Struktur Organisasi Perusahaan HASIL DAN PEMBAHASAN

ini jumlah karyawan bagian produksi berjumlah 11 orang dan semuanya tinggal di areal tersebut. Perkembangan perusahaan juga ditandai dengan meluasnya jangkauan pasar “BreadHouse” melalui sales yang memasarkan produknya. Saat ini “BreadHouse” memiliki 26 orang sales dengan komposisi sales sesuai dengan area pemasarannya, yaitu wilayah Depok dan Jakarta Selatan dengan 10 orang sales, Bekasi dan Jakarta Timur 8 orang dan sisanya 8 orang untuk wilayah Bogor. Berbagai macam roti mulai diluncurkan, dan banyak dilakukan inovasi sesuai dengan permintaan dan selera konsumen, seperti untuk roti rasa manis ada berbagai macam rasa seperti : roti pisang coklat, roti keju susu, roti boy, roti rasa strawbery, roti coklat, roti rasa pizza, dan masih banyak rasa serta macam dan bentuk yang bervariasi. Perusahaan makanan ini juga telah mendapat ijin dari Dinas Kesehatan dengan No. Dinkes P-IRT No. 206327601163

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang diterapkan di perusahaan “BreadHouse” masih bersifat sederhana. Pemilik, manajer, dan pelaksana usaha masih dominan berada dalam satu tangan yaitu pimpinanowner “BreadHouse”. “BreadHouse” mempunyai struktur organisasi berbentuk organisasi linilinier, dimana komando oeprasional perusahaan dibawah satu komando, setiap karyawan mendapat perintah dari satu orang dan mempertanggungjawabkan kepada orang tersebut. Kekuasaan mengalir secara langsung dari pimpinan ke kepala produksi dan kemudian diteruskan kepada pegawai-pegawai dibawahnya, sedangkan untuk pemasaran dari para sales langsung dari pimpinan perusahaan. Bagan struktur organisasi “BreadHouse” dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Struktur organisasi “BreadHouse” Perusahaan “BreadHouse” ini dipimpin oleh pemilik perusahaan. Tugas dan wewenang yang dimiliki oleh pimpinan antara lain menetapkan kebijaksanaan seluruh aktivitas perusahaan, menetapkan harga jual produk, dna menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan. Pimpinan perusahaan juga turut melakukan pengawasan bagi mutu produk dan menerima setoran langsung dari para sales. Pimpinan perusahaan dibantu oleh koordinatorkepala produksi dalam melakukan kegiatan pengawasan. Kepala produksi merupakan karyawan yang ditunjuk oleh pimpinan perusahaan untuk bertanggung jawab mengawasi kegiatan produksi. Kepala produksi bertugas melakukan supervisipengawasan pada saat proses pembuatan roti. Pengawasan yang dilakukan mencakup banyaknya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi serta pengawasan rasa adonan roti yang selesai dibuat. Dalam pengambilan keputusan perusahaan, pimpinan perusahaan sering melakukan diskusi dengan kepala produksi seperti mengenai penambahan karyawan, penambahan produksi karena menerima order tertentu, dan lain sebagainya. Penerapan struktur organisasi pada perusahaan “BreadHouse” ini belum optimal, dimana pengaruh pimpinan masih mendominasi terutama dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan usaha. Pemilik Kepala Produksi Pekerja Produksi Sales : Pool Pondok Gede Pool Cimanggis

C. Karakteristik Responden “BreadHouse”

Dokumen yang terkait

Analisis persepsi konsumen terhadap merk roti tan ek tjoan untuk menetukan strategi pengembangan produk dan promosi

2 11 94

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Konsumen Roti Merek Sari Roti

5 46 109

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN ROTI GANECA Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian Roti Ganeca Terhadap Loyalitas Konsumen Di Wirosari.

0 7 17

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian Roti Ganeca Terhadap Loyalitas Konsumen Di Wirosari.

0 2 12

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian Roti Ganeca Terhadap Loyalitas Konsumen Di Wirosari.

0 2 7

ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK Analisis Swot Untuk Menentukan Strategi Pengembangan Industri Batik (Studi Kasus: Kecamatan Laweyan Kota Surakarta).

0 4 17

TUGAS AKHIR ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN Analisis Swot Untuk Menentukan Strategi Pengembangan Industri Mebel.

0 5 13

PENDAHULUAN Analisis Swot Untuk Menentukan Strategi Pengembangan Industri Mebel.

0 4 6

TUGAS AKHIR ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN MENGGUNAKAN ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN MENGGUNAKAN MATRIKS KONSUMEN UNTUK MENETAPKAN STRATEGI KOMPETITIF (Studi Kasus Konsumen Produk Sepeda Motor Di Wilayah Surakarta).

0 0 16

ANALISIS STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

0 0 15