Identifikasi Isu, Tujuan, dan Batasan

6 Gambar 2 menggambarkan komponen-komponen yang dapat mempengaruhi simpanan karbon. Simpanan karbon mengalami penurunan apabila terjadi perubahan tutupan hutan menjadi non hutan yaitu kebun, pemukiman, dan tambang. Selain itu, kebakaran hutan, pemanenan kayu, pembalakan liar, dan perambahan hutan secara ilegal turut menjadi penyebab penurunan simpanan karbon. Upaya rehabilitasi hutan berupa kegiatan penanaman dapat menghambat laju penurunan simpanan karbon.

3.3 Spesifikasi Model

3.3.1 Bagian model Perubahan Tata Guna Lahan

Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 1999 yaitu seluas 6 290 364 ha dengan luas kawasan hutan termasuk luas kawasan konservasi perairan seluas 3 879 771 ha SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 890Kpts-II1999. Kawasan hutan daratnya sebesar 3 299 005 ha. Pada tahun 2004, Sulawesi Barat memekarkan diri dari Provinsi Sulawesi Selatan. Luas wilayah pemekaran Provinsi Sulawesi Barat sebesar 1 678 719 ha, termasuk di dalamnya kawasan hutan darat seluas 1 158 442 ha BPKH Wil.VII 2007. Pemekaran wilayah ini mengakibatkan terjadinya penurunan luas wilayah Sulawesi Selatan hingga menjadi 4 611 645 ha dengan luas kawasan hutan dengan luas kawasan hutan darat sebesar 2 118 992 ha tidak termasuk kawasan konservasi laut SK Menteri Kehutanan No.434Menhut-II2009. Selain akibat pemekaran wilayah, penurunan luas kawasan hutan di Provinsi Sulawesi Selatan juga berasal dari aktivitas penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan di luar sektor kehutanan. Dinamika luas kawasan hutan ini digambarkan dalam bagian model perubahan tata guna lahan yang disajikan dalam Gambar 3. Gambar 3 Bagian model perubahan tata guna lahan 7 Bagian model perubahan tata guna lahan ini kemudian disimulasikan dan menunjukkan terjadinya penurunan luas tutupan kawasan hutan secara terus- menerus dan peningkatan luas areal penggunaan lain APL Gambar 4. Pemekaran wilayah Sulawesi Barat menjadi penyebab penurunan luas tutupan kawasan hutan dan non hutan yang drastis. Setelah tahun 2006, luas tutupan kawasan hutan mengalami penurunan terus menerus hingga tahun 2050 sedangkan APL mengalami peningkatan. Gambar 4 Pendugaan luas kawasan hutan dan areal pengggunaan lain APL di Sulawesi Selatan Laju deforestasi hasil simulasi hingga tahun 2012 di Sulawesi Selatan mencapai 7 362 hatahun. Jika tidak ada tindakan untuk menurunkan laju deforestasi, maka kemungkinan akan terjadi peningkatan laju deforestasi menjadi sebesar 8 974 hatahun atau penurunan luas kawasan hutan sebesar 387 229 ha pada tahun 2050. Perubahan simpanan karbon dari perubahan tata guna lahan ini diduga dengan menggunakan asumsi pada tier 1 yang dirancang untuk penggunaan sederhana dalam menduga simpanan karbon. Penghitungan simpanan karbon pada suatu tipe penggunaan lahan dilakukan dengan mengalikan nilai simpanan karbon yang telah ditetapkan dengan luas masing-masing tipe penggunaan lahan IPCC 2006. Nilai simpanan karbon setiap tipe penggunaan lahan dalam penelitian ini diacu dari hasil penelitian sebelumnya Tabel 1. Tabel 1 Karbon terikat pada setiap penggunaan lahan. Jenis penggunaan lahan Simpanan karbon tonha Sumber Hutan primer 278.29 Monde 2009 Hutan sekunder 206.8 Rahayu et al. 2006 Agroforestri kebun campuran 41.1 Rusolono 2006 Alang-alang 4.8 Widayati et al. 2005 Jenis penggunaan lahan hutan lindung dan hutan konservasi menggunakan nilai simpanan karbon hutan primer; hutan produksi terbatas, hutan produksi, dan hutan produksi konservasi menggunakan nilai simpanan karbon hutan sekunder; APL dan areal transmigrasi menggunakan nilai simpanan karbon alang-alang; 9:46 26 Sep 2013 Page 3 1999 2012 2025 2037 2050 tahun 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1750000 3500000 1: KH 2: NKH 1 1 1 1 2 2 2 2 Luas h a