29 Pada Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa terdeteksinya gugus
–OH pada bilangan 2978,09cm
-1
menunjukkan potensi interaksi antara gugus –OH yang ada pada pati
kentang dengan bahan pendukung pembuatan film plastik pati kentang tanpa gliserol dengan gugus
–OH pada pati kentang yang terdeteksi pada bilangan 3579,88 cm-
1
. Dari hasil analisis untuk film plastik pati kentang tanpa gliserol memiliki identifikasi
pembacaan gugus yang sama dengan pati kentang, tidak ada gugus baru yang terdeteksi setelah penambahan bahan pendukung pembuatan film plastik pati kentang
tanpa gliserol. Beberapa gugus fungsi yang terdeteksi pada film plastik pati kentang tanpa gliserol adalah C=Califatik pada bilangan 1697,36 cm
-1
dan C-Halkana pada bilangan 2877,79 cm
-1
. Terdeteksinya gugus -OH, dan gugus C-H pada film plastik pati kentang
tanpa gliserol mengindikasikan bahwa pati kentang telah berinteraksi dengan bahan pendukung lain dalam pembuatan film plastik tersebut.
4.1.2 Analisis Ftir Untuk Pati Kentang Film Plastik Pati Kentang Dengan Gliserol
Berikut merupakan gambar hasil analisis FTIR untuk film plastik pati kentang dengan gliserol.
Gambar 4.6 Hasil Analisis FTIR Film Plastik Pati Kentang Dengan Gliserol
Universitas Sumatera Utara
30 Untuk mengidentifikasi gugus tersebut dapat dilakukan analisis FTIR,
Gambar 4.7 dibawah ini merupakan hasil analisis FTIR untuk pati kentang dengan film plastik pati kentang dengan gliserol :
4000 3500
3000 2500
2000 1500
1000 500
10 20
30 40
50 60
70 80
90
T ra
n sm
it a
si
Panjang Gelombang cm
-1
Pati Kentang Pati Kentang Dengan Gliserol
Gambar 4.7 Hasil Analisis FTIR Pati Kentang dan Film Plastik Pati Kentang Dengan Gliserol
Tabel 4.2 menunjukkan hasil pembacaan analisis FTIR untuk pati kentang dengan film plastik pati kentang dengan gliserol.
Tabel 4.2 Hasil Pembacaan Analisis FT-IR Pati Kentang Dengan Film Plastik Pati Kentang Dengan Gliserol [33]
Panjang Gelombang cm
-1
Regang Pati Kentang
cm
-1
Film Plastik Pati Kentang Dengan Gliserol cm
-1
3500-3200 O
– H
alkohol
- 3541,31
3300-2500 O
– H
karboksil
3579,88 2970,38
1680-1600 C = C
alifatik
1635,64 1697,36
1650-1430 C = C
aromatik
- 1589,34-1481,33
3100-3000 C
– H
alkena
- -
3000-2850 C
– H
alkana
2823,79 2870,08
C-H
-OH -OH
C=C
C=C -OH
Universitas Sumatera Utara
31 Pada Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa terdeteksinya gugus
–OH pada bilangan 2970,38 cm
-1
menunjukkan potensi interaksi antara gugus –OH yang ada pada pati
kentang dengan bahan pendukung pembuatan film plastik pati kentang serta gliserol dengan gugus
–OH pada pati kentang yang terdeteksi pada bilangan 3579,88 cm-
1
. Dari hasil analisis untuk film plastik pati kentang dengan gliserol terbentuk gugus
fungsi baru yaitu –OHaromatik pada bilangan 3541,31 cm
-1
karena adanya interaksi antara pati kentang serta bahan pendukung pembuatan film plastik dengan gliserol.
Beberapa gugus fungsi yang terdapat pada film plastik pati kentang dengan gliserol adalah C=C alifatik pada bilangan 1697,36 cm
-1
, C=Caromatik pada bilangan 1589,34-1481,33 cm
-1
, C-Halkena pada bilangan 2870,08 cm
-1
, dan C-Halkana pada bilangan 2391,73 cm
-1
Terdeteksinya gugus -OH, dan gugus C-H pada film plastik pati kentang dengan gliserol mengindikasikan bahwa pati kentang telah berinteraksi dengan bahan
pendukung lain dalam pembuatan film plastik tersebut.
Universitas Sumatera Utara
32
4.2 PENGARUH VOLUME GLISEROL DAN BERAT PATI KENTANG