar dengan pertimbangan
bahwa  di  Kecamatan  Karanganyar  masih  sedikit  kelompok  tani  yang menerapkan  padi  hibrida,  selain  itu  jumlah  kelompok  tani  yang  mengikuti
program  BLBU  padi  hibrida  setiap  tahun  mengalami  penurunan  karena rendahnya minat petani untuk beralih menggunakan benih padi hibrida.