36 lekukan-lekuakan dipermukaan film plastik tersebut. Selanjutnya pada Gambar 4.9
b dapat kita lihat bahwa struktur permukaan film plastik tersebut tidak rata, terdapat lekukan-lekukan juga terdapat void. Gambar 4.9 c pada film plastik tersebut
terbentuk void dan juga lekukan-lekukan yang menujukkan permukaan film plastik tersebut tidak rata. Selanjutnya pada Gambar 4.9 d dapat dilihat bahwa terdapat
lekukan-lekukan yang menunjukkan permukaan film tidak rata dan juga terdapat gumpalan pati yang tidak larut pada saat proses pembuatan film plastik.
Kekuatan tarik maksimum film plastik diperoleh pada saat volume gliserol 0 ml dengan berat pati 10 gr yaitu dengan nilai kekuatan tarik 9,397 MPa. Sedangkan
kekuatan tarik minimum berada pada volume gliserol 3 ml dengan berat pati 15 gr yaitu sebesar 2,652 MPa.
4.3 PENGARUH VOLUME GLISEROL DAN BERAT PATI KENTANG
TERHADAP SIFAT
PEMANJANGAN PADA
SAAT PUTUS
ELONGATION BREAK FILM PLASTIK PATI KENTANG
Gambar 4.10 menunjukkan pengaruh volume gliserol dan berat pati terhadap pemanjangan saat putus pada film plastik pati kentang.
Gambar 4.10 Pengaruh Volume Gliserol dan Berat Pati Kentang Terhadap Sifat Pemanjangan Saat Putus Elogation At Break Film Plastik Pati Kentang
Dari Gambar 4.10 dapat dilihat dengan bertambahnya volume gliserol maka elongasi pada film plastik tersebut semakin meningkat. Dengan bertambahnya volum
5 10
15 20
25 30
35 40
45
1 2
3
P em
an jan
gan S
aat P
u tu
s
Gliserol mL
Pati 10 gram Pati 15 gram
Pati 20 gram
Universitas Sumatera Utara
37 gliserol dari 0 ml hingga 3 ml dengan interval 1 ml maka nilai pemanjangan pada
saat putus meningkat. Penambahan gliserol pada film plastik akan meningkatkan persentasi elongasi.
Hal ini dapat dilihat dari data analisis yang didapatkan bahwa penambahan gliserol dari semula 0 ml yang terus meningkat menjadi 1 ml, 2 ml dan 3 ml
mengalami peningkatan nilai pemanjangan saat putus yang meningkat darstis. Pada film plastik dengan pati 10 gram nilai pemanjangan saat putus dengan volume 0 ml
sebesar 3,795 dan terus meningkat seiiring bertambahnya volume gliserol dari 1 ml, 2 ml dan 3 ml, yaitu 19,265 , 19,702 dan 27,120 . Begitu juga dengan film
plastik dengan berat pati 15 dan 20 gram, yaitu 7,142 , 10,340 , 31,773 dan 44,130 pada berat pati 15 g. Sedangkan pada pati 20 g nilai pemanjangan saat
putusnya adalah 9,779 , 15,481 , 18,581 dan 31, 394 . Peningkatan nilai pemanjangan saat putus dari film bioplastik ini disebabkan
sifat asi dari gliserol yakni sebagai plasticizer. Gliserol dapat berinteraksi dengan pati dengan cari membentuk ikatan pati-plasticizer dimana ikatan ini akan
meningkatkan elastisitas dari suspense keduanya. Penambahan plasticizer juga dapat menyebabkan turunnya gaya intermolecular sepanjang rantai polimer yang
meningkatkan fleksibitas [5]. Berbeda dengan nilai pemanjangan saat putus yang terus meningkat seiring
bertambahnya volume gliserol, nilai pemanjangan saat putus jika dilihat dari penambahan berat pati mengalami penurunan dan kenaikan. Pada volume gliserol 0
ml pemanjangan saat putusnya terus meningat ketika berat pati 10 gr, 15 gr dan 20 gr yaitu 3,795 , 7,142 , dan 9,779 . Pada saat volume gliserol 1 ml dimana nilai
pemanjangan saat putus ketika berat pati 10 gr sebesar 19,265 kemudian menurun pada saat berat pati 15 gr menjadi 10,340 dan meningkat kembali pada saat berat
pati 20 gr menjadi 15,481 . Sedangkan Pada volume gliserol 2 ml dan 3 ml pada saat berat pati 10 gr meningkat ketika berat pati 15 gr dan turun ketika berat pati 20
gr, yaitu pada 2 ml nilai pemanjangan saat putusnya 19,702 , 31,773 , dan 18,581 , begitu juga pada volume gliserol 3 ml. Adanya penurunan dan kenaikan ini
diduga dipengaruhi oleh adanya gliserol. Gliserol berperan sebagai plasticizer sehingga film plastik menjadi elastis. Gliserol memiliki berat molekul yang lebih
kecil sehingga dapat masuk kedalam ikatan antar molekul pati. Sehingga
Universitas Sumatera Utara
38 menyebabkan menurunkan interaksi intermolekuler dan meningkatkan mobilitas
polimer sehinga mengakibatkan peningkatan elongasi. Interaksi gliserol dengan matriks pati akan mempengaruhi elastisitasnya [36].
Pemanjangan pada saat putus maksimum film plastik diperoleh pada saat volume gliserol 3 ml dengan berat pati 15 gr yaitu dengan nilai pemanjangan saat
putus yaitu 44,130 . Sedangkan pemanjangaan saat putus minimum berada pada volume gliserol 0 ml dengan berat pati 10 gr yaitu sebesar 3,795 .
4.4 PENGARUH VOLUME GLISEROL TERHADAP AIR YANG