Evaluasi Model Model Dinamika Simpanan Karbon dari Perubahan Tata Guna Lahan Kawasan Hutan di Sulawesi Selatan

20 b Keterangan: 1 baseline, 2 skenario penegakan hukum Gambar 21 Simulasi skenario penegakan hukum di Provinsi Sulawesi Selatan Penerapan skenario penegakan hukum dapat mempertahankan simpanan karbon di Sulawesi Selatan. Simpanan karbon baseline pada tahun 2014 sebanyak 536 mega ton C, sedangkan skenario penegakan hukum sebanyak 543 mega ton C. Jika skenario ini diterapkan, maka pada tahun 2050 Provinsi Sulawesi Selatan dapat menambah simpanan karbon hingga 8 mega ton C di tahun 2050.

3.5.2 Skenario 2: Provinsi Konservasi

Penurunan luas kawasan hutan di Sulawesi Selatan diakibatkan oleh alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian atau pertambangan. Skenario ini dibangun untuk melihat besarnya simpanan karbon di Provinsi Sulawesi Selatan apabila tidak ada perubahan penggunaan lahan hutan. Skenario kebijakan provinsi konservasi diasumsikan dimulai dari tahun 2014. Hasil simulasi skenario provinsi konservasi dapat dilihat pada Gambar 22. Keterangan: 1 baseline, 2 skenario provinsi konservasi Gambar 22 Simulasi skenario provinsi konservasi di Provinsi Sulawesi Selatan 10:27 26 Sep 2013 Page 1 2006 2017 2028 2039 2050 tahun 1: 1: 1: 500000000 550000000 600000000 CstokSulsel: 1 - 2 - 1 1 1 1 2 2 2 2 10:28 26 Sep 2013 Page 1 2006 2017 2028 2039 2050 tahun 1: 1: 1: 500000000 550000000 600000000 CstokSulsel: 1 - 2 - 1 1 1 1 2 2 2 2 S im pa na n ka rbon ton C S im pa na n ka rbon ton C 21 Simulasi skenario ini menunjukkan bahwa penerapan kebijakan provinsi konservasi dapat meningkatkan simpanan karbon di Provinsi Sulawesi Selatan. Simpanan karbon pada skenario provinsi konservasi mencapai 572 mega ton C pada tahun 2050. Jika kebijakan ini diterapkan, maka terdapat tambahan simpanan karbon sebanyak 36 mega ton C kurun waktu tahun 2014 sampai 2050.

3.5.3 Skenario 3: Penanaman di lahan kritis

Luas lahan kritis di Provinsi Sulawesi Selatan mencapai angka 2 238 752 ha pada tahun 2010. Usaha untuk memulihkan kondisi lahan kritis ini telah dilakukan, bahkan semakin gencar setelah tahun 2006, dengan melakukan penanaman di dalam dan di luar kawasan hutan. Sejauh ini, luas lahan yang telah dihijaukan sebesar 140831 Ha atau 23 472 hatahun sejak tahun 2006. Angka yang masih kecil jika dibandingkan dengan luas lahan kritisnya. Skenario ini dibangun untuk melihat tingkat simpanan karbon yang ada apabila aktivitas penanaman ditingkatkan. Penanaman diasumsikan akan ditingkatkan dari tahun 2013 menjadi 1.5 kali laju penanaman aktual. Gambar 23 menyajikan hasil simulasi skenario penanaman. Keterangan: 1 base line, 2 skenario penanaman Gambar 23 Simulasi skenario penanaman di Provinsi Sulawesi Selatan Kendati telah dilakukan penanaman, hasil simulasi model baseline masih menunjukkan penurunan simpanan karbon. Berbeda halnya dengan hasil simulasi skenario peningkatan laju penanaman. Gambar 23 memperlihatkan terjadinya peningkatan laju penanaman yang juga meningkatkan angka simpanan karbon yang cukup besar di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2014, yaitu sebesar 557 mega ton C. Selisih simpanan karbon baseline dan penerapan skenario penanaman di tahun 2014 sebesar 20 mega ton C. Namun setelah tahun 2014, simpanan karbon dari skenario penanaman mengalami penurunan hingga tahun 2050.

3.5.4 Skenario 4: Reklamasi hutan Pasca Penambangan

Reklamasi hutan adalah usaha untuk memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal sesuai peruntukannya Permenhut No.P4Menhut-II2011. Lahan yang direklamasi 10:29 26 Sep 2013 Page 1 2006 2017 2028 2039 2050 tahun 1: 1: 1: 500000000 550000000 600000000 CstokSulsel: 1 - 2 - 1 1 1 1 2 2 2 2 S im pa na n ka rbon ton C