61
mencatat hasil bacaannya dalam buku tulisnya. Hadiah dapat berupa nilai yang baik.
Langkah-langkah secara umum, dapat dilakukan sebagai berikut : a
Ditentukan hadiah apa yang diberikan. b
Tugas yang akan dilakukan siswa dianalisis, untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil yang membentuk tingkah laku yang dimaksud.
Selanjutnya komponen-komponen itu disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju tujuan.
c Kalau komponen pertama telah dilakukan siswa, maka hadiahnya diberikan.
Hal itu mengakibatkan komponen tersebut makin sering dilakukan. Kalau hal ini sudah terbentuk, komponen ke dua yang diberi hadiah. Komponen pertama
tidak diberi hadiah. Demikian selanjutnya, sampai tingkah laku yang diharapkan terbentuk.
3. Teori Belajar Humanistik
Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar telah memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, si pelajar dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri
dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.Tujuan utama
para pendidik ialah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai
manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka.
Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik adalah Arthur Combs, Abraham Maslow, dan Carl Rogers.
a. Belajar menurut Arthur Combs
Combs dan kawan-kawan menyatakan apabila kita ingin memahami perilaku orang kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang tersebut
62
sehingga apabila kita ingin merubah perilaku seseorang, kita harus berusaha mengubah keyakinan atau pandangan orang itu. Perilaku dalamlah yang
membedakan seseorang dari yang lain. Combs dan kawan-kawan selanjutnya mengatakan bahwa perilaku buruk
itu sesungguhnya tak lain hanyalah dari ketidakmauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya. Apabila seorang guru
mengeluh bahwa siswanya tidak mempunyai motivasi untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh guru itu, bisa jadi apabila guru itu memberikan aktivitas
yang lain, siswa akan memberikan reaksi yang positif. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar, ialah :
1. pemerolehan informasi baru, 2. personalisasi informasi ini pada individu.
Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan
sebagaimana mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu, dengan kata lain individulah yang memberikan arti kepada materi pelajaran itu.
Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungakannya dengan
kehidupannya Gayne Briggs, . Combs memberikan lukisan persepsi diri dan dunia seseorang seperti dua
lingkaran besar dan kecil yang bertitik pusat satu. Lingkaran kecil 1 adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar 2 adalah persepsi dunia.
Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit
hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.
b. Belajar menurut Maslow
Teori didasarkan atas asumsi bahwa didalam diri kita ada dua hal: 1 suatu usaha yang positif untuk berkembang,
2 kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan ituMaslow,1968.
63
Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan,
takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya tetapi di sisi lainn seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan
diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, kearah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiriself.
Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan needs manusia menjadi tujuh hierarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti
kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan rasa aman dan seterusnya. Hierarki
kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-anak. Ia mengatakan
bahwa perhatian dan motivasi belajar tidak mungkin berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.
c. Belajar menurut Rogers