commit to user
7
II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pembangunan Pertanian
Pembangunan merupakan usaha yang dilakukan oleh masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan taraf hidup melalui modernisasi,
industrialisasi untuk memajukan keadaan sosial termasuk keadilan yang lebih besar, kebebasan dan kualitas terhadap lingkungannya. Pembangunan
berarti membangkitkan masyarakat di negara-negara sedang berkembang dari keadaan kemiskinan, pengangguran, dan ketidakpastian sosial
Nasution, 2004. Tiga kebiasaan mental yang sangat penting bagi pembangunan
pertanian. Pertama adalah kebiasaan melakukan pengukuran, berpikir dan menghitung jumlah kuantitatif. Kebiasaan ini membuat seseorang dalam
menilai suatu hasil panen misalnya, tidak merasa puas dengan hanya menyebutkannya panen yang ”baik”, tetapi masih terus bertanya seberapa
baikkah panen itu jika dinyatakan dalam jumlah kilogram, bau atau patok. Kedua adalah selalu bertanya mengapa, mengapa tanah ini tidak sesubur
tanah itu? Ketiga adalah kebiasaan untuk terus mencari alternatif lain, mencari cara lain untuk melakukan sesuatu yang harus dilakukan. Selalu
mencari alternatif lain dapat dipupuk menjadi suatu kebiasaan, sama hal nya dengan kebiasaan untuk melakukan sesuatu dengan cara yang tetap sama
Mosher, 1978. Kemajuan keadaan sosial akan terwujud dengan adanya pembangunan
pertanian mencakup banyak kegiatan yang beraneka ragam yang semuanya itu dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup petani. Perwujudannya
dapat beraneka ragam seperti misalnya pelayanan-pelayanan penyuluhan, bantuan teknis, sampai dengan proyek-proyek yang dimaksudkan untuk
meningkatkan taraf hidup petani. Selain itu perlu adanya proses-proses dimana usaha-usaha dari orang-orang itu sendiri disatukan dengan usaha
pemerintah untuk memperbaiki keadaan sosial ekonomi, dan kultur
commit to user 8
masyarakat, menyatukan masyarakat itu menyumbangkan secara penuh bagi kemajuan nasional Slamet, 1993.
Dewangga 1995 berpendapat bahwa pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat
tani yang merupakan sebagian besar penduduk Indonesia dan tinggal di pedesaan. Meningkatkan taraf hidup petani dan masyarakat petani dan
masyarakat pedesaan dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas usahatani. Untuk dapat mengelola usahataninya secara efisien diperlukan
adanya perubahan perilaku petani untuk mampu bertani dengan baik dan berusahatani lebih menguntungkan.
Pembangunan akan memberikan harapan dengan hasil yang optimal, jika penyuluhan pertanian dilakukan secara baik. Karena penyuluhan
pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian. Pelaksanaan penyuluhan yang baik dengan disertai dengan sistem pelayanan yang teratur
akan menjadi jaminan yang efektif untuk tercapainya tujuan pembangunan itu sendiri. Inti kegiatan penyuluhan pertanian adalah komunikasi gagasan
yang inovatif maupun produk teknologi yang inovatif yang dapat memberikan nilai ekonomis yang lebih baik kapada petani dan keluarganya
Levis, 1996.
2. Sikap