11
6. Rasbora Galaxy Rasbora Pauciperforata
Rasbora Galaxy Rasbora Pauciperforata tergolong kedalam ikan hias yang lincah dan bergerak aktif. Rasbora Galaxy akan tumbuh dengan baik pada
suhu air 25 derajat celcius dengan tingkat pH sebesar 7 dan dengan pencahayaan yang terang. Rasbora Galaxy hanya dapat mencapai panjang maksimal 5 cm, oleh
karena itu ikan hias ini tergolong ikan hias yang memiliki tubuh kecil Axelrods,1992
.
7. White-Spotted Doradid Agamyxis Pectinifrons
White-Spotted Doradid Agamyxis Pectinifrons atau yang lebih dikenal dengan nama Agamyxis merupakan jenis ikan hias yang mempunyai pergerakan
aktif. Agamyxis mempunyai warna tubuh cokelat dengan bagian perut yang membesar. Ikan hias ini akan terlihat aktif di dalam akuarium dan berenang
disemua bagian akuarium. Agamyxis akan tumbuh dengan baik pada suhu air 25 derajat celcius dengan tingkat pH sebesar 7 dan dengan sedikit pencahayaan
Axelrods,1992 .
2.2 Pembenihan Ikan Hias Air Tawar
Kegiatan pembenihan ikan hias air tawar termasuk kedalam kegiatan pembudidayaan ikan, karena didalam kegiatan pembenihan erat kaitannya dengan
kegatan pengembangbiakan ikan hias air tawar. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan,
pembudidayaan ikan adalah kegiatan memelihara, membesarkan dan atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol,
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan atau mengawetkannya.
Proses produksi benih ikan hias air tawar menurut Silaban 2011 terbagi menjadi empat tahap. Adapun tahap-tahap tersebut antara lain adalah:
1 Pemijahan
Pemijahan dapat dikatakan sebagai proses perkawinan antara induk ikan hias jantan dan betina. Pada umumnya pemijahan ikan hias dilakukan secara
masal maupun berpasangan. Pemijahan masal umumnya dilakukan dengan dengan menggunakan tiga induk betina dan dua induk jantan satu set,
12 sedangkan pemijahan secara berpasangan dilakukan dengan menggunakan
satu induk jantan dan satu induk betina. 2
Penetasan Telur Setelah melalui proses pemijahan maka akan dihasilkan telur-telur ikan. Telur
ikan tersebut kemudian dipisahkan dari induknya dan ditempatkan pada akuarium yang berbeda. telur ikan hias menetas dalam kurun waktu tertentu
biasanya empat sampai lima hari tergantung jenis ikan hias. 3
Pendederan I Setelah telur menetas maka akan dihasilkan larva ikan. Larva tersebut
dipindahkan ke akuarium lain. Dalam satu akuarium dapat menampung sekitar tiga ratus sampai lima ratus larva. PEmberian pakan berupa kutu air
atau artemia dilakukan setelah larva berumur tiga hari dengan frekuensi dua sampai tiga kali sehari. Pendederan I berlangsung sampai benih berumur satu
bulan. 4
Pendederan II Benih berukuran satu bulan dipindahkan ke akuarium lain disertai dengan
penyeragaman ukuran ikan. Pada umur satu bulan pada umumnya ikan telah mencapai ukuran kecil small. Benih ikan yang telah mencapai ukuran small
dipisahkan dengan ikan yang belum mencapai ukuran small. Pemisahan dilakukan dengan cara penyortiran dan dikelompokkan menurut ukurannya.
Benih ikan hias dapat diberi pakan berupa kutu air dan cacing sutera secukupnya.
Sama halnya dengan penelitian Silaban, penelitan yang dilakukan oleh Rohmawati 2010 dam Sitorus 2009 juga menyebutkan bahwa proses produksi
terbagi ke dalam beberapa tahap. Akan tetapi dalam penelitian Rohmawati menyebutkan bahwa sebelum proses pemijahan diawali dengan proses persiapan
wadah. Wadah yang digunakan berupa akurium yang terbuat dari kaca. Persiapan wadah diawali dengan pencucian akuarium. Setelah proses pencucian akuarium
selesai, akuarium dikeringkan selama dua hari untuk mematikan kuman dan penyakit yang menempel pada akuarium. Pada hari ketiga pengisian air dilakukan
dengan volume air sebanyak dua per tiga volume akuarium. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian garam. Pemberian garam bertujuan untuk
13 menetralkan pH air dan mencegah terserangnya penyakit pada benih ikan hias air
tawar.
2.3 Optimalisasi Produksi