larangan perundangan.
6
Izin merupakan keputusan yang memperkenankan dilakukannya perbuatan yang pada prinsipnya tidak dilarang oleh pembuat peraturan.
Pengertian di atas merupakan arti izin dalam arti sempit. Sehingga dalam kalimat tersebut dapat dipahami bahwa suatu pihak tidak dapat
melakukan sesuatu kecuali diizinkan. Dalam hal ini izin didapat dari pihak pemerintah
7
Sedang menurut Prajudi Atmosudirdjo, izin vergunning adalah suatu penetapan yang merupakan
dispensasi pada suatu larangan oleh Undang-undang. Pada umumnya pasal Undang-Undang yang bersangkutan berbunyi, “Dilarang tanpa izin
…….melakukan…….dan seterusnya. Selanjutnya larangan-larangan tersebut diikuti dengan perincian syarat-syarat, kriteria dan sebagainya yang perlu
dipenuhi oleh pemohon, untuk memperoleh dispensasi dari larangan, disertai dengan penetapan prosedur dan petunjuk pelaksanaan juklak kepada pejabat-
pejabat administrasi negara yang bersangkutan.
F. Metode Penelitian
Untuk memperoleh, mengumpulkan serta menganalisa setiap data maupun informasi yang sifatnya ilmiah, diperlukan metode agar karya tulis ilmiah skripsi
ini mempunyai susunan yang sistematis dan konsisten, adapun metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
Philipus M.Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan, Jakarta: Yuridiks, 1993, hal 2
7
Ibid
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Penelitian yuridis normatif adalah metode penelitian yang mengacu
pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.
8
Penelitian ini juga menggunakan pendekatan yuridis empiris, yaitu penelitian yang menitikberatkan perilaku individu atau masyarakat dalam
kaitannya dengan hukum.
9
Penelitian dalam skripsi ini bersifat deskriptif analitis. Penelitian yang bersifat deskriptif analitis merupakan suatu penelitian yang menggambarkan,
menelaah, menjelaskan, dan menganalisis peraturan hukum.
10
Dengan menggunakan sifat deskriptif ini, maka peraturan hukum dalam penelitian ini dapat dengan tepat digambarkan dan dianalisis sesuai dengan tujuan
penelitian ini. Pendekatan masalah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku Statute Approach terhadap aspek hukum penanganan kredit
bermasalah serta data empiris lapangan yang terjadi pada Radio Most FM.
11
2. Sumber data
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti, antara lain; buku-buku literatur, laporan penelitian, tulisan para ahli,
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang merupakan penelitian yuridis normatif, sebagai bahan dasar
8
Soerjono Soekanto dan Sri Mamadji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta, RajaGrafindo Persada, 2009, hal 1.
9
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2010, hal 87.
10
Soerjono Soekanto, Op. cit., hal 10.
11
Peter Mahmud Marzuki, Op. cit., hal 96.
penelitiannya, penulis menggunakan data sekunder, yakni bahan-bahan yang diperoleh dari bahan pustaka lazimnya. Data sekunder yang digunakan sebagai
bahan dasar penelitian ini terdiri atas:
12
a. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan atau berbagai perangkat
hukum, seperti Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Undang- Undang Penyiaran Tahun 2002, dalam penelitian semacam ini, hukum
ditempatkan sebagai terikat dan faktor-faktor non-hukum yang mempengaruhi hukum dipandang sebagai variabel bebas dan peraturan lainnya. Selain itu, hasil
wawancara yang didapatkan melalui studi lapangan Radio Most FM Medan menjadi bahan hukum primer yang membantu dalam mengkaji masalah dalam
penelitian ini.
13
b. Bahan hukum sekunder
Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal-jurnal, karya ilmiah, pendapat sarjana, dan hasil-hasil penelitian, dan
bahan lainnya yang dapat dan berfungsi untuk memberikan penjelasan lebih lanjut atas bahan hukum primer.
14
12
Soerjono Soekanto dan Sri Mamadji, Op. cit., hal 13.
13
Ibid
14
Ibid
c. Bahan hukum tersier
Bahan hukum tersier memberikan petunjukpenjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum, ensiklopedia, dan
lainnya.
15
3. Pengumpulan data
Data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini sebagai bahan dasar penelitian dikumpulkan dengan menggunakan studi dokumen documents
study atau studi kepustakaan library research sebagai alat pengumpul data.
16
Studi dokumen tersebut merupakan penelitian bahan hukum primer, yaitu peraturan peraturan perundangan-undangan yang berkaitan dengan hukum
penyiaran, khususnya mengenai prosedur perolehan perizinan penyiaran radio swasta lokal berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002
Tentang Penyiaran. Selain studi dokumen, juga menggunakan studi lapangan field research melalui alat wawancara sebagai alat pengumpul data guna
mendapat data primer sehingga mampu untuk mendukung dan menguatkan bahan hukum primer yang telah pedomani sebelumnya.
4. Analisis data
Data yang di peroleh dari hasil penelitian kemudian di analisa dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, berdasarkan disiplin ilmu hukum
dengan memperhatikan fakta-fakta yang ada di lapangan. Kemudian di kelompokkan, di hubungkan dan dibandingkan dengan ketentuan hukum yang
15
Ibid
16
Ibid., hal 66.
berkaitan dengan kredit pada perbankan. Dengan demikian, kegiatan analisis ini akan memberikan solusi atas permasalahan dalam penelitian ini baik secara
normatif maupun secara faktual di lapangan.
BAB II PENGATURAN TENTANG PENYIARAN DI INDONESIA
BERDASARKAN UNDANG – UNDANG PENYIARAN NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN
A. Peraturan Perundang-Undangan tentang Perizinan Bagi Lembaga