21
Simulasi skenario ini menunjukkan bahwa penerapan kebijakan provinsi konservasi dapat meningkatkan simpanan karbon di Provinsi Sulawesi Selatan.
Simpanan karbon pada skenario provinsi konservasi mencapai 572 mega ton C pada tahun 2050. Jika kebijakan ini diterapkan, maka terdapat tambahan simpanan karbon
sebanyak 36 mega ton C kurun waktu tahun 2014 sampai 2050.
3.5.3 Skenario 3: Penanaman di lahan kritis
Luas lahan kritis di Provinsi Sulawesi Selatan mencapai angka
2 238 752 ha pada tahun 2010. Usaha untuk memulihkan kondisi lahan kritis ini telah
dilakukan, bahkan semakin gencar setelah tahun 2006, dengan melakukan penanaman di dalam dan di luar kawasan hutan. Sejauh ini, luas lahan yang telah
dihijaukan sebesar 140831 Ha atau 23 472 hatahun sejak tahun 2006. Angka yang masih kecil jika dibandingkan dengan luas lahan kritisnya.
Skenario ini dibangun untuk melihat tingkat simpanan karbon yang ada apabila aktivitas penanaman ditingkatkan. Penanaman diasumsikan akan
ditingkatkan dari tahun 2013 menjadi 1.5 kali laju penanaman aktual. Gambar 23 menyajikan hasil simulasi skenario penanaman.
Keterangan: 1 base line, 2 skenario penanaman
Gambar 23 Simulasi skenario penanaman di Provinsi Sulawesi Selatan
Kendati telah dilakukan penanaman, hasil simulasi model baseline masih menunjukkan penurunan simpanan karbon. Berbeda halnya dengan hasil simulasi
skenario peningkatan laju penanaman. Gambar 23 memperlihatkan terjadinya peningkatan laju penanaman yang juga meningkatkan angka simpanan karbon yang
cukup besar di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2014, yaitu sebesar 557 mega ton C. Selisih simpanan karbon baseline dan penerapan skenario
penanaman di tahun 2014 sebesar 20 mega ton C. Namun setelah tahun 2014, simpanan karbon dari skenario penanaman mengalami penurunan hingga tahun 2050.
3.5.4 Skenario 4: Reklamasi hutan Pasca Penambangan
Reklamasi hutan adalah usaha untuk memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal sesuai
peruntukannya Permenhut No.P4Menhut-II2011. Lahan yang direklamasi
10:29 26 Sep 2013 Page 1
2006 2017
2028 2039
2050 tahun
1: 1:
1:
500000000 550000000
600000000 CstokSulsel:
1 - 2 -
1 1
1 1
2 2
2 2
S im
pa na
n ka rbon
ton C
22 dalam penelitian ini adalah lahan-lahan bekas tambang. Luas areal pertambangan
hasil simulasi di Sulawesi Selatan hingga tahun 2010 mencapai 191 936 ha dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan sekitar 10 487.7 hatahun hingga
di akhir simulasi, sedangkan laju reklamasi hutannya kurun waktu tahun 1999 sampai 2010 hanya 9 899.37 hatahun. Skenario ini dibangun untuk melihat
besarnya simpanan karbon apabila laju reklamasi tambang sama dengan laju penambahan areal pertambangannya. Gambar 24 menyajikan hasil simulasi
skenario reklamasi hutan.
Keterangan: 1 baseline, 2 skenario reklamasi hutan pasca penambangan
Gambar 24 Simulasi skenario reklamasi hutan pasca penambangan di Provinsi Sulawesi Selatan
Simulasi skenario reklamasi hutan pasca penambangan menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan baseline namun tetap memberikan kontribusi pada
simpanan karbon. Jika skenario ini dijalankan, maka simpanan karbon hutan disebantahun 2050 dapat dipertahankan sebanyak 2 mega ton C.
IV SIMPULAN DAN SARAN
1.1. Simpulan
Kecenderungan simpanan karbon di Sulawesi Selatan menunjukkan penurunan yang disebabkan oleh perubahan tata guna lahan hutan dan degradasi
hutan. Faktor yang paling mempengaruhi penurunan ini adalah perubahan hutan menjadi lahan pertanian dan pertambangan. Laju deforestasi hasil simulasi hingga
tahun 2013 di Sulawesi Selatan mencapai 7 362 hatahun. Jika tidak ada tindakan untuk menurunkan laju deforestasi, maka kemungkinan akan terjadi peningkatan
laju deforestasi menjadi sebesar 8 974 hatahun kurun waktu tahun 2013 sampai tahun 2050. Simpanan karbon pada tahun 2006 sebesar 539 mega ton C dan
menurun sebanyak 15 mega ton C pada tahun 2050.
10:30 26 Sep 2013 Page 1
2006 2017
2028 2039
2050 tahun
1: 1:
1:
500000000 550000000
600000000 CstokSulsel:
1 - 2 -
1 1
1 1
2 2
2 2
S im
pa na
n ka rbon
ton C