Pengambilan Panduan Penyerahan Kelengkapan Berkas Pemohon Verifikasi Administratif

penyiaran televisi. Peluang penyelenggaraan penyiaran dapat dibuka di luar periode tersebut berdasarkan pertimbangan aspek ekonomi atau perkembangan teknologi, ketersediaan kanal spektrum frekuensi. Pengumuman peluang penyelenggaraan penyiaran tersebut meliputi informasi tentang wilayah layanan siaran, jangka waktu pengajuan permohonan, dan jumlah kanal frekuensi yang tersedia. Permohonan izin untuk LPS dan LPB melalui teresterial diajukan setelah ada pengumuman peluang penyelenggaran penyiaran dari menteri. Sementara permohonan izin untuk LPB melalui satelit dan kabel, LPP lokal, dan LPK dapat diajukan tanpa didasarkan adanya pengumuman peluang penyelenggaraan penyiaran dari menteri. Sebagai catatan, sejak Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan dikuatkan dengan PP No.11 Tahun 2005,belum sekalipun pemerintah belum menyampaikan pengumuman tersebut diakibatkan masih adanya permasalahan yang belum tuntas dalam menetapkan proses perizinan, terutama akibat tarik ulur kepentingan antara Kementrian dan Komisi Penyiaran Indonesia KPI. Namun, permasalahaan tersebut lambat laun dapat berhasil diselesaikan dengan lahirnya kesepakatan-kesepakatan antar keduanya terutama setelah Menteri Komunikasi dan Informasi menetapkan Peraturan Menteri No 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara dan Persyaratan Perizinan Penyelenggaran Penyiaran. Selanjutnya Pemohon harus memperhatikan terhadap hal-hal yang harus dipatuhi di setiap tahapan. Tahapan – tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

A. Pengambilan Panduan

1. Di tahap awal ini, Pemohon menghubungi KPI, kemudian KPI memberikan : A. Panduan Prosedur Administratid Permohonan IPP bagi Pemohon Lembaga Penyiaran Swasta Jasa Penyiaran Radio dan Jasa Penyiaran Televisi, yang didalamnya juga berisi antara lain: 1 Formulir RS-1 tentang format Surat Permohonan yang diajukan Pemohon untuk memperoleh IPP bagi Lembaga Penyiaran Swasta Penyiaran Radio atau Jasa Penyiaran Televisi; 2 Formulir RS-2 tentang Format Data dan Informasi Lembaga Penyiaran Pemohon; 3 Formulir RS-3 tentang format Pernyataan Kesanggupan mematuhi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran P3-SPS; B. Buku Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran P3-SPS. 2. Pemohon harus memperhatikan beberapa hal dibawah ini: a. Pandunan Permohonan IPP dapat diambil di: 1 KPID yang telah terbentuk di setiap provinsi Daftar Alamat KPID, terlampir 2 KPI Pusat di Jakarta b. Semua formulir dalam buku panduan tersebut adalah contoh format. Berkas asli untuk Surat Permohonan dan lainnya yang diajukan ke KPI dibuatdiketik oleh Pemohon dengan identitas Lembaga Penyiaran Pemohon. c. KPI akan membantu setiap Pemohon yang berkonsultasi atau mengklarifikasi segala hal yang terkait dengan tata cara pengajuan permohonan IPP.

C. Penyerahan Kelengkapan Berkas Pemohon

1. Setelah lengkap berkas permohonan, kemudian diserahkan kepada KPI setempat. 2. Surat Permohonan berikut lampiran-lampirannya dibundel rapi dan diserahkan dalam rangkap 2 dua, satu asli dan satu fotokopi. 3. Pada waktu berkas permohonan Pemohon diterima KPI, KPI mengeluarkan tanda terima sementara atas penerimaan berkas dari Pemohon. 4. Apabila surat permohonan telah masuk dan diberi tanda terima. Pemohon berhak setiap waktu menanyakan kepada KPI tentang kelangsungan proses permohonan.

D. Verifikasi Administratif

Verifikasi Administratif adalah tahapan pemeriksaan administratif oleh KPI tentang dokumen dan persyaratan administrasi yang harus dilengkapi oleh Pemohon pada saat mengajukan permohonannya. 1. Dalam hal setelah selesai dilakukan verifikasi administratif oleh KPI setempat, ternyata berkas tersebut belum lengkap sebagaimana disyaratkan, maka KPI memberitahukan secara tertulis kepada Pemohon untuk segera melengkapi berkas permohonannya dalam jangka waktu 14 empat belas hari kerja sejak Pemohon menerima pemberitahuan tertulis tersebut, yang ditunjang dengan pemberitahuan lisan telepon; 2. Apabila persyaratan dan kelengkapan permohonan tidak dipenuhi dalam jangka waktu tersebut di atas, maka Pemohon dianggap membatalkan permohonannya atau mengundurkan diri; 3. Apabila berkas permohonan telah dinyatakan lengkap, maka Pemohon akan menerima Tanda Terima Resmi berkas permohonan IPP

E. Verifikasi Faktual

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Lembaga Penyiaran Berlangganan Melalui Kriminalisasi Di Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran

0 40 133

Startegi Pemasaran Jasa Penyiaran Pada Radio GO FM 102.6 Medan

11 287 74

Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM (99,5 MHz) Dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kabanjahe)

4 88 132

Penyalahgunaan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Radio Dan Akibat Hukumnya Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran

0 31 186

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG No. 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN GUNA MENUJU SISTEM PENYIARAN BERJARINGAN PADA TELEVISI LOKAL (STUDI MEDIA PADA TELEVISI LOKAL JTV SURABAYA DAN M&H TV SURABAYA)

0 5 43

PERANAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA TERHADAP PELANGGARAN KONTEN YANG BERMUATAN HIPNOTIS DALAM SIARAN YANG DITAYANGKAN OLEH LEMBAGA PENYIARAN SWASTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2002 TENTANG P.

0 0 2

PERAN DEWAN PENGAWAS LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI DAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DALAM MENJAGA NETRALITAS ISI PROGRAM SIARAN TVRI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN.

0 0 1

IMPLEMENTASI KEWENANGAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI TENGAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN | KARATE | Legal Opinion 6671 22196 1 PB

0 0 18

BAB II PENGATURAN TENTANG PENYIARAN DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG – UNDANG PENYIARAN NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN A. Peraturan Perundang-Undangan tentang Perizinan Bagi Lembaga Penyiaran - Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lok

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lokal Berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran (Studi Pada Radio Most Fm Medan)

0 0 14