Evaluasi Masa Uji Coba Siaran adalah tahapan dimana pelaksanaan uji coba penyelenggaran Penyiaran Pemohon dievaluasi.
1. Penilaian yang dilakukan dalam masa uji coba siaran meliputi :
a. Aspek – aspek kelayakan Pemohon; dan
b. Rencana dasar teknik penyiaran dan persyaratan teknis perangkat
penyiaran; Ketentuan lebih lanjut mengenai kritera penetapan lulus Masa Uji Coba
Siaran tersebut akan diatur dengan Peraturan KPI; 2.
Evaluasi Masa Uji Coba Siaran menghasilkan berita acara yang berisi antara lain pernyataan Pemohon lulustidak lulus dalam masa uji coba siaran. Berita
Acara Evaluasi Masa Uji Coba Siaran ditanda-tangani oleh Tim Evaluasi Uji Coba Siaran;
J. Penetapan Izin Penyelenggaraan Penyiaran
1. Izin Penyelenggaraan Penyiaran IPP diberikan bagi lembaga penyiaran yang
telah dinyatakan lulus dalam masa uji coba siaran; 2.
IPP diterbitkan paling lambat 14 empat belas hari kerja setelah laporan tentang kelulusan dalam Masa Uji Coba Siaran diterima
3. IPP berlaku selama 5 lima tahun untuk jasa penyiaran radio, dan berlaku
selama 10 sepuluh tahun untuk jasa penyiaran televisi, dan dapat diperpanjang;
4. Pemohon menanggung biaya IPP dengan besaran sesuai peraturan
perundangan dan ketentuan yang berlaku, dan dibayarkan ke kas Negara.
Selain tahapan – tahapan tersebut yang harus dipatuhi oleh setiap orang yang ingin mendirikan sebuah stasiun penyiaran, hal lain yang harus dipenuhi
adalah Persyaratan Rekomendasi Kelayakan. Dalam hal ini, Persyaratan Rekomendasi Kelayakan dibagi kedalam beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
A. Persyaratan Umum
1. Lembaga Penyiaran Swasta adalah lembaga penyiaran yang bersifat
komersial berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi. Badan hukum yang
dimaksud hanya berupa perseroan terbatas. Bidang usahanya harus dicantumkan secara tegas dalam akta pendirian tentang jasa penyiaran
berlangganan. 2.
Warga negara asing dilarang menjadi pengurus Lembaga Penyiaran Swasta, kecuali untuk bidang keuangan dan bidang teknik.
3. Lembaga Penyiaran Swasta didirikan dengan modal awal yang seluruhnya
dimiliki oleh warga negara Indonesia danatau badan hukum Indonesia. 4.
Lembaga Penyiaran Swasta dapat melakukan penambahan dan pengembangan dalam rangka pemenuhan modal yang berasal dari modal
asing, yang jumlahnya tidak lebih dari 20 dua puluh per seratus dari seluruh modal dan minimum dimiliki oleh 2 dua pemegang saham.
5. Lembaga penyiaran swasta wajib memberikan kesempatan kepada karyawan
untuk memiliki saham perusahaan dan memberikan bagian laba perusahaan. 6.
Sumber pembiayaan Lembaga Penyiaran Swasta diperoleh dari: a.
Siaran iklan; danatau
b. Usaha lain yang sah yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran.
7. Setiap Pemohon IPP Lembaga Penyiaran Swasta, baik yang sudahbelum
mempunyai stasiun radiotelevisi yang sudahbelum bersiaran serta sudahbelum mempunyai izin resmi dari instansi manapun harus memenuhi
syarat: a.
Bertanggungjawab secara hukum atas seluruh kegiatan lembaga penyiarannya jika IPP telah diterima;
b. Bertanggungjawab selama proses permohonan IPP berlangsung, termasuk
saat dilaksanakan Evaluasi Dengar Pendapat dengan KPI; c.
Bukan narapidana danatau yang sedang dicabut hak perdatanya. 8.
Saat melengkapi berkas Studi Kelayakan, setiap Pemohon harus melampirkan :
a. Fotokopi ISR Izin Siaran Radio yang dilegalisir oleh Direktorat Jenderal
Pos dan Telekomunikasi bagi yang sudah memiliki; b.
Fotokopi pembayaran Biaya Hak Penggunaan BHP Frekuensi 1satu tahun terakhir bagi yang sudah memiliki ISR, dan melampirkan semua
bukti tanda terima dari instansi terkait jika ada; c.
Fotokopi berkas perizinan atau rekomendasi perizinan lain yang dikeluarkan sebelum tanggal 28 Desember 2002 atau sebelum Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran disahkan. Berkas ini bisa berupa bagi yang sudah memiliki:
1 Surat rekomendasi clearance Ditjen Postel;
2 Surat rekomendasi Pemerintah ProvinsiKabupatenKota;
3 Surat rekomendasi CamatKepala DesaLurah
4 Dan Lain-Lain
d. 9.
Berkas Studi Kelayakan, dibuat dalam 2 dua bundel, satu asli dan satu fotokopi pada saat penyerahan permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran
untuk keperluan verivikasi administratif saja. Pada saatnya kemudian, Pemohon wajib menggandakan berkas tersebut lebih banyak, sesuai jumlah
yang diperlukan untuk Evaluasi Dengar Pendapat.
B. Persyaratan Khusus