22 dalam penelitian ini adalah lahan-lahan bekas tambang. Luas areal pertambangan
hasil  simulasi  di  Sulawesi  Selatan  hingga  tahun  2010  mencapai  191  936  ha  dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan sekitar 10 487.7 hatahun hingga
di  akhir  simulasi,  sedangkan  laju  reklamasi  hutannya  kurun  waktu  tahun  1999 sampai  2010  hanya  9  899.37  hatahun.  Skenario  ini  dibangun  untuk  melihat
besarnya  simpanan  karbon  apabila  laju  reklamasi  tambang  sama  dengan  laju penambahan  areal  pertambangannya.  Gambar  24  menyajikan  hasil  simulasi
skenario reklamasi hutan.
Keterangan: 1 baseline, 2 skenario reklamasi hutan pasca penambangan
Gambar 24  Simulasi skenario reklamasi hutan pasca penambangan di Provinsi Sulawesi Selatan
Simulasi skenario reklamasi hutan pasca penambangan menunjukkan hasil yang tidak  jauh  berbeda  dengan  baseline  namun  tetap  memberikan  kontribusi  pada
simpanan  karbon.  Jika  skenario  ini  dijalankan,  maka  simpanan  karbon  hutan disebantahun 2050 dapat dipertahankan sebanyak 2 mega ton C.
IV  SIMPULAN DAN SARAN
1.1. Simpulan
Kecenderungan  simpanan  karbon  di  Sulawesi  Selatan  menunjukkan penurunan  yang  disebabkan  oleh  perubahan  tata  guna  lahan  hutan  dan  degradasi
hutan.  Faktor  yang  paling  mempengaruhi  penurunan  ini  adalah  perubahan  hutan menjadi lahan pertanian dan pertambangan. Laju deforestasi hasil simulasi hingga
tahun 2013 di Sulawesi Selatan mencapai 7 362 hatahun. Jika tidak ada tindakan untuk  menurunkan  laju  deforestasi,  maka  kemungkinan  akan  terjadi  peningkatan
laju  deforestasi  menjadi  sebesar  8  974  hatahun  kurun  waktu  tahun  2013  sampai tahun  2050.  Simpanan  karbon  pada  tahun  2006  sebesar  539  mega  ton  C  dan
menurun sebanyak 15 mega ton C pada tahun 2050.
10:30    26 Sep 2013 Page 1
2006 2017
2028 2039
2050 tahun
1: 1:
1:
500000000 550000000
600000000 CstokSulsel:
1 - 2 -
1 1
1 1
2 2
2 2
S im
pa na
n ka rbon
ton C
23 Skenario yang dibangun untuk mengurangi penurunan simpanan karbon ini
yaitu
penegakan  hukum,  provinsi  konservasi,  penanaman  di  lahan  kritis,  dan reklamasi  hutan.
Keempat  skenario  ini  menunjukkan  hasil  yang  positif,  dengan kata  lain  penerapan  skenario  dapat  menekan  penurunan  bahkan  cenderung
meningkatkan simpanan karbon di Provinsi Sulawesi Selatan.
1.2. Saran
Upaya  mitigasi  perubahan  iklim  perlu  dilakukan  terus-menerus  untuk menekan  laju  penurunan  simpanan  karbon  dan  peningkatan  gas  rumah  kaca.
Skenario-skenario  yang  telah  dibangun  dapat  diterapkan  sebagai  upaya  mitigasi perubahan iklim. Skenario provinsi konservasi dapat menambah simpanan karbon
paling  banyak  dibandingkan  skenario  yang  lain.  Penerapan  skenario  ini  dapat diterapkan  dalam  lingkup  yang  lebih  kecil  terlebih  dahulu,  misalnya    di
kabupaten-kabupaten yang memiliki kawasan konservasi yang cukup luas.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki TM, Van Laake PE Skidmore AK, Hussin YA. 2009. Allometric equations for  estimating  the  above-ground  biomass  in  tropical  lowland  Dipterocarp
forests. J For Ecol and Manag. 257: 1684-1694. [BPKH Wil.VII] Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VII Makassar. 2007.
Statistik  Balai  Pemantapan  Kawasan  Hutan  Wilayah  VII  Makassar  Tahun Anggaran 2006. Makassar ID: BPKH Wil. VII
Brown  S.  1997.  Estimating  biomass  and  biomass  change  of  tropical  forest.  A Forest Resources Assessment Publication. FAO Forestry Paper 134.
Budiharto. 2009. Penentuan rujukan dan skenario pengurangan emisi karbon dari deforestasi  dan  degradasi  hutan  di  Indonesia  [tesis].  Bogor  ID:  Institut
Pertanian Bogor. [CIFOR]  Center  of  International  Forestry  Research.  2008.  Rehabilitasi  hutan  di
Indonesia:  akan  kemanakah  arahnya  setelah  lebih  dari  3  dasawarsa.  Bogor ID: CIFOR.
Davis  LS,  Johnson  KN.1987.  Forest  management.  Third  edition.  New  York USA: McGrawHill Book Company.
[Dephutbun]  Departemen  Kehutanan  dan  Perkebunan.  1999.  Keputusan  Menteri Kehutanan  dan  Perkebunan  tentang  Penunjukan  Kawasan  Hutan  di  Wilayah
Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Seluas ±3.879.771 hektar. Jakarta ID: Dephutbun.
Dinas  Kehutanan  Provinsi  Sulawesi  Selatan.  2009.  Statistik  kehutanan  Provinsi Sulawesi  Selatan  Tahun  2008.  Makassar  ID:  Dinas  Kehutanan  Provinsi
Sulawesi Selatan. Dinas  Kehutanan  Provinsi  Sulawesi  Selatan.  2010.  Statistik  kehutanan  Provinsi
Sulawesi  Selatan  Tahun  2009.  Makassar  ID:  Dinas  Kehutanan  Provinsi Sulawesi Selatan.