Penerapan teori Skinner dalam belajar

60 Dari berbagai jadwal pemberian reinforcer ini, ternyata kecepatan berespons paling tinggi, ialah VR, kemudian FR, selanjutnya VI, berikutnya FI, dan yang paling tidak cepat ialah CRF.

b. Penerapan teori Skinner dalam belajar

1. Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat. 2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. 3. Materi pelajaran, digunakan sistem modul. 4. Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktivitas sendiri. 5. Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman. Untuk ini lingkungan perlu diubah, untuk menghindari adanya hukuman. 6. Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable rasio reinforcer. 7. dalam pembelajaran, digunakan shaping. Sebagai ilustrasi, misalnya dikehendaki agar siswa membaca buku di perpustakaan dan mencatatnya dalam buku tulisnya, maka siswa diarahkan sebagai berikut : a Waktu pertama kali siswa datang di perpustakaan, diberi hadiah berupa pujian, yang menyatakan bahwa siswa tersebut rajin karena mau datang di perpustakaan. b Waktu kedua kali siswa datang di perpustakaan, didiamkan saja, tetapi setelah dia membuka-buka katalog, baru diberi pujian. c Waktu ketiga kalinya siswa datang di perpustakaan, baru diberi pujian setelah dia menemukan buku yang diwajibkan untuk dibawanya. d Waktu keempat kalinya dia ke perpustakaan, setelah siswa membaca buku tersebut, baru diberi pujian, bahwa dia siswa yang rajin, mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar, dan didoakan mudah-mudahan dalam ujian dapat mendapat nilai yang baik. Demikian seterusnya, dan hadiah baru diberikan kepada siswa apabila siswa main mendekati tujuan, dan akhirnya hadiah baru diberikan, setelah siswa 61 mencatat hasil bacaannya dalam buku tulisnya. Hadiah dapat berupa nilai yang baik. Langkah-langkah secara umum, dapat dilakukan sebagai berikut : a Ditentukan hadiah apa yang diberikan. b Tugas yang akan dilakukan siswa dianalisis, untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil yang membentuk tingkah laku yang dimaksud. Selanjutnya komponen-komponen itu disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju tujuan. c Kalau komponen pertama telah dilakukan siswa, maka hadiahnya diberikan. Hal itu mengakibatkan komponen tersebut makin sering dilakukan. Kalau hal ini sudah terbentuk, komponen ke dua yang diberi hadiah. Komponen pertama tidak diberi hadiah. Demikian selanjutnya, sampai tingkah laku yang diharapkan terbentuk.

3. Teori Belajar Humanistik