commit to user
E. Sikap Petani Terhadap Penggunaan Benih Padi Hibrida
Sikap petani terhadap penggunaan benih padi hibrida dalam penelitian ini menggunakan penskalaan Likert kuantifikasi dilakukan dengan mencatat
penguatan respon dan untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif tentang penggunaan benih padi hibrida yang diperlihatkan petani terhadap tujuan, hasil
dan kualitas penggunaan benih padi hibrida. Tabel 5.9 Distribusi Petani Berdasarkan Tingkat Sikap Petani Terhadap
Penggunaan Benih Padi Hibrida Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.
No. Sikap Petani Terhadap Penggunaan
Benih Padi Hibrida Skor
Kategori Jumlah
orang Persentase
1. Sikap
Petani Terhadap
Tujuan Penggunaan Benih Padi Hibrida
1 2
3 4
5 Sangat Rendah
Rendah Netral
Tinggi Sangat Tinggi
- 2
26 22
- 4
52 44
2. Sikap
Petani Terhadap
Hasil Penggunaan Benih Padi Hibrida
1 2
3 4
5 Sangat Rendah
Rendah Netral
Tinggi Sangat Tinggi
- 12
34 3
1 24
68 6
2 3.
Sikap Petani
Terhadap Kualitas
Penggunaan Benih Padi Hibrida 1
2 3
4 5
Sangat Rendah Rendah
Netral Tinggi
Sangat Tinggi -
- 16
34 -
32 68
Sikap Petani Terhadap Penggunaan Benih Padi Hibrida
1 2
3 4
5 Sangat Rendah
Rendah Netral
Tinggi Sangat Tinggi
3 16
21 9
1 6
32 42
18 2
Sumber : Analisis Data Primer 1. Sikap Petani Terhadap Tujuan Penggunaan Benih Padi Hibrida
Suatu program yang baik didasarkan pada tujuan yang selalu merujuk pada upaya perbaikan baik secara fisik, mental, ekonomi maupun sosial
budaya. Tujuan merupakan pernyataan tentang hal-hal yang diinginkan dan perlu dilakukan untuk dapat memanfaatkan hasil. Berdasarkan Tabel 5.9
dapat diketahui sikap petani terhadap tujuan penggunaan benih padi hibrida pada program BLBU padi hibrida termasuk dalam kategori netral yaitu
sebanyak 26 orang atau 52 persen. Hal ini berarti sebagian petani mengetahui dan memahami tujuan penggunaan benih padi hibrida pada
commit to user
program BLBU padi hibrida, disamping itu petani memiliki harapan akan peningkatan hasil usahataninya dengan adanya program BLBU padi hibrida.
Sebagian petani mengetahui tujuan penggunaan benih padi hibrida pada program BLBU padi hibrida dari sosialisasi atau penyuluhan yang dilakukan
oleh Penyuluh Pertanian Lapang PPL setiap satu bulan sekali pada saat pertemuan rutin kelompok. Program BLBU padi hibrida bertujuan positif,
karena meningkatkan kesadaran petani untuk menggunakan benih varietas bermutu khususnya benih padi hibria. Tujuan dari diadakanya program
BLBU padi hibrida adalah agar petani mampu merubah perilaku pada saat bercocok tanam untuk memilih menggunakan benih padi hibrida.
2. Sikap Petani Terhadap Hasil Penggunaan Benih Padi Hibrida Hasil merupakan keadaan akhir dari program yang telah dicapai yang
dapat dirasakan atau dinikmati serta bermanfaat bagi petani. Sikap petani ini akan menunjukkan apakah kegiatan penggunaan benih padi hibrida pada
program BLBU padi hibrida telah dirasakan hasilnya oleh petani. Hasil dalam penelitian ini diukur dari sejauh mana hasil yang diperoleh dari
kegiatan penggunaan benih padi hibrida dalam menunjang peningkatan usahatani dan penilaian petani terhadap hasil yang diperoleh.
Berdasarkan Tabel 5.9 dapat diketahui bahwa sikap petani terhadap hasil penggunaan benih padi hibrida pada program BLBU padi hibrida
tergolong netral yaitu sebanyak 34 orang atau 68 persen. Hal ini disebabkan karena petani dalam pemanfaatan benih padi hibrida belum seluruhnya
mengalami keberhasilan. Petani mengakui akan hasil produksi padi hibrida yang memuaskan, tetapi sebagian petani mengeluhkan harga jual padi
hibrida tidak sesuai dengan biaya produksi, sehingga petani merasa rugi. Hal ini disebabkan karena rendahnya harga jual padi hibrida dibandingkan
dengan padi inbrida dan masyarakat sudah terbiasa menggunakan beras inbrida untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kenyataan bertolak
belakang dengan kualitas karena hasil yang dihasilkan padi hibrida tidak sesuai dengan teori yanga ada, yaitu gabah yang kurang bagus dan rasa nasi
commit to user
yang tidak pulen. Hanya jenis varietas tertentu yang hasilnya bagus dan sesuai teori yang ada yaitu varietas arize dan bernas.
3. Sikap Petani Terhadap Kualitas Penggunaan Benih Padi Hibrida Kualitas penggunaan benih padi hibrida merupakan ukuran nilai lebih
atau kurang baik buruknya padi hibrida yang diperoleh petani saat menggunakan padi hibrida. Berdasarkan Tabel 5.9 dapat diketahui bahwa
sikap petani terhadap kualitas penggunaan benih padi hibrida pada program BLBU padi hibrida tergolong sedang yaitu sebanyak 34 orang atau 68
persen. Sikap petani terhadap kualitas penggunaan benih padi hibrida pada program BLBU padi hibrida dikatakan sedang, karena seagian petani
mengakui keunggulan dari kualitas yang dihasilkan oleh padi hibrida. Keunggulan dari kualitas padi hibrida antara lain padi hibrida memiliki
potensi hasil 15-35 persen lebih tinggi dibandingkan varietas inbrida terbaik yang ditanam dengan kondisi yang serupa. Selain itu, padi hibrida juga
terbukti lebih toleran dalam kondisi tanah atau iklim yang kurang mendukung bagi pertanaman padi. Bayer 2007, menyatakan Organisasi
Pangan dan Pertanian Dunia FAO telah menggarisbawahi beberapa keunggulan padi hibrida, yaitu potensi peningkatan hasil, padi hibrida
memberikan hasil lebih tinggi 15-20 persen atau lebih dari 1 ton per hektar di atas varietas inbrida terbaik. Program intensifikasi padi hibrida yang
sukses di Cina telah mengoptimalkan penggunaan lahan, dan dapat juga ditanami tanaman yang lain. Dengan penduduknya yang lebih dari satu
milyar orang, padi hibrida berperan besar dalam meningkatkan produktivitas padi Cina dari 3,5 menjadi 6,2 tonhektar.
Berdasarkan Tabel 5.9 dapat diketahui bahwa sikap petani terhadap penggunaan benih padi hibrida pada program BLBU padi hibrida tergolong
sedang yaitu sebanyak 21 orang atau 42 persen. Sikap petani terhadap penggunaan benih padi hibrida pada program BLBU padi hibrida dikatakan
sedang, karena sebagian besar responden mau beralih menggunakan benih padi hibrida jika pemerintah memberikan varietas benih hibrida tertentu, yaitu arize
dan bernas.
commit to user
F. Hubungan Antara Variabel-Variabel Penelitian Dengan Sikap Petani