29
sangat diperlukan, yang melampaui normalitas, dan mercka mengemukakan bahwa ada suatu tingkat pertumbuhan yang lebih maju supaya merealisasikan
mengaktualisasikan semua potensinya. Dalam buku ini dibicarakan model-model kepnbadian sehat yang Gordon
Allport Carl Rogers, Erich Fromm, Abraham Maslow, Carl Jung, Viktor Frankl, dan Fritz Perls.Teori-teori mereka dipilih karena teori mereka dikembangkan
secara lebih lengkap dan kontemporer. Meskipun tidak semua ahli teori ini dipandang
sebagai ahli-ahli
psikologi pertumbuhan,
namun mereka
mengemukakan suatu tingkat perkembangan kepribadian yang melampaui normalitas, dengan demikian masih berhubungan dengan semangat psikologi.
1. Orang Yang Matang Model Allport
Allport merupakan salah seorang dari ahli- ahli psikologi yang pertama di Amerika yang memusatkan perhatian pada kepribadian yang sehat daripada
kepribadian neurotis. Allport lebih optimis tentang kodrat manusia daripada Freud, yang memperhatikan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia, dan
sifat-sifatnya yang bersumber pada masa kanak-kanaknya. Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa
kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang sehingga membentuk banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak.
Manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus menerus akan variasi, akan sensasi-sensasi dan tantangan baru. Mereka tidak suka akan hal-hal yang rutin
sehingga selalu berusaha mencari pengalaman baru. Mereka mengambil resiko, berspekulasi, dan mencari hal-hal baru. Semua aktivitas ini menghasilkan
tegangan. Tapi menurut Allport hanya melalui pengalaman-pengalaman dan resiko-resiko yang menimbulkan tegangan baru inilah manusia cepat tumbuh.
Allport memperhatikan hubungan antara bayi dan ibunya, khususnya dengan banyaknya keamanan dan kasih sayang yang diberikan ibu terhadap anak.
Apabila bayi menerima keamanan dan kasih sayang cukup, pertumbuhan psikologis yang positif akan terjadi sepanjang saat munculnya diri. Maka jelaslah,
peranan ibu sangat penting. Seorang ibu yang tidak memberikan kasih sayang dan
30
keamanan cukup pada bayi maka bayi tersebut akan tidak aman, agresif, suka menuntut, iri hati, egosentris dan pertumbuhan psikologisnya hilang.
Kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat.
1. Perluasan Perasaan Diri. Ketika orang menjadi matang. Dia mengembangkan perhatian-perhatian di
luar diri dan harus meluaskan diri ke dalam aktivitas. Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dalam berbagai aktivitasorangide, maka dia semakin sehat secara
psikologis.
2. Hubungan Diri Yang Hangat dengan Orang-orang Lain Allport membedakan dua macam tipe :
a Kapasitas untuk keintiman Merupakan suatu perasaan dan perluasan diri yang berkembang dengan
baik. Orang yang sehat secara psikologis mampu memperhatikan keintiman cinta terhadap orang tua, anak, partner, dan teman akrab.
b Kapasitas untuk perasaan terharu Orang yang sehat memiliki kapasitas berempati, yang timbul melalui
perluasan imaginatif dari perasaan orang sendiri terhadap kemanusiaan pada uinumnya. Sebagai hasil kapasitas untuk perasaan terharu :
kepribadian yang matang, sabar terhadap tingkah laku orang dan tidak imenghukumnya; mau menerima kelemahan-kelemahan manusia dan
menyadari bahwa dia punya kelemahan sendiri. c. Keamanan Emosional
Kualitas dari keamanan emosional adalah sabar terhadap kekecewaan, dapat menerima diri dan dapat mengontrol emosi mereka.
d. Persepsi Realistis Orang-orang yang schat memandang dunia mereka secara objektif, mereka
menerima realitas apa adanya.
31
3. Ketrampilan-ketrampilan dan Tugas-tugas Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasan kontinuitas untuk
hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikologis yang positif tanpa ada dedikasi, komitmen, dan ketrampilan-ketrampilan dalam
melakukan setiap pekerjaan.
4. Pemahaman Diri Pengenalan diri yang memadai menuntut pemahaman tentang hubungan dan
perbedaan antara gambaran tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan sesungguhnya. Orang yang memiliki tingkat
pemahaman diri tinggi tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pibadinya yang negatif kepada orang-orang lain, selain itu juga terbuka pada
pendapat orang lain dalam merurnuskan suatu gambaran diri yang objektif. 5. Filsafat Hidup Yang Mempersatukan
Allport menyebut dorongan yang mempersatukan ini adalah arah directness,. Arah ini dan membimbing semua segi kehidupan seseorang
menuju suatu tujuan atau rangkaian tujuan serta memberikan orang itu suatu alasan untuk hidup. Hal lain yang ikut berperan dalam fisafat hidup yang
mempersatukan adalah nilai-nilai dan suara hati.
32
BAB III
BELAJAR
Tujuan Mempelajari Pokok Bahasan Ini :
Dengan mempelajari BAB III ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan tentang :
1. Hakekat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, tujuan belajar,
ingatan dan lupa serta motivasi belajar. 2.
Teori belajar kognitif, behavioristik, dan humanistik serta penerapannya dalam bidang pendidikan.
A. Hakekat Belajar