commit to user 26
b.  Bekerja di bidang pertanian menjadi menarik dan diminati banyak orang karena memberi harapan bagi petani akan hasil panen yang nantinya akan
diperoleh. c.  Hasil  yang  diperoleh  dari  bekerja  di  bidang  pertanian  tidak  kalah
pentingnya  keuntungan  dibanding  dengan  bekerja  di  bidang  non pertanian.
d.  Teknologi  yang  tersedia  hanya  dalam  ukuran  atau  skala  minimum. Sehingga  ini  mendorong  petani  untuk  memperluas  produksi  dengan
biaya-biaya tetap menyangkut teknologi secara ekonomis dan efisien. Di  Indonesia,  batasan  petani  kecil  telah  disepakati  pada  seminar
petani kecil di Jakarta pada tahun 1975. Pada pertemuan tersebut ditetapkan bahwa yang dinamakan petani kecil adalah :
a.  Petani yang pendapatannya rendah, yaitu kurang dari setara 240 kg beras per kapita per tahun.
b.  Petani  yang  memiliki  lahan  sempit,  yaitu  lebih  kecil  dari  0,25  hektar lahan sawah di Jawa atau 0,5 hektar di luar Jawa.
c.  Petani yang kekurangan modal dan memiliki tabungan yang terbatas d.  Petani  yang  memiliki  pengetahuan  terbatas  dan  kurang  dinamik
Soekartawi, et all, 1984.
4. Adopsi dan Inovasi
Adopsi  adalah  proses  sejak  pertama  kali  seseorang  mendengar  hal yang  baru  sampai  orang  tersebut  mengadopsi    hal    baru    tersebut.    Inovasi
dapat  berupa  sesuatu  yang  benar-benar  baru  atau  sudah    lama  tetapi  masih dianggap baru oleh  petani.  Keputusan  menerima  inovasi  ini  merupakan
proses  mental,  yang  terjadi  sejak  petani  sasaran  tersebut  mengetahui  suatu inovasi sampai menerima atau menolaknya dan kemudian mengukuhkannya
Ibrahim, et all, 2003. Proses  adopsi  inovasi  merupakan  proses  mental  yang  terjadi  pada
petani    pada    saat  menghadapi    suatu    inovasi    yaitu    proses    penerapan suatu ide baru sejak diketahui sampai proses penerapan. Pada proses adopsi
commit to user 27
akan terjadi  perubahan   perilaku  sasaran  dan  dipengaruhi  oleh  banyak faktor serta selalu terkait antara satu dengan yang lainnya Junaidi, 2007.
The    innovation-decision    process    merupakan    proses    mental  yang mana seseorang atau lembaga melewati dari pengetahuan awal tentang suatu
inovasi  sampai  membentuk  sebuah  sikap  terhadap  inovasi  tersebut, membuat  keputusan  apakah  menerima  atau  menolak  inovasi  tersebut,
mengimplementasikan  gagasan  baru  tersebut,  dan  mengkonfirmasi keputusan  ini.  Seseorang  akan  mencari  informasi  pada  berbagai  tahap
dalam proses keputusan  inovasi untuk mengurangi ketidakyakinan tentang akibat atau hasil dari inovasi tersebut Alam Setiadi, 2009.
Lionberger  dalam  Mardikanto  1993,  mengemukakan  beberapa faktor  yang  mempengaruhi  kecepatan  seseorang  untuk  mengadopsi  inovasi
meliputi  :  1  Luas  usahatani;  2  Tingkat  pendapatan;  3  Keberanian mengambil resiko, individu yang mempunyai keberanian menghadapi resiko
biasanya lebih inovatif; 4 Umur, semakin tua di atas 50 tahun, biasanya semakin    lamban  mengadopsi  inovasi;  5  Tingkat  partisipasinya  dalam
kelompokorganisasi  di  luar  lingkungannya  sendiri;  6  Aktivitas  mencari informasi  dan  ide-ide  baru.  Golongan  masyarakat  yang  aktif  mencari
informasi  dan  ide-ide  baru  biasanya  lebih  inovatif;  7  Sumber  informasi yang  dimanfaatkan.  Golongan  inovatif    biasanya  banyak  memanfaatkan
sumber. Menurut  Rogers  dalam  Mardikanto  1996  proses  adopsi  melalui
tahapan-tahapan  sebelum  masyarakat  mau  menerimamenerapkan  dengan keyakinannya sendiri. Tahapan-tahapan adopsi itu adalah:
1 Awareness  atau  kesadaran,  yaitu  sasaran  mulai  sadar  tentang  adanya inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
2 Interes,  atau  tumbuhnya  minat  yang  seringkali  ditandai  oleh keinginannya  untuk  bertanya  atau  untuk  mengetahui  lebih  banyakjauh
tentang  segala  sesuatu  yang  berkaitan  dengan  inovasi  yang  ditawarkan oleh penyuluh.
commit to user 28
3 Evaluation atau penilaian terhadap baikburuk atau manfaat inovasi yang telah  diketahui  informasinya  secara  lebih  lengkap.  Pada  penilaian  ini,
masyarakat  sasaran  tidak  hanya  melakukan  penilaian  terhadap  aspek teknisnya saja, tetapi juga aspek ekonomi, maupun aspek sosial budaya,
bahkan  juga  seringkali  ditinjau  dari  aspek  politis  atau  kesesuainnya dengan kebijakan pembangunan nasional dan regional.
4 Trial atau mencoba dalam skala kecil untuk lebih menyakinkan laiannya, sebelum menerapkan untuk skala yang lebih luas lagi.
5 Adoption  atau  menerimamenerapkan  dengan  penuh  keyakinan berdasarkan  penilaian  dan  uji  coba  yang  telah  dilakukandiamatinya
sendiri. Rogers  dalam  Wawan  2010,  menyimpulkan  bahwa  pengadopsian
perilaku  yang  melalui  proses  seperti  diatas  dan  didasari  oleh  pengetahuan, kesadaran  yang  positif,  maka  perilaku  tersebut  akan  bersifat  langgeng.
Sebaliknya  jika  perilaku  tidak  didasari  oleh  pengetahuan  dan  kesadaran, maka periku tersebut bersifat sementara atau tidak akan berlangsung lama.
Menurut  Roggers  1989,  salah  satu  kritik  terhadap  model  proses adopsi  ini  menyimpulkan  bahwa  hanya  dua  tahap  saja  yang  penting,
pengenalan  dan  adopsi.  Tahap  pengenalan  selalu  terjadi  sebelum  adopsi. Selain  itu  terdapat  suatu  model  proses  keputusan  inovasi  yang  terdiri  dari
empat tahap, yaitu : 1 Pengenalan,  dimana  seseorang  mengetahui  adanya  inovasi  dan
memperoleh  beberapa  pengertian  tentang  bagaimana  inovasi  itu berfungsi.
2 Persuasi,  dimana  seseorang  membentuk  sikap  berkenaan  atau  tidak berkenaan terhadap inovasi.
3 Keputusan, dimana seseorang terlibat dalam kegiatan yang membawanya pada pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi.
4 Konfirmasi,  dimana  seseorang  mencari  penguat  bagi  keputusan  inovasi yang telah dibuatnya. Pada tahap ini mungkin terjadi seseorang merubah
keputusannya jika ia memperoleh informasi yang bertentangan.
commit to user 29
Menurut  Van  den  Ban  dan  Hawkins  1999,  mereka  yang  cepat mengadopsi inovasi dapat dicirikan sebagai berikut : 1 Banyak melakukan
kontak  dengan  penyuluh  dan  orang  lain  di  luar  kelompok  sosialnya.  2 Berpartisipasi  aktif  dalam  organisasi.  3  Memanfaatkan  secara  intensif
informasi dari media massa terutama  yang menyangkut informasi dari para ahli.  4  Memiliki  pendapatan  dan  taraf  hidup  yang  relatif  tinggi.  5
Memiliki sikap yang positif terhadap perubahan. 6 Memiliki aspirasi yang tinggi bagi dirinya sendiri.
Suhardiyono  1992  mengemukakan,  dalam  proses  penerimaan inovasi  oleh  seseorang  terdapat  perbedaan  kemampuan  untuk  menyerap
inovasi  tersebut,  tergantung  indera  mana  yang  berperan  dalam  menyerap inovasi tersebut, antara lain: 1  Indera mata atau dengan melihat 83. 2
Indera  pendengaran  atau  dengan  mendengar  11.  3  Indera  penciuman atau dengan mencium 3,5. 4 Indera perasa atau dengan meraba 1,5. 5
Indera pengecap atau dengan mengecap 1.
5. Padi Hibirida