Angelfish Pterophyllum Scalare Blackghost Apteronotus Albifrons

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Hias Air Tawar di Indonesia

Indonesia kaya akan keanekaragaman spesies ikan hias. Indonesia memiliki 400 spesies ikan air tawar dari 1.100 jenis ikan hias air tawar yang ada di dunia 1 . Beberapa ikan hias air tawar yang telah berhasil dibudidayakan di Indonesia antara lain adalah Angelfish Pterophyllum Scalare, Blackghost Apteronotus Albifrons, Diamond Tetra Moenkhausia Pittieri, False Chocolate Doradid Platydoras Armatulus, Leopard Ctenopoma Ctenopoma Acutirostre, Rasbora Galaxy Rasbora Pauciperforata, White-Spotted Doradid Agamyxis Pectinifrons. Penjelasan mengenai karateristik dan gambar ketujuh jenis benih ikan hias tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Selanjutnya deskripsi mengenai ketujuh ikan hias tersebut menurut Axelrods 1992 adalah sebagai berikut:

1. Angelfish Pterophyllum Scalare

Angelfish atau yang biasa disebut Manfish merupakan jenis ikan hias yang banyak dikenal oleh para penggemar maupun pembudidaya ikan hias di Indonesia. Ikan yang bernama latin Pterophyllum Scalare ini memiliki ciri-ciri fisiologis dengan bentuk pipih dan memiliki sirip yang panjang dan lebar seperti kain. Ikan hias air tawar ini mampu mencapai panjang maksimal hingga 15 cm. Angelfish tergolong jenis ikan hias yang tenang dan tidak aktif berenang Axelrods,1992 .

2. Blackghost Apteronotus Albifrons

Ikan hantu atau Blackghost Apteronotus Albifrons merupakan ikan hias yang berasal dari sungai Amazon, Brasil, Amerika Selatan. Tubuhnya berwarna biru kearah ungu tua hingga kehitaman dan kadang-kadang terlihat hitam pekat. Ciri fisik lainnya adalah terdapat beberapa goresan atau garis putih pada bagian ekornya dan garis putih dari dahi hingga ke dagu leher. Bentuk tubuh ikan hias Blackghost seperti pipa pipih dengan panjang 26-48 cm. Ikan ini dicirikan dengan bersatunya sirip dada dan sirip perut. Sirip yang menyatu ini memanjang dari dada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 2011. Dewan Ikan Hias Indonesia. http:www.perikanan-budidaya.kkp.go.id. 16 April 2011 10 hingga pangkal ekor. Pada saat berenang atau ada aliran air, sirip ini berkibar- kibar sehingga membuat daya tarik tersendiri. Aktivitas ikan ini lebih banyak dilakukan di malam hari nokturnal, sehingga pada siang hari ikan ini lebih suka bersembunyi di bebatuan, daun-daun, akar tanaman, atau benda lainnya di dasar sungai. Dilihat dari kebiasaan berenangnya, ikan ini cenderung lebih banyak menghabiskan waktunya di dasar sungai. Namun yang masih kecil akan berenang ke atas dan ke bawah perairan dengan lincahnya Axelrods,1992 .

3. Diamond Tetra Moenkhausia Pittieri