HCl 0,1 N sampai warna larutan Erlenmeyer berubah menjadi pink. Kadar protein ditentukan dengan rumus:
N =
. .
Kadar protein = N x 6.25
4 Analisis kadar lemak AOAC 2005
Pertama-tama sampel seberat 5 gram W1 dimasukkan ke dalam kertas saring dan dimasukkan ke dalam selongsong lemak. Labu lemak ditimbang berat
tetapnya W2 kemudian selongsong dimasukkan ke dalam labu lemak tersebut dan disambungkan dengan tabung soxhlet. Selongsong lemak dimasukkan ke
dalam ruang reaktor tabung soxhlet dan disiram dengan pelarut lemak. Tabung ekstraksi dipasang pada alat destilasi soxhlet lalu dipanaskan pada suhu 40
o
C selama 16 jam. Pelarut lemak yang ada dalam labu lemak didestilasi hingga semua
pelarut lemak menguap. Labu lemak dikeringkan dalam oven pada suhu 105
o
C, setelah itu ditimbang hingga konstan W3. Perhitungan kadar lemak yaitu :
Kadar lemak =
Keterangan: W1 = berat sampel g W2 = berat labu lemak tanpa lemak g
W3 = berat labu lemak dengan lemak g
5 Analisis karbohidrat AOAC 2005
Pengukuran kadar karbohidrat dilakukan secara by difference, yaitu hasil pengurangan dari 100 dengan kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar
lemak sehingga kadar karbohidrat tergantung pada faktor pengurangan. Hal ini karena karbohidrat sangat berpengaruh terhadap zat gizi lainnya. Kadar
karbohidrat dapat dihitung dengan mengunakan rumus:
[
3.3.2 Analisis Jaringan
Analisis jaringan tumbuhan dilakukan untuk mengetahui struktur mikroskopis atau karakteristik sel dan fungsi dari jaringan dan organ. Analasis
jaringan tumbuhan lindur dilakukan dengan menggunakan metode parafin, dimana Karbohidrat = 100 - air + abu + protein + lemak
12
analisis dilakukan terhadap buah lindur. Tahapan persiapan preparat dengan metode parafin diantaranya adalah fiksasi, dehidrasi, penjernihan, penanaman,
penyayatan, penempelan sayatan dan pewarnaan. Diagram alir pembuatan preparat dengan metode paravin digambarkan pada Gambar 3.
Gambar 3 Diagram alir pembuatan preparat dengan metode parafin
3.3.3 Pembuatan tepung buah lindur
Bahan baku buah lindur yang dipilih untuk pembuatan tepung adalah yang sehat dan berkualitas baik, antara lain tidak cacat fisik dan tidak busuk. Buah
lindur yang telah dipilih kemudian dicuci. Buah lindur yang telah dicuci dan diseleksi kemudian direbus, hal ini untuk membantu proses pengupasan kulit
karena buah lindur memiliki kulit yang cukup keras. Buah lindur yang telah dikupas kemudian direndam dengan air bersih, perendaman bertujuan untuk
melarutkan HCN dan tanin yang terdapat pada buah lindur. Setelah perendaman dilakukan penirisan dan pencacahan untuk mempercepat proses pengeringan.
Pengeringan dilakukan dengan oven pada suhu 70 C selama 3 jam. Sebelum
Buah lindur Pemotongan
Fiksasi FAA Pencucian dengan etanol
Infiltrasi dengan parafin Penanaman dalam parafin
Penyayatan blok parafin Perekatan dengan gelas objek
Pewarnaan Pengamatan dengan mikroskop
13
dikeringkan, sampel dijemur di bawah matahari selama kurang lebih 3 hari. Setelah pengeringan kemudian dilanjutkan dengan penggilingan dan diayak
dengan menggunakan ukuran 100 mesh. Proses pembuatan tepung buah lindur dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Diagram alir pembuatan tepung buah lindur Dimodifikasi dari Salim 2011
3.3.4 Analisis fisik dan kimia tepung buah lindur
Sifat fisik tepung buah lindur yang akan dianalisis adalah warna. Analisis warna menggunakan metode hunter Lab dengan alat chromameter. Sistem notasi
warna yang digunakan adalah nilai L, a, b dan Hue. Nilai L menunjukkan
kecerahan warna tepung, sedangkan nilai a dan b merupakan pengukuran warna kromatik. Analisis sifat kimia tepung buah lindur meliputi proksimat untuk
mengetahui kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar karbohidrat by difference, analisis kandungan HCN dan analisis kandungan
mineral.
Buah lindur Penyortiran
Perendaman dan penirisan
Penjemuran 3 hari Pencucian dan perebusan
Pengupasan
Pencacahan
Pengeringan dengan oven 70 C, 3jam
Penggilingan dan pengayakan 100 mesh Tepung buah lindur
3.3.5 Pembuatan dodol