Bagian Model Degradasi Hutan
11 memperoleh biomassa total di HPH. Biomassa total per hektar inilah yang
digunakan untuk
memperoleh nilai
simpanan karbon
di HPH.
Pendugaan simpanan karbon di HPH digambarkan dalam sub bagian model yang dapat dilihat dalam Gambar 9.
Gambar 9 Sub bagian model simpanan karbon di HPH Simpanan karbon yang tersimpan dalam bentuk biomassa diketahui dengan
mengalikan biomassa total di HPH dengan perubahan luas HPH dan fraksi karbon dari biomassa tersebut. Fraksi karbon dari biomassa yang digunakan dalam
penelitian ini mengacu pada hasil konferensi IPCC 2006 yaitu sebesar 0.47. Hasil simulasi dari sub-submodel ini dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Hasil simulasi simpanan karbon ton C dari dinamika tegakan HPH di Provinsi Sulawesi Selatan
Hasil simulasi menunjukkan terjadinya penurunan hingga mencapai angka 0 pada tahun 2006. Pola penurunan simpanan karbon ini serupa dengan penurunan
jumlah pohon total di HPH. Penyebabnya juga masih sama, yaitu perubahan luas HPH dianggap 0 karena ketiadaan pengelola di areal konsesi.
10:01 26 Sep 2013 Page 3
1999 2012
2025 2037
2050 tahun
1: 1:
1:
62500000 125000000
1: CStokHPH
1
1 1
1 S
im pa
na n ka
rbon ton C
12 b. Kebakaran Hutan
Kebakaran di kawasan hutan telah menyebabkan terjadinya penurunan simpanan karbon. Laju kebakaran kawasan hutan di Sulawesi Selatan selama
tahun 1999 sampai 2011 berdasarkan data statistik dinas kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 847 hatahun. Sub bagian model simpanan karbon
hutan yang lepas akibat kebakaran hutan disajikan dalam Gambar 11.
Gambar 11 Sub bagian model simpanan karbon hutan yang lepas akibat kebakaran hutan
Informasi mengenai tipe hutan yang mengalami kebakaran tidak cukup lengkap sehingga diasumsikan kebakaran hutan seimbang terjadi di hutan primer
dan hutan sekunder. Simpanan karbon yang lepas diperoleh dari perkalian antara luas lahan terbakar dengan nilai simpanan karbon pada hutan primer dan hutan
sekunder Tabel 1. Hasil simulasi sub-submodel simpanan karbon hutan yang lepas akibat kebakaran hutan disajikan dalam Gambar 12.
Gambar 12 Hasil simulasi simpanan karbon ton C yang lepas dari kebakaran hutan di Provinsi Sulawesi Selatan
Simpanan karbon hutan yang lepas akibat kebakaran hutan pada tahun 1999 sebesar 27 650 ton C. Angka ini meningkat pada tahun 2011 hingga mencapai 2.8
mega ton C dan tetap hingga tahun 2050. Jika laju kebakaran hutan tetap pada angka 847.77 hatahun hingga tahun 2050, maka sebesar 2.8 mega ton C
simpanan karbon di Provinsi Sulawesi Selatan akan lepas setiap tahunnya.
10:08 26 Sep 2013 Page 3
1999 2012
2025 2037
2050 tahun
1: 1:
1:
1500000 3000000
1: Clepasbakhut
1 1
1 1
S im
pa na
n ka rbon
ton C
13 c. Pembalakan Liar dan Perambahan Hutan
Aksi pembalakan liar dan perambahan hutan saat ini telah merugikan banyak pihak. Kerugian ini bukan hanya dari aspek ekonomi saja, namun juga
menyangkut aspek lingkungan yang salah satunya adalah menyebabkan terlepasnya simpanan karbon hutan. Berdasarkan data statistik kehutanan Provinsi
Sulawesi Selatan, laju pembalakan liar dari tahun 2007 sampai 2011 mencapai 3 277 m
3
tahun sedangkan laju perambahan hutannya mencapai 10 049 hatahun. Sub bagian model untuk menduga simpanan karbon hutan yang lepas akibat
pembalakan liar dan pembalakan hutan dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13 Sub bagian model simpanan karbon hutan yang lepas akibat pembalakan liar dan perambahan hutan
Kayu-kayu ilegal dari pembalakan liar yang ditemukan dan disita berupa kayu olahan dan log. Kayu-kayu ini terdiri dari jenis ulin, merbau, pulai, jati,
pinus, meranti, dan jenis kayu lainnya. Sebagian besar kayu ilegal berasal dari hutan lindung dan konservasi, sisanya berasal dari hutan produksi. Penghitungan
total simpanan karbon yang lepas akibat aktivitas perambahan liar menggunakan pendekatan biomassa. Oleh karena itu, satuan volume dan jumlah batang kayu
ilegal dikonversi menjadi satuan pohon untuk memudahkan penghitungan biomassa. Hasilnya diperoleh laju simpanan karbon hutan yang lepas sebesar
4.7 mega ton Ctahun.
Perambahan hutan dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar hutan untuk dijadikan areal pertanian dan perkebunan. Sebanyak 87 hutan yang
dirambah merupakan hutan lindung, sedangkan 13 lainnya adalah hutan produksi tetap dan terbatas. Simpanan karbon yang lepas akibat perambahan hutan
diperoleh dengan cara mengalikan luas areal hutan yang dirambah dengan nilai simpanan karbon pada hutan primer dan hutan sekunder Tabel 1. Hasil yang
diperoleh dari simulasi ini yaitu laju simpanan karbon yang lepas akibat perambahan hutan sebesar 2.7 mega ton C.