Verifikasi Faktual Evaluasi Dengar Pendapat KPI

Pemohon menerima pemberitahuan tertulis tersebut, yang ditunjang dengan pemberitahuan lisan telepon; 2. Apabila persyaratan dan kelengkapan permohonan tidak dipenuhi dalam jangka waktu tersebut di atas, maka Pemohon dianggap membatalkan permohonannya atau mengundurkan diri; 3. Apabila berkas permohonan telah dinyatakan lengkap, maka Pemohon akan menerima Tanda Terima Resmi berkas permohonan IPP

E. Verifikasi Faktual

Verifikasi Faktual adalah tahapan dimana KPI memeriksa kesesuaian seluruh data administratif berkas permohonan Pemohon dengan kondisi yang ada di lapangan. Anggota KPI yang bertanggungjawab atas perizinan mengkoordinasikan verifikasi faktual dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pelaksanaan verivikasi dikoordinasikan dengan Pemohon; waktu dan tempat pelaksanaan di lapangan harus diberitahukan sebelumnya. 2. Pemohon wajib berada di tempat dan mendampingi Anggota KPI saat pelaksanaan verifikasi faktual berlangsung. 3. Verifikasi faktual dilakukan dengan cara : a. Mencocokkan dokumen fotokopu dengan dokumen aslinya b. Mencocokkan kesesuaian antara uaraian tertulis tergambar dengan kenyataan fisik di lapangan. c. Mewawancari pemilik, pemegang saham dan atau karyawan.

F. Evaluasi Dengar Pendapat KPI

Evaluasi Dengar Pendapat adalah tahap dimana Pemohon mempresentasikan Studi Kelayakannya dihadapan Anggota KPI dan unsur masyarakat yang diundang. 1. KPI berkoordinasi dengan Pemohon perihal waktu, tempat dan tata cara pelaksanannya; 2. Pelaksanaan Evaluasi Dengar Pendapat dapat dilakukan untuk beberapa Pemohon sekaligus pada tempat yang sama dengan waktu bergiliran; 3. Pemohon secara sendiri atau bersama-sama dengan Pemohon lainnya bertanggung jawab penuh atas pembiayaan penyelenggaraan Evaluasi Dengar Pendapat di bawah koordinasi KPI setempat. Hal yang harus disiapkan Pemohon adalah : a. Tempat b. Konsumsi c. Peralatan Presentasi d. Studi Kelayakan dan dokumen presentasi 4. Undangan Evaluasi Dengar Pendapat ini disampaikan kepada Pemohon dan pihak – pihak yang diperlukan dalam proses Evaluasi Dengar Pendapat. KPI menyiapkan dan mendistribusikan undangan kepada unsur – unsur masyarakat perwakilan DPRD setempat, akademisi, tokoh masyarakat, pakar ekonomi media, pihak pemerintah provinsikabupatenkota, balailoka monitor 5. Pemohon harus hadir sesuai dengan waktu yang ditetapkan; 6. Dengan melampirkan surat kuasa, Pemohon dapat menunjuk secara resmi seseorang atau beberapa orang untuk mendampingi Pemohon saat menjelaskan Studi Kelayakannya; 7. Semua berkas milik Pemohon terbuka untuk umum pada saat Evaluasi Dengar Pendapat dilaksanakan. Sebelum dan setelah Evaluasi Dengar Pendapat, berkas milik Pemohon bersifat tertutup untuk umum dan dijaga kerahasiannya oleh KPI; 8. Diakhir pelaksanaan Evaluasi Dengar Pendapat, KPI mengeluarkan Berita Acara yang ditandatangani oleh : a. Anggota KPI yang memimpin acara Evaluasi Dengar Pendapat b. Pemohon c. 2 dua oang saksi yang mewakili unsur masyarakat undangan yang hadir. Satu tembusan Berita Acara diberikan kepada Pemohon. 9. Fotokopi berita acara Evaluasi Dengar Pendapat dapat diberikan kepada pihak – pihak yang membutuhkan.

F. Evaluasi Internal KPI

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Lembaga Penyiaran Berlangganan Melalui Kriminalisasi Di Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran

0 40 133

Startegi Pemasaran Jasa Penyiaran Pada Radio GO FM 102.6 Medan

11 287 74

Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM (99,5 MHz) Dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kabanjahe)

4 88 132

Penyalahgunaan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Radio Dan Akibat Hukumnya Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran

0 31 186

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG No. 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN GUNA MENUJU SISTEM PENYIARAN BERJARINGAN PADA TELEVISI LOKAL (STUDI MEDIA PADA TELEVISI LOKAL JTV SURABAYA DAN M&H TV SURABAYA)

0 5 43

PERANAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA TERHADAP PELANGGARAN KONTEN YANG BERMUATAN HIPNOTIS DALAM SIARAN YANG DITAYANGKAN OLEH LEMBAGA PENYIARAN SWASTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2002 TENTANG P.

0 0 2

PERAN DEWAN PENGAWAS LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI DAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DALAM MENJAGA NETRALITAS ISI PROGRAM SIARAN TVRI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN.

0 0 1

IMPLEMENTASI KEWENANGAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI TENGAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN | KARATE | Legal Opinion 6671 22196 1 PB

0 0 18

BAB II PENGATURAN TENTANG PENYIARAN DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG – UNDANG PENYIARAN NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN A. Peraturan Perundang-Undangan tentang Perizinan Bagi Lembaga Penyiaran - Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lok

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lokal Berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran (Studi Pada Radio Most Fm Medan)

0 0 14